24 September 2008

8. Ilmuwan Yahudi dalam Komputer dan Teknologi Informasi

t373730a

Seorang animator tengah memakai sebuah komputer untuk membuat animasi.

0018a04a

Sebuah komputer sangat kecil yang bisa dipegang di tangan pemakainya, terkadang disebut PDA (personal digital assistant).

Barangkali, sedikit pembaca yang tahu bahwa ilmuwan-ilmuwan Yahudi Diaspora tertentu, sebagian adalah pemenang Hadiah Nobel dalam Ilmu Fisika modern, ikut menentukan secara signifikan arah sejarah komputer dan teknologi informasi abad ke-20 dan abad ke-21. Ada sebanyak 194 ilmuwan Yahudi yang menjadi penemu, pengembang, atau ikut menemukan dan mengembangkan komputer dan teknologi informasi. Jumlah total ini membentuk sekitar 40% sumbangan mereka pada bidang komputer dan informasi di Amerika Serikat, demikian statistik Akademi Sains Nasional Amerika Serikat.

Mereka memberi dampaknya secara khusus dalam iptek informasi pada tingkatnya yang logis, bukan pada tingkat perangkat kerasnya. Pengembangannya akan iptek informasi pada tingkatnya yang logis mencakup teori komputasi, kecerdasan buatan, teori statistik tentang informasi, kontrol sistem, kriptografi (seni menulis atau memecahkan sandi-sandi), riset pengoperasian, aristektur komputer dan jejaring (network), rancangan algoritma (seperangkat aturan - terutama dalam komputasi - yang harus dipatuhi ketika memecahkan suatu masalah khusus), dan perangkat lunak.

Dari hampir 195 tokoh itu, empat puluh empat di antaranya mendapat penghargaan khusus atau istimewa karena jasanya yang berdampak dalam bidang komputer dan informasi teknologi. Dari jumlah ini, empat belas ilmuwan Yahudi adalah Penerima Anugerah A.C.M. A.M. Turing antara 1996 dan 2004. Ini membentuk 26% dari jumlah total penerima anugerah ini. Antara 1974 dan 2002, sebelas ilmuwan Yahudi lain - 37% dari jumlah total - adalah Penerima Anugerah IEEE C.E. Shannon untuk Teori Informasi. Antara 1975 dan 2005, sembilan belas pakar Yahudi lain lagi atau 44% dari jumlah total adalah Penerima Hadiah Teori John von Neumann dalam Riset Pengoperasian.

Pendiri dan Kepala Intel

Andrew Grove adalah pendiri dan kepala Intel. Perusahaan ini memproduksi mikroprosesor yang dipasang dalam hampir 90 persen komputer pribadi (PC) sedunia. Mikroprosesor yang diproduksi Intel bahkan ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat setinggi 30 persen.

Lelaki berdarah Yahudi ini lahir di Budapest, Hungaria. Untuk menghindari komunisme dan Jerman Nazi, dia melarikan diri ke Amerika Serikat. Dia lalu menetap di negara itu sejak 1957.

Dr. Andrew Grove lulusan Universitas Kalifornia. Sebagai seorang ahli dinamika cairan dan kimia, dia kemudian memasuki Lembah Silikon yang memulai revolusi dijital sedunia. Bersama dua orang rekannya, Grove memproduksi apa yang kemudian kita kenal sebagai mikroprosesor.

Keberhasilannya memimpin Intel memungkinkan perusahaan itu memiliki keuntungan bersih yang melampaui keuntungan bersih IBM. Untuk jasanya yang luar biasa di bidang teknologi informasi, Dr. Andrew Grove dinobatkan mingguan Time terbitan 1997 sebagai Man of the Year, Tokoh Tahun 1997.

Penemu Internet dan Google

Barangkali, tidak ada yang menyangka otak-otak Yahudi Diaspora ada juga di balik Internet dan Google. Tiga ilmuwan Yahudi Diaspora ikut menemukan Internet. Mereka adalah Leonard Kleinrock, Paul Baran, dan Robert Kahn. Baran dan Kahn adalah dua dari enam penemu utama Internet. Sementara itu, penemu Google adalah Sergey Brin dan Larry Page.

Pembangun Landasan Sains dan Teknologi Informasi

Beberapa ilmuwan Yahudi ikut mengukir namanya dalam sejarah pembangunan landasan iptek informasi masa kini. Mereka mencakup John von Neumann, Georg Cantor, Leo Szilard, dan Rolf Landauer.

Meskipun John von Neumann sudah kita kenal dalam bab sebelumnya, dia layak disebutkan lagi. Dampaknya pada iptek informasi masih bertahan. Dialah yang merancang arsitektur logis dalam hampir semua komputer modern.

Rancangan ini bermula tahun 1946. Pada waktu itu, dia menyajikan makalahnya yang berdampak, "Pembahasan Tahap Awal Rancangan Logis Suatu Alat Komputasi Elektronik". Makalahnya lalu diperikan sebagai "makalah paling berpengaruh dalam sejarah sains komputer". Gagasan yang terkandung di dalamnya secara kolektif disebut mesin von Neumann dan membentuk landasan untuk semua pengembangan komputer sejak 1946.

Georg Cantor yang juga sudah kita kenal dari bab sebelumnya adalah ilmuwan Yahudi Diaspora lain dalam iptek informasi abad ke-20 dan ke-21. Dia ikut membentuk landasan sains komputer teoritis.

Leo Szilard pun sudah kita kenal. Dia salah seorang pemikir tentang teori informasi tahun 1950-an dan 1960-an.

Rolf Landauer ikut membentuk landasan komputer kuantum. Landasan ini ikut dibentuknya berdasarkan penemuannya akan teori komputasi yang bisa dibalik (reversible).

Pakar-Pakar Kriptografi dan Kriptologi

Kata "kriptografi" dan "kriptologi" saling berkaitan. Awalan "kripto" berarti "rahasia". Akhiran "-grafi" dan "-ologi" masing-masing berarti "sejenis seni atau sains" dan "suatu pokok kajian". Seperti yang sudah dijelaskan, kriptografi adalah seni menulis atau memecahkan sandi-sandi (karena berisi informasi rahasia). Kriptologi adalah ilmu tentang sandi-sandi. Sandi-sandi ini diuraikan melalui suatu ilmu khusus yang disebut "analisis kript (cryptanalysis)".

Kriptografi, kriptologi, dan analisis kript dilibatkan dalam pemecahan sandi-sandi musuh suatu negara. Selain itu, kriptografi diterapkan dalam teknologi informasi untuk merahasiakan informasi sangat penting, seperti rahasia negara dan tabungan di bank yang ditransfer melalui Intermet. Beberapa ilmuwan Yahudi bukan saja pakar melainkan juga penemu kriptografi dan kriptologi. Mereka mencakup Max Newman, William Friedman, Solomon Kullback, Leo Rosen, Abraham Sinkov, L.J. Good, Leo Marks, dan Stephen Wiener.

Max Newman adalah perancang Colossus, komputer pertama di dunia yang bisa diprogram secara dijital dan dioperasikan seluruhnya secara elektronik. Newman, seorang profesor matematika pada Universitas Cambridge di Inggris, mengepalai "Newmanry", suatu unit pemecah sandi khusus di Inggris selama PD II. Colossus dirancang dan dibuat untuk memecahkan sandi-sandi Lorenz Jerman, yang dipakai pimpinan teras Jerman Nazi untuk mengirimkan secara rahasia komunikasi dengan prioritas paling tinggi. Dua kriptologis (ahli ilmu tentang penulisan atau pemecahan sandi-sandi) Yahudi Diaspora asal Inggris lain selama perang besar itu mencakup L.J. Good dan Leo Marks.

Untuk kepentingan menjaring info rahasia musuh juga selama PD II, William Friedman dari Amerika Serikat mengembangkan analisis kript statistik dan matematik. Inovasinya dipandang sebagai yang terbesar dalam sejarah kriptologi. Friedman mengepalai tim pemecahan sandi-sandi diplomatik Jepang dengan nama rahasia "PURPLE" dan mengepalai juga kriptanalisis Amerika Serikat selama PD II. Kriptologis penting berdarah Yahudi lain dari AS selama PD II adalah Solomon Kullback, Leo Rosen, dan Abraham Sinkov.

Berbeda dengan kriptologis Yahudi tadi, Stephen Wiener terkenal sebagai pakar kriptografi dalam teknologi informasi. Dia adalah penemu kriptografi kuantum sekitar tahun 1970. Penemuannnya penting untuk teknologi informasi karena menetapkan asas-asas dasar dari pemakaian mekanika kuantum untuk memperoleh keamanan informasi yang, misalnya, disimpan di komputer dan dikirim melalui Internet.

Penemu Bahasa, Sistem, dan Spreadsheet Komputer

BASIC, FORTRAN, MINIX, SIMPLEX, program spreadsheet - semua pakar komputer di Indonesia mengenal istilah-istilah teknis teknologi informasi ini. Barangkali, mereka tidak menyangka otak di balik bahasa pemrograman dan sistem pengoperasian komputer tadi adalah ilmuwan Yahudi Diaspora: John Kemeny, Andrew Tanenbaum, Dan Bricklin, Robert Frankston, Jonathan Sachs, Mitchell Kapor, George B. Dantzig, dan Leonid Kantorovich.

Mereka yang memakai komputer 1980-an di Indonesia tentu ingat akan BASiC dan FORTRAN. Kedua-duanya adalah bahasa pemograman populer komputer yang dipakai juga di luar Indonesia. BASIC ikut ditemukan oleh John Kemeny; sekurang-kurangnya, tiga dari sembilan ilmuwan yang mengembangkan FORTRAN di IBM adalah ilmuwan-ilmuwan Yahudi Diaspora.

Andrew Tanenbaum menemukan MINIX. Sistem pengoperasian komputer ini pendahulu, dan sumber ilham, bagi sistem pengoperasian Linux yang digunakan secara luas.

Berbeda dengan pakar-pakar Yahudi tadi, Dan Bricklin dan Robert Frankston menemukan spreadsheet komputer. Selain mereka, Jonathan Sachs dan Mitchell Kapor mengembangkan program spreadsheet Lotus 1-2-3, produk perangkat lunak paling sukses pada zamannya.

Suatu jenis bahasa pemograman komputer lain adalah SIMPLEX. SIMPLEX, nama suatu algoritma pemograman linear, ditemukan George B. Dantzig. Pemograman linear ditemukan secara terpisah oleh Dantzig dan Leonid Kantorovich. Pemograman linear ini adalah suatu teknik optimisasi yang hebat yang dipakai secara luas dalam ilmu ekonomi dan berbagai jenis teknik rekayasa.

Penemu Komputasi dan Kode Koreksi

Otak Yahudi Diaspora ada juga di belakang komputasi kuantum dan komputasi DNA. Komputasi kuantum ditemukan oleh Paul Benioff, Richard P. Feynman, dan David Deutsch. (Dari mereka bertiga, Feynman dan Julian Schwinger, kedua-duanya fisikawan Yahudi-AS, bersama dengan Sin-Itiro Tomonaga, seorang non-Yahudi asal Jepang, berbagi Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1965.) Seorang ilmuwan Yahudi yang lain, Leonard Adleman, menemukan komputasi DNA.

Kode koreksi kesalahan Reed-Solomon ditemukan oleh Gustave Solomon. Barangkali, teknik koreksi kesalahan pada komputer ini dipakai paling luas masa kini.

Penemu Tombol Telepon Otomatik dan Komunikasi Nirkabel

Amos Joel mengembangkan sistem tombol telepon elektronik dan otomatik. Ini suatu revolusi dalam teknologi informasi. Untuk jasanya, Amos Joel menerima Hadiah Kyoto (Hadiah Nobel Jepang) dan Medali Teknologi Nasional AS (1993).

Hedy Lamar ikut menemukan komunikasi spektrum penyebaran dijital. Penemuannya dipakai secara luas dalam komunikasi seluler (CDMA) yang diproduksi Qualcomm. Perusahaan ini didirikan Irwin Jacobs dan Andrew Viterbi. Kedua ilmuwan dan pengusaha Yahudi ini diakui karena inovasi kepeloporannya dalam komunikasi nirkabel dijital. Seorang ilmuwan iptek informasi berdarah Yahudi lain, Joe Engel, dipandang sebagai salah seorang "bapa telepon seluler".

11 September 2008

7. Matematikawan Yahudi Tenar yang Lain

clip_image002

Aage Niels Bohr: Fisikawan kelahiran Denmark dan berdarah Yahudi ini memenangkan Hadiah Nobel dalam Ilmu Fisika tahun 1975. Dia mengembangkan teori gerak kolektif dari inti atomik yang menolong menjelaskan banyak sifat nuklir.

clip_image002[5]

Albert Einstein: Pada tahun 1905, Albert Einstein, fisikawan kelahiran Jerman berdarah Yahudi kemudian pindah dan menetap di AS, menerbitkan makalahnya yang pertama. Makalah itu memberi garis besar teori relativitas. Teori itu diabaikan kebanyakan komunitas ilmiah. Pada tahun 1916, dia menerbitkan makalah utamanya yang kedua tentang relativitas. Teori ini mengubah konsep mendasar umat manusia tentang ruang dan waktu. Tahun 1921, dia memenangkan Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika Teoritis, khususnya untuk penemuannya akan hukum efek fotoelektrik.

clip_image002[7]

Ernest Rutherford: Fisikawan Inggris (non-Yahudi) ini adalah pemenang Hadiah Nobel 1908 dalam ilmu kimia. Dia memelopori bidang ilmu fisika nuklir melalui risetnya tentang teori nuklir dan susunan atom serta pengembangannya.

Bukan saja Dr. Eliyahu Rips yang terkenal sebagai seorang ahli matematika kelas dunia dan berdarah Yahudi. Matematikawan Yahudi tenar lain mencakup John Von Neumann, Nikolay Ivanovich Lobachevsky, Herman Minkowski, Tullio Levi-Civita, Georg Cantor, dan Benoit B. Mandelbrot. Jauh sebelum mereka, kita mengenal Abraham ibn Ezra, seorang matematikawan Yahudi Sefardik yang jasa-jasanya bersama rekan-rekan seprofesinya bertahan sampai sekarang.

John Von Neumann

Salah seorang tokoh menonjol abad ke-20 dalam teknologi komputer adalah John Von Neumann, seorang matematikawan jenius berdarah Yahudi. Tentang dampak Von Neumann pada teknologi komputer, mingguan bergengsi Time (29 Maret 1999 halaman 104) yang memuat seratus tokoh paling berpengaruh dalam abad ke-20 menulis: "Secara praktis, semua komputer masa kini, dari komputer super berharga $ AS 10 juta sampai dengan cip yang sangat kecil yang memberi tenaga pada telepon seluler dan Furbies, sama dalam satu hal: semua adalah 'mesin-mesin Von Neumann,' ...."

Lelaki kelahiran Budapest, Hungaria, tahun 1903 ini mewariskan tiga gagasan hebat pada dunia. Gagasannya yang pertama memberi para ahli ilmu ekonomi dan ilmuwan teknik gagasannya yang sangat penting untuk menganalisis masalah dan menemukan pemecahannya secara cepat dan realistik. Gagasannya yang kedua menolong mempersingkat Perang Dunia II. Gagasannya yang ketiga mewujudkan suatu teknologi yang sangat penting yang dipakai dalam lebih dari 97% komputer sedunia.

Meskipun John Von Neumann seorang ahli matematika murni dan terapan, dia lebih dari itu. Dia memberi sumbangan pada ilmu fisika kuantum, meteorologi, hidrodinamika, topologi, logika, dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) komputer.

Insinyur kimia tamatan Universitas Berlin di Jerman ini kemudian meraih gelar doktor dalam ilmu matematika dari Universitas Budapest ketika berusia 23 tahun, yaitu, pada tahun 1926! Sesudah pindah ke Amerika Serikat tahun 1931 dan menjadi seorang profesor di Universitas Princeton, New Jersey, dia dan Albert Einstein bekerja sama dan bersahabat baik pada Lembaga Kajian Tingkat Maju universitas itu. Di akhir 1930-an, Von Neumann mengembangkan "Aljabar Neumann". Konsep-konsep aljabarnya tetap menjadi alat-alat paling kuat untuk meneliti mekanika kuantum. John Von Neumann memang seorang ilmuwan hebat.

Dia menerbitkan lebih dari 150 makalah ilmiah. Beberapa di antaranya berisi pembahasannya tentang asas-asas Teori Permainan yang sangat terkenal tahun 1944. Dia kemudian ikut menulis The Theory of Games and Economic Behavior yang membuka suatu cabang matematika yang baru. Cabang matematika yang baru itu menyajikan suatu cara yang cermat untuk menilai kinerja ekonomi. Teori mendasar itu juga mengusulkan program-program statistik yang unik yang kemudian dipakai untuk merancang strategi-strategi militer AS. Ini gagasan besarnya yang pertama.

Selama PD II, John Von Neumann mewujudkan gagasan besarnya yang kedua. Dia berkonsultasi dengan J. Robert Oppenheimer, Hans Bethe, dan Edward Teller di Proyek Manhattan di Los Alamos. Rumusan-rumusannya sangat penting untuk mencapai suatu reaksi nuklir yang bertahan lama. Rumusan-rumusan itu mempercepat penyelesaian peralatan atom pertama yang secara tiba-tiba menghentikan Perang Pasifik.

Hans Albert Behte adalah seorang fisikawan Yahudi-AS. Dia memenangkan Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1967 karena kontribusinya pada teori reaksi nuklir, terutama penemuannya akan produksi energi dalam bintang-bintang.

Segera sesudah itu, Von Neumann mewujudkan gagasan besarnya yang ketiga. Dia menjadi direktur Proyek Komputer Elektronik Lembaga Manhattan di Los Alamos. Kelompoknya mengembangkan sistem-sistem komputer seperti MANIAC yang tenar itu. MANIAC dilibatkan dalam pembangunan dan pengujian senjata hidrogen AS, tonggak masa depan dari jaringan pertahanan AS. Dalam proses itu, dia merancang tempat penyimpanan dijital dan sistem penyalinan dokumen. Sistem itu memperlengkapi semua komputer yang memakai CD-ROM masa kini untuk berfungsi sebagaimana mestinya.

Beberapa tahun sebelum wafatnya pada usia 54 tahun (1951), John Von Neumann menjadi anggota Panitia Penasehat Umum untuk Komisi Energi Atom Amerika Serikat. Untuk menghormati prestasinya, dia dianugerahi Hadiah Enrico Fermi yang bergengsi itu.

Nikolay Ivanovich Lobachevsky

Meskipun lahir dan hidup di Rusia antara 1792 dan 1856, Lobachevsky layak dibicarakan. Sebagai matematikawan yang dinilai paling menonjol yang pernah dihasilkan negaranya, dia adalah salah seorang pembentuk matematika yang akan dipakai dalam ilmu fisika abad ke-20 - sampai sekarang. Itulah geometri atau ilmu ukur non-Euclidean.

Dalam abad ke-19, geometri non-Euclidean dikembangkan secara terpisah di Jerman. Ilmu ukur ini akan bermanfaat sekali dalam abad ke-20 dan ke-21 untuk meneliti dimensi-dimensi atau ukuran-ukuran (panjang, lebar, tinggi atau dalam) yang lebih "tinggi". Lobachevsky juga menemukan secara terpisah geometri non-Euclidean. Tapi geometrinya berlaku untuk dimensi-dimensi yang lebih rendah.

Di Jerman abad ke-19, Georg Bernhard Riemann menemukan secara terpisah (dari Lobachevsky) geometri non-Euclidean. (Riemann sebelumnya memelajari geometri jenis ini pada dosennya, Carl Friedrich Gauss, matematikawan Jerman tenar itu.) Geometri Riemann bisa diterapkan untuk menjelaskan "dimensi keempat" dari ruang dan dimensi-dimensi yang "lebih tinggi" dari dimensi-dimensi lebih rendah kalau orang memakai geometri Lobachevsky.

Georg Bernhard Riemann adalah putera seorang pendeta Protestan berlatar belakang Lutheran dari Jerman. Dia pernah berencana menjadi seorang ahli teologia. Panggilan hidupnya rupanya di bidang matematika. Melalui bidang itulah dia menumbangkan geometri klasik Yunani kuno cetusan Euclid, ahli matematika Yunani kuno tenar itu. Sebelum ditumbangkan Riemann, geometri Euclidean bertahan selama 2.300 tahun dan berpengaruh besar di Eropa dan negara-negara maju lainnya sampai dengan pertengahan abad ke-19.

Dalam abad ke-20, geometri non-Euclidean makin dipakai fisikawan untuk menjelaskan alam semesta dan evolusinya. Sekadar untuk menyegarkan ingatan matematika kita, geometri Euclidean menyatakan bahwa semua garis geometrik bersifat dwi-dimensional (panjang ditambah lebar) atau tridimensional (panjang, lebar, tinggi atau dalam). Selanjutnya, ruang dwi-dimensional atau tri-dimensional itu "datar". Dalam ruang yang datar, jarak paling pendek antara dua titik adalah sebuah garis lurus. Pernyataan itu benar kalau permukaan bumi - atau lebih luas lagi - bentuk alam semesta datar.

clip_image002[1]

Euclid: Euclid (non-Yahudi) adalah seorang matematikawan Yunani kuno yang hidup sekitar tahun 300 s.M. Dia menulis Unsur-Unsur, suatu karyanya sebanyak 13 jilid tentang asas-asas ilmu ukur dan sifat-sifat bilangan.

Tapi pengetahuan ilmuwan kemudian hari menunjukkan bahwa bumi seperti sebuah bola raksasa dan bahwa alam semesta pun berbentuk seperti suatu bola maha besar. Bentuk bundar ini membantah pernyataan Euclid tadi sebagai tidak seluruhnya benar. Bentuk bundar dari bumi dan alam semesta, menurut para fisikawan dan matematikawan modern, disebabkan oleh gravitasi, suatu forsa fundamental alam. Gravitasi mampu melengkungkan ruang dari bumi dan alam semesta menjadi bundar. Lengkungan ruang karena gravitasi itu berarti dua garis datar bisa saling menyilang pada satu titik dan bahkan melengkung karena bumi kita dan alam semesta yang melengkung menjadi bundar itu. Jadi, sifat melengkung ruang dalam alam semesta yang mencakup bumi kita mengakibatkan geometri Euclidean tidak berlaku mutlak.

Ahli-ahli ilmu fisika teoritis abad ke-20 sering memakai geometri non-Euclidean untuk menjelaskan ruang hiper, disebut hyperspace dalam bahasa Inggris. Ruang hiper adalah ruang berdimensi lebih "tinggi" dari sekadar ruang tri-dimensional - ruang berukuran panjang, lebar, tinggi atau dalam - yang kita alami sehari-hari. Menurut suatu teori ilmu fisika abad ke-20, alam semesta yang lahir melalui suatu "dentuman besar" sekitar 15 miliar tahun yang lalu menghasilkan ruang berdimensi sepuluh. Tapi karena dalam keadaan belum stabil di awal penciptaan alam semesta, kesepuluh dimensi itu lalu mengalami "keretakan": empat dimensi mengembang dan bertahan sampai sekarang. Keempat dimensi itu adalah ruang (panjang, lebar, tinggi atau dalam) ditambah waktu. Manusia diciptakan untuk hanya mengalami keempat dimensi ini. Sementara itu, keenam dimensi lainnya bergulung-gulung menjadi lipatan mirip benang yang berukuran sangat, sangat kecil.

Seberapa kecilnya enam dimensi yang tergulung menjadi sangat kecil itu? Setriliun triliun kali lebih kecil dari sebuah atom! (Lebar sebuah atom sekitar sepersepuluh juta dari satu milimeter.) Para fisikawan teoritis meramalkan suatu waktu di masa depan yang jauh (sekitar beberapa abad dari sekarang), manusia sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian canggihnya sehingga mereka mampu memperbesar keenam dimensi yang tergulung menjadi sangat kecil itu menjadi semacam terowongan di alam semesta. Mereka lalu akan memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan, seperti bepergian dari satu alam semesta - diperkirakan ada lebih dari satu alam semesta di luar sana - ke alam semesta yang lain dengan kecepatan melampaui kecepatan cahaya! Geometri non-Euclidean adalah matematika yang cocok untuk membahas ruang hiper.

Sewaktu-waktu, manusia menyaksikan tanda-tanda dari dimensi tambahan ini, yaitu, keenam dimensi tadi atau barangkali realitas dengan dimensi lain atau bahkan tanpa dimensi. Dalam artian tertentu, tanda-tanda ini disebut mujizat, seperti yang ada dalam Alkitab. Tiga kisah Alkitab berikut boleh jadi menunjukkan tanda-tanda dari dimensi-dimensi tambahan tadi.

Diperkirakan Raja Belsyazar (556-539 s.M.) dari Babilonia kuno terguncang hebat ketika dia dan seribu pembesarnya yang hadir dalam suatu perjamuan yang besar di istananya di Babel, ibu kota Babilonia kuno, menyaksikan tanda-tanda ruang hiper. Dia melihat hanya jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istananya; dia hanya melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Dampak psikologis penampakan ini padanya dahsyat. "... raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan."

Muncul-hilangnya malaikat dan kisah Yesus yang bangkit dari maut dan muncul-hilang "sesuka hati-Nya" pada murid-murid-Nya dan pada berbagai orang sebelum Dia naik ke sorga diduga adalah contoh-contoh lain dari realitas ruang hiper. Tapi realitas ini memiliki lebih dari empat dimensi atau barangkali juga tanpa dimensi apa pun sama sekali!

Fakta alkirabiah bahwa sang raja Babilonia tadi yang pasti tidak bisa melihat sesuatu yang lain secara utuh di luar ruang (tiga dimensi) dan waktu (satu dimensi) di bumi menimbulkan dugaan bahwa tangan yang menulis dan punggung tangan yang dlihatnya berasal dari "suatu" mahkluk dalam wujud manusia. Tapi bagian lain wujudnya tidak tampak karena makhluk itu hadir di istana itu dalam dimensi di atas ruang-waktu manusia, dalam dimensi tambahan dari ruang hiper. Demikian juga, muncul-hilangnya malaikat dan Tuhan Yesus di depan mata banyak saksi dalam Alkitab tampaknya menunjukkan tanda-tanda ruang hiper atau barangkali ruang super hiper dengan dimensi tambahan yang berbeda dengan keempat dimensi yang manusia alami.

Selain Alkitab, penerapan fantastik dari dimensi-dimensi ruang hiper bisa Anda tonton dan simak pada berbagai film fiksi ilmiah produksi Amerika Serikat. Yang sering menunjukkan penerapan dimensi-dimensi tambahan ini adalah serial Star Trek.

Geometri non-Euclidean itulah yang dijelaskan pelopornya, Georg Bernhard Riemann di depan staf dosen Universitas Gottingen di Jerman pada tanggal 10 Juni 1854. Geometri baru yang diajukannya adalah geometri catur-dimensional atau yang berdimensi di atasnya untuk menjelaskan alam semesta dan evolusinya. Geometri non-Euclidean berisi ciri-ciri ruang hiper.

Enam dasarwarsa sesudah ceramah historis Riemann, para fisikawan abad ke-20 akan memanfaatkannya. Albert Einstein akan memakai geometri catur-dimensional untuk menjelaskan penciptaan alam semesta dan evolusinya. Lalu, 130 tahun sesudah ceramah Riemann, para fisikawan akan menggunakan geometri dasa-dimensional untuk mencoba menyatukan semua hukum dari alam semesta fisikal.

Adanya geometri non-Euclidean tidak berarti geometri klasik Yunani kuno itu sudah diabaikan. Geometri Euclidean masih dipelajari karena kegunaannya yang khusus untuk memahami dan membentuk ruang-ruang di tempat yang datar.

Jadi, apa relevansi geometri non-Euclidean temuan Nikolay Ivanovich Lobachevsky dengan geometri yang sama temuan Georg Bernhard Riemann? Lobachevsky salah seorang penemunya. Meskipun demikian, geometri temuannya dibatasi pada dimensi-dimensi yang lebih rendah.

Herman Minkowski dan Tullio Levi-Civita

Albert Einstein berutang budi pada dua orang matematikawan berdarah Yahudi yang hidup pada zamannya. Herman Minkowski (1864-1909) kelahiran Rusia adalah seorang mantan guru Einstein; Minkowski adalah juga pengembang konsep tentang ruang dan waktu. Konsep ini kemudian dipakai Einstein untuk mengembangkan teori relativitasnya. Matematikawan berdarah Yahudi yang lain yang ikut memberi pengaruh pada Einstein adalah Tullio Levi-Civita (1873-1941)kelahiran Italia. Einstein menggunakan analisis tensor dari Levi-Civita sebagai suatu kunci vital untuk merumuskan teori relativitasnya.

Georg Cantor

Georg Cantor (1845-1918), seorang matematikawan berdarah Yahudi, memberi pengaruh pada matematika modern dan Bertrand Russell. Profesor matematika kelahiran Jerman ini memajukan suatu teori revolusioner tentang perangkat dan konsep keadaan tak bertara (the infinite). Teori revolusioner itu menghasilkan suatu bentuk pemikiran dan penalaran baru pada ilmu matematika. Bertrand Russell, filsuf matematika utama pada zamannya dan berasal dari Inggris, menulis tentang Georg Cantor: "Dalam matematika, kewajiban utamaku, seperti yang memang nyata, adalah untuk Georg Cantor."

Benoit B. Mandelbrot

Lelaki berdarah Yahudi kelahiran Warswa, Polandia (1924), ini sebagian besar bertanggung jawab atas minat masa kini pada suatu jenis geometri yang disebut geometri fraktal. Dalam ilmu matematika dan fisika modern, fraktal mengacu pada suatu kurva atau pola yang mencakup suatu kurva atau pola yang lebih kecil yang memiliki bentuk yang persis sama. Karena itu, geometri fraktal pada dasarnya adalah ilmu ukur tentang kurva atau pola. Dalam hubungan dengan jenis ilmu ukur ini, Benoit B. Mandelbrot menunjukkan bagaimana fraktal bisa terjadi pada banyak tempat yang berbeda, baik dalam matematika maupun dalam alam.

Perangkat Mandelbrot dalam gambar berikut menunjukkan konsepnya tentang geometri fraktal yang contoh-contohnya bisa Anda temukan juga dalam alam.

clip_image002[3]

Perangkat Mandelbrot: Mandelbrot menciptakan istilah "fraktal" untuk memerikan bentuk-bentuk geometrik yang rumit. Kalau diperbesar, bentuk-bentuk ini terus mirip susunan yang lebih luas dari bentuk yang sama. Dengan kata lain, pola keseluruhan mengulangi dirinya sendiri pada ukuran yang makin kecil. Sifat pengulangan macam ini disebut keswa-miripan (self-similarity). Fraktal yang ditunjukkan di sini disebut perangkat Mandelbrot; ia adalah penanda grafik dari suatu fungsi matematik.

Dia lahir dalam suatu keluarga Yahudi yang sudah terbiasa dengan pemikiran intelektual. Tapi ayahnya seorang pedagang kain sementara ibunya seorang dokter. Minatnya pada matematika dipengaruhi dua orang pamannya, di antaranya seorang profesor matematika di Perancis.

Tahun 1936, Benoit dan orang tuanya pindah ke Perancis. Paman Benoit, Szolem Mandelbrojt, seorang profesor matematika pada suatu perguruan tinggi di negara ini, bertanggung jawab bagi pendidikan keponakannya. Dia memperkenalkan matematika murni dan terapan pada keponakannya. Tapi Benoit tidak begitu menyukai matematika murni dan lebih tertarik pada matematika terapan. Meskipun demikian, dia kuatir matematika terapan bisa disalahgunakan untuk maksud-maksud jahat dalam perang.

Benoit menempuh pendidikan tinggi di Paris. Pada jenjang pendidikan ini, dia mendapat pengaruh matematika yang lain dari Paul Levy, dosen matematika pada Ecole Polytechnique di Paris tahun 1944.

Selesai kuliah di politeknik tenar itu, Benoit B. Mandelbrot ke AS. Di sana, dia mengunjungi Institut Teknologi Kalifornia. Sesudah mendapat S3 - gelar doktor - dari Universitas Paris di Perancis, dia kembali ke AS dan bekerja di Lembaga Kajian Tingkat Maju Universitas Princeton atas sponsor John Von Neumann.

Benoit kembali lagi ke Perancis dan bekerja di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis. Kemudian, dia kembali lagi ke AS dan bekerja untuk perusahaan IBM sampai pensiun.

Tanggal 29 Juni 1999, Benoit B. Mandelbrot menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas St. Andrews di AS. Dia juga diberi kehormatan menjadi seorang Anggota IBM pada Pusat Riset Wanton di AS. Selain itu, dia menjadi seorang Profesor Matematika pada Universitas Harvard (AS), Profesor Teknik Mesin pada Universitas Yale (AS), Profesor Matematika pada Ecole Polytechnique (Perancis), Profesor Ilmu Ekonomi di Harvard, dan Profesor Fisiologi pada Perguruan Kedokteran Einstein ( AS). Boleh dikatakan dia seorang cendekiawan yang bisa masuk ke dalam cabang-cabang sains yang begitu banyak.

Di luar itu semuanya, Benoit B. Mandelbrot menerima banyak tanda kehormatan dan anugerah untuk prestasinya yang luar biasa. Di antaranya, Bernard Medal for Meritorious Service to Science (1985), Franklin Medal (1986), Alexander von Humboldt Prize (1987), Henmetz Medal (1988), Legion d'Honneur (1989), Nevada Medal (1991), Wolf prize for physics (1993), dan Japan Prize for Science and Technology (2003).

Masa kini, geometri fraktal Mandelbrot yang kemudian ikut dikembangkan matematikawan lain diterapkan dalam komputer dan fotografi. Ilmu ukur fraktal menjadi suatu unsur utama dalam grafik komputer. Fraktal dipakai juga untuk mengkompresi gambar bisu dan video di komputer. Tahun 1987, seorang matematikawan kelahiran Inggris, Dr. Michael P. Barnsley, menemukan Fractal Transform (TM) yang secara otomatik mendeteksi kode-kode fraktal dalam foto-foto yang didijitalisasi. Penemuan ini memperluas kompresi gambar fraktal yang dipakai dalam multimedia dan penerapan gambar berdasarkan komputer.

Abraham ibn Ezra

Dia seorang matematikawan Yahudi Diaspora yang namanya hampir legendaris dalam abad ke-12 Masehi. Prestasi-prestasinya menonjoi dalam abad itu.

Dia layak diberi penghormatan khusus. Dia memimpin rekan-rekan seprofesinya, orang-orang Yahudi Sefardik dari Spanyol, dengan menyebarkan matematika pada kebudayaan Kristen di Eropa. Mereka memperkenalkan kepada negara-negara Kristen di Barat bilangan Arab, sistem desimal, dan pemakaian angka nol, yang berasal dari India. Peristiwa itu adalah suatu tonggak sejarah dalam peradaban Barat.

05 September 2008

6. Matematikawan Yahudi Penemu Sandi Alkitab

Barangkali, tidak banyak orang yang mengenal otak di belakang The Bible Code, sebuah buku tulisan Michael Drosnin yang menggegerkan dunia ketika diterbitkan tahun 1996. Buku kontroversial ini menjadi salah satu buku paling laris menurut kriteria harian The New York Times. Otak di balik gagasan tentang sandi Alkitab adalah Dr. Eliyahu Rips, seorang Yahudi-Rusia yang kemudian pindah dan menetap di Israel.

Dr. Eliyahu Rips adalah seorang matematikawan dan pakar terkemuka sedunia tentang teori kelompok. Ini suatu bidang matematik yang mendasari ilmu fisika kuantum.

Michael Drosnin dan Dr. Eliyahu Rips

Apa kaitan antara Dr. Rips dan Michael Drosnin? Pertama, kedua-duanya orang Yahudi Diaspora. Drosnin seorang Yahudi-Amerika dan Rips seorang Yahudi-Rusia yang kemudian menetap di Israel. Kedua, Dr. Rips adalah penemu sandi Alkitab sementara Drosnin, seorang wartawan profesional, mempopulerkan sandi Alkitab ke seluruh dunia.

Michael Drosnin, seorang mantan wartawan harian The Washington Post dan The Wall Street Journal di AS, mempopulerkan penemuan Rips melalui bukunya tadi. Buku itu bahkan dijual dalam bentuk aslinya atau terjemahannya oleh beberapa toko buku di Jakarta. Terjemahan Indonesianya berjudul Sandi Alkitab dan diterbitkan oleh Professional Books, Jakarta.

Lalu, bagaimana Michael Drosnin mengenal Dr. Eliyahu Rips? Secara tidak langsung. Dia mendengar tentang nama Rips pertama kali pada tahun 1992. Sesudah suatu diskusi di Israel tentang masa depan perang, kepala intelijens Israel mengatakan ada seorang ahli matematika di Yerusalem yang perlu dia temui: Dr. Rips. Rips menemukan tanggal yang tepat dari Perang Teluk tahun 1990-1991. Tanggal itu ada dalam bentuk sandi-sandi Alkitab dan diuraikan oleh Rips.

Drosnin lalu bertemu untuk pertama kalinya dengan Dr. Rips. Dari pertemuan itu dan pertemuan-pertemuan berikutnya, dia menulis bukunya tadi.

Pro dan kontra

Tapi The Bible Code atau Sandi Alkitab menimbulkan pro dan kontra di kalangan ahli matematika, ahli teori probabilitas, dan ahli teologia ketika terbit pertama kali dan menjadi populer ke seluruh dunia. Ada yang percaya, ada yang sangsi, dan ada yang tidak percaya.

Kontroversi buku Drosnin tadi rupanya ikut menarik perhatian beberapa ahli teologia Kristen. Termasuk Grant R. Jeffrey, seorang peneliti kawakan dari nubuat-nubuat alkitabiah asal Kanada. Pada tahun 1998, dia ikut meramaikan perdebatan tentang sandi Alkitab dengan menerbitkan bukunya, The Mysterious Bible Codes. Bukunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Sandi Alkitab Misterius oleh Toko Buku Yayasan Pekabaran Injil 'IMMANUEL", Jakarta.

Lalu, di awal 2003, Toko Buku Gramedia Jakarta menjual lanjutan The Bible Code. Yang pertama, Bible Code II The Countdown (2002) oleh Michael Drosnin. Yang kedua, Future Prospects of THE WORLD According to the BIBLE CODE (2002) tulisan Joseph Noah. Tidak ada info tentang Noah kecuali bahwa bukunya diterbitkan di Florida, AS, dan bahwa dia diilhami The Bible Code tulisan Drosnin. Tampaknya Noah seorang insinyur asal AS dan penganut Kristen.

Kedua buku Drosnin tadi kontroversial sejak diterbitkan. Ada yang mengecam metode matematika yang dipakai untuk memecahkan sandi-sandi Alkitab itu; metode itu dinilai sukar dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Akan tetapi, Michael Drosnin, seorang ateis yang tergugah oleh sandi-sandi Alkitab yang adalah suatu warisan religius leluhurnya, dan kelompok-kelompok Kristen tertentu mendukung metode itu. Kedua kubu tampaknya belum mencapai kesepakatan tentang kehandalan dan keabsahan metode pendekatan dan kebenaran berdasarkan pemecahan sandi-sandi Alkitab dalam kedua buku Drosnin.

Program komputer pemecah sandi Alkitab

Berbicara tentang metode matematika yang menimbulkan kontroversi tadi tidak bisa dilepaskan dari otak di balik metode pemecahan itu: Dr. Eliyahu Rips. Matematikawan dan ahli teori kelompok Yahudi ini akhirnya diizinkan beremigrasi dari Rusia ke Israel tahun 1970 berkat tekanan internasional pada pemerintah Rusia. Sebelumnya, dia menjadi seorang tawanan politik Uni Soviet. Dia dibebaskan sesudah suatu protes yang meluas ke seluruh dunia yang dipimpin oleh Perhimpunan Matematika Amerika Serikat.

Di Israel, penganut Yahudi ortodoks ini mendapat kesibukan yang baru. Dia menjadi seorang dosen pada Jurusan Matematika Universitas Iberani di Yerusalem. Di samping itu, dia dan dua orang ilmuwan Yahudi lain - Doron Witzum dan Yoav Rosenberg - menciptakan suatu program komputer yang mampu memecahkan sandi-sandi Alkitab pada tahun 1982.

Rips menemukan sandi-sandi Alkitab dalam versi Iberani asli dari Alkitab, yaitu Kitab-Kitab Torat Musa. Itulah Alkitab seperti yang ditulis pertama kali. Itulah kata-kata yang menurut Alkitab sendiri diberikan Allah kepada Musa di Gunung Sinai 3.200 tahun yang lalu.

Untuk menemukan dan memecahkan sandi-sandi Alkitab melalui program komputer khususnya, Rips menghilangkan semua spasi di antara kata-kata Iberani kuno itu. Dengan penghilangan spasi-spasi itu, dia mengubah seluruh Alkitab asli itu menjadi untaian huruf yang sambung-menyambung sepanjang 304.805 huruf.

Keputusannya berbuat demikian diilhami tradisi Yahudi tentang caranya Alkitab dibentuk. Orang-orang bijak Yahudi kuno mengatakan Alkitab asli dalam bahasa Iberani kuno tanpa spasi-spasi di antara kata-kata. Menurut suatu legenda, itulah cara Musa menerima Alkitab dari Allah, yaitu, "berdampingan tanpa pemisahan kata-kata". Jadi, apa yang Rips lakukan kemudian adalah memulihkan Alkitab Iberani, yaitu Kitab-Kitab Torat Musa, kepada asalnya yang sesungguhnya.

Cara memecahkan sandi-sandi Alkitab

Program komputer khusus yang dikembangkannya bersama dua orang rekannya lalu mencari untaian huruf-huruf untuk memperoleh informasi baru yang disingkapkan. Caranya? Dengan melompat lewat jumlah yang sama dari huruf-huruf Iberani kuno apa pun.

Dengan cara demikian, siapa saja yang memakai program komputer itu bisa membuat suatu kalimat. Asal dia memahami dan memakai bahasa Iberani kuno dalam Alkitab itu. Kalimat itu mengisahkan satu cerita di permukaan tapi sekaligus menyembunyikan cerita lain dalam suatu sandi. Sandi itu bisa dipecahkan atau diuraikan melalui suatu lompatan yang sederhana melewati sejumlah huruf tertentu.

Rips menjelaskan bahwa setiap sandi adalah suatu masalah menambahkan huruf-huruf tertentu. Jelasnya, setiap sandi diperoleh dengan menambahkan, misalnya, setiap huruf kelima, kesepuluh atau kelima puluh untuk membentuk sebuah kata.

Misalnya, Anda suatu hari dikirimi sepucuk surat yang berisi sandi bagi kepentingan intelijens. Di dalam surat itu, Anda membaca kalimat berikut:

SilasatauNennydariIrianakanlewatKotaIndahTigaAlangBiru.

Pengirim tahu Anda ahli pemecah sandi. Dengan memakai aturan-aturan atau ilmu pemecahan sandi yang sudah Anda hafal, Anda mulai mencari sandi pada kalimat itu. Caranya? Anda melompat setiap lima dan empat huruf dari kata-kata itu. Karena cara ini sederhana, Anda memutuskan untuk memecahkan sandi ini tanpa memakai program khusus komputer. Anda akhirnya menguraikan atau memecahkan sandi tadi demikian:

SilasAtauNennyDariIrianAkanLewatKotaIndahTigaAlangBiru.

Untuk memperjelasnya, Anda memakai spasi di antara kata-kata:

Silas Atau Nenny Dari Irian Akan Lewat Kota Indah Tiga Alang Biru.

Sesudah uraian yang diperjelas ini, Anda memastikan apa pesan sandi itu: SANDI ALKITAB.

Tentu, ini contoh yang menyederhanakan sandi-sandi Alkitab yang sesungguhnya. Anda tidak membaca sandi tadi dalam bahasa Iberani, dan tidak juga membacanya dari kanan ke kiri. Untuk memecahkan sandi-sandi Alkitab yang sejati, Dr. Rips mengandalkan perhitungan-perhitungan matematika tertentu, yang berhubungan dengan statistik probabilitas. Selain itu, huruf-huruf Iberani harus Anda baca dari kanan ke kiri (kalau Anda memahami tulisan dan bahasa Iberani kuno). Kemudian, untuk memecahkan sandi-sandi itu, Anda membaca huruf-huruf yang bermakna melalui lompatan-lompatan lewat jumlah-jumlah huruf tertentu dari berbagai arah, seperti dari atas ke bawah, bawah ke atas, kiri ke kanan, dengan menyilang, atau secara diagonal.

Sandi-sandi Alkitab yang diuraikan lalu menimbulkan suatu teka-teki silang. Setiap kali suatu kata atau frasa baru ditemukan, suatu teka-teki silang yang baru diciptakan. Kata-kata yang saling berkaitan itu menyingkapkan informasi yang cermat, yang sering rinci, tentang zaman modern, termasuk abad ke-21. Padahal, sandi-sandi Alkitab itu ditulis lebih dari 3.000 tahun yang lalu di kawasan yang sekarang disebut Timur Tengah.

Itu yang membuat sandi-sandi Alkitab unik. Dalam Bible Code II The Countdown, Anda bisa menemukan suatu urutan lompatan secara acak yang mengeja "Menara Kembar" tanpa "pesawat terbang". Anda bisa menemukan "bin Laden" tanpa "kota dan menara itu". Anda bisa menemukan "Kembar" tanpa "perang berikutnya" atau "Akhir Zaman".

Menimbulkan Kesangsian Tapi . . .

Dr. Eliyahu Rips lalu melaporkan hasil penemuannya dalam sebuah jurnal matematika AS. Banyak ilmuwan yang membaca laporan itu sangsi. Kleim Rips, menurut mereka, terlalu menakjubkan. Sulit diterima akal ada sandi-sandi Alkitab yang ditulis 3.200 tahun yang lalu mampu menyingkapkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sesudah Alkitab ditulis.

Harold Gans, seorang pemecah sandi senior AS pada Dinas Keamanan Nasional yang sangat rahasia, mendengar tentang kleim-kleim yang mencengangkan itu. Dia memutuskan untuk menyelidikinya.

Selama bertahun-tahun, dia membuat dan memecahkan sandi-sandi untuk dinas intelijens AS. Dia yakin sandi Alkitab tidak masuk di akal, menertawakan.

Untuk meneliti sandi-sandi Alkitab, Harold Gans menulis suatu program komputernya sendiri. Lalu, dia mulai menghabiskan 440 jam untuk membuktikan bahwa sandi-sandi Alkitab itu berisi kebohongan. Dia meneliti ulang kleim Rips bahwa sandi-sandi Alkitab menyebutkan nama, tanggal kelahiran dan wafat 66 orang Yahudi bijak bestari yang hidup dan wafat jauh sesudah Alkitab Iberani ditulis.Ternyata, di luar keinginannya, dia memperoleh hasil yang sama seperti yang diperoleh Rips.

Tiga Peringatan Grant R. Jeffrey

Sandi-sandi Alkitab yang diteliti oleh Dr. Eliyahu Rips dan koleganya menarik perhatian para peneliti Kristen, seperti Dr. Grant R. Jeffrey. Dia memberi tiga macam peringatan tentang apa yang bukan fungsi sesungguhnya dari sandi-sandi Alkitab. Pertama, sandi-sandi Alkitab tidak bisa dipakai untuk meramalkan peristiwa-peristiwa masa depan. Kedua, sandi-sandi Alkitab tidak berisi pesan-pesan teologis atau doktrin tersembunyi apa pun. Ketiga, sandi-sandi Alkitab tidak ada hubungannya dengan numerologi, yaitu, ilmu yang memakai angka-angka untuk tujuan-tujuan okultisme atau gaib.

Penyempurnaan Metode Pemecahan Sandi

Meskipun kontroversial, penelitian terus-menerus untuk menyempurnakan matematika dan metode penyingkapan sandi Alkitab masih berlangsung. Dr. Eliyahu Rips dan pakar-pakar matematika yang lain, pakar teori probabilitas, dan beberapa ahli teologia Yahudi dan Kristen masih menekuni sandi Alkitab. Mereka bahkan membuat suatu situs web untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian mereka, yaitu, http://www.biblecodedigest.com/ yang bisa Anda akses kalau berminat.

MatematikawanYahudi Diaspora yang Lain

Masih ada matematikawan-matematikawan Yahudi Diaspora tenar lainnya. Beberapa di antaranya adalah Pemenang Hadiah Nobel; yang lain adalah guru matematika Einstein. Mereka akan dibicarakan lebih jauh dalam bab berikut.