28 November 2008

12. Tokoh-Tokoh Yahudi di Bidang Ekonomi, Perbankan, dan Keuangan AS dan Internasional

Ternyata bidang ekonomi, perbankan, dan keuangan baik di Amerika Serikat maupun dalam skala internasional mencatat berbagai tokoh Yahudi. Mereka pemenang Hadiah Nobel di bidang Ilmu Ekonomi, profesor di perguruan tinggi, tokoh-tokoh pemerintah AS dan organisasi internasional, pemimpin perusahaan, dan tokoh-tokoh dalam bidang ekonomi, perbankan, dan keuangan lainnya.

Tiga Tokoh Utama Yahudi dalam Tim Ekonomi Obama

Dari tim ekonomi presiden terpilih Barack H. Obama yang diumumkan media massa hari ini (25, 26/11/2008), tiga tokoh kuncinya adalah pakar-pakar ekonomi berdarah Yahudi-AS. Mereka adalah Timothy F. Geithner, Lawrence Summers, dan Paul Volcker.

Timothy F. Geithner

Geithner, Presiden ke-9 Bank Cadangan Federal New York, akan memangku jabatannya sebagai Menteri Keuangan AS yang baru 20 Januari 2009. Dia akan menggantikan Henry Paulson, Menteri Keuangan sekarang, yang juga berdarah Yahudi.

Timothy Geithner lahir di Brooklyn, New York, 18 Agustus 1961. Ayahnya, Peter F. Geithner, adalah direktur program Asia pada Yayasan Ford di New York. Ibunya, Deborah M. Geithner, adalah seorang pianis dan guru piano di Larchmont, New York, tempat tinggal orang tuanya sekarang.

Sebagian besar masa kanak-kanaknya dilewatkan di luar AS, termasuk di Zimbabwe masa kini, India, dan Thailand. Di Thailand, dia menamatkan sekolah setingkat SMP dan SMU di Sekolah Internasional Bangkok. Kemudian, dia kuliah pada Perguruan Tinggi Dartmouth di AS dan tamat sebagai Sarjana Muda dalam pemerintahan dan kajian Asia pada tahun 1983. Dia kemudian melanjutkan studinya dan mendapat gelar M.A. dalam Ilmu Ekonomi Internasional dan Kajian Asia Timur dari Fakultas Kajian Internasional Tingkat Maju Universitas John Hopkins pada tahun 1985. Dia juga sudah memelajari bahasa China dan Jepang.

Dia menikah dengan Carole M. Sonnenfeld, teman kelasnya di Dartmouth pada tahun 1985. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, Elise dan Benyamin.

Selepas kuliahnya. Timothy F. Geithner bekerja untuk Lembaga Kissinger di Washington, D.C. selama tiga tahun. (Dr. Henry Kissinger, seorang profesor, politikus, dan negarawan AS berdarah Yahudi,  adalah Menteri Luar Negeri semasa pemerintahan Presiden Richard Nixon.) Kemudian, dia bergabung dengan divisi Urusan Internasional dari Departemen Keuangan AS pada tahun 1988. Dia menjabat sebagai wakil asisten menteri untuk kebijakan keuangan dan moneter internasional (1995-199), wakil senior asisten menteri untuk urusan internasional (1996-1997), dan asisten menteri untuk urusan internasional (1997-1978).

Kemudian, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional (1998-2001). Dalam kapasitas ini, dia menolong mengelola banyak krisis internasional dasawarsa 1990-an di Brazil, Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand.

Dia bertanggung jawab terhadap Robert Rubin dan kemudian Lawrence Summers, kedua-duanya Menteri Keuangan AS pada waktu yang berbeda dan berdarah Yahudi. Summers adalah penasehatnya tapi dia diperkirakan adalah anak didik Rubin.

Pada tahun 2002, Timothy Greithner keluar dari Departemen Keuangan dan bergabung dengan Dewan Hubungan Internasional. Dia menjabat sebagai seorang Anggota Senior pada Departemen Ilmu Ekonomi Internasional. Dia lalu menjadi direktur Departemen Peninjauan dan Pengembangan Kebijakan Dana Moneter Internasional antara 2001 dan 2003.

Dalam bulan Oktober 2003, dia diangkat menjadi presiden Bank Cadangan Federal New York. Di sini, dia menjadi Wakil Ketua komponen Panitia Pasar Terbuka Federal. Pada tahun 2006, dia juga menjadi seorang anggota lembaga penasehat keuangan yang berpusat di Washington, yaitu, Kelompok Tiga Puluh.

Bersama Henry Paulson, Geithner percaya Departemen Keuangan membutuhkan kewenangan yang baru untuk bereksperimen dengan tanggapan terhadap krisis keuangan tahun 2008. Paulson memerikan Geithner sebagai "seorang lelaki muda yang secara luar biasa sangat berbakat ... [yang] memahami pemerintahan dan memahami pasar."

Lawrence "Larry" Summers

Mantan Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Bill Clinton ini diangkat Obama menjadi ketua penasehat ekonomi yang baru di Gedung Putih.Dia seorang ahli ekonomi dan pemerintahan di AS. Dia akan bekerja sama dengan Timothy Geithner untuk memulihkan ekonomi AS. Lawrence Summers

Larry Summers 

Dr. Lawrence "Larry" Summers (lahir 1954) adalah juga mantan Presiden Universitas Harvard antara tahun 2001 dan pertengahan 2005. Gelar doktor diraihnya dari universitas ini dan menjadi profesor di sini pada usia 28 tahun (tahun 1982), profesor termuda dalam sejarah universitas tersebut saat itu. Selain di Harvard, dia mengajar juga di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) di Boston.

Pada tahun 1991, dia menjadi kepala para ahli ekonomi di Bank Dunia. Waktu itu, Bank Dunia dipimpin Lewis T. Preston (1991-1995).

Dua tahun kemudian, Dr. Summers bergabung dengan Departemen Keuangan AS. Jabatannya: Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional.

Pada tahun 1999, Presiden Bill Clinton melantiknya sebagai Menteri Keuangan AS. Dia menggantikan Robert Rubin, atasannya.

Paul Volcker

Dia diangkat Obama menjadi Ketua Kelompok Penasehat Khusus bidang ekonomi. Volcker bukan orang baru dalam pemerintahan dan bisnis. Sebelumnya, dia Ketua Bank Cadangan Federal antara 1979 dan 1987. Sebelumnya, dia seorang pemimpin Chase Manhattan, suatu raksasa perbankan AS.

Peraih Hadiah Nobel bidang Ekonomi

Ada 27 pakar ilmu ekonomi berdarah Yahudi yang meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi. Pakar ilmu ekonomi berdarah Yahudi yang menerima hadiah ini untuk pertama kali pada tahun 1970 adalah Paul Samuelson. Sesudah itu, 26 pakar Yahudi lainnya dalam ilmu ekonomi dianugerahi hadiah itu dalam daswarsa 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2000-an. Mereka membentuk 42 persen peraih Hadiah Nobel bidang Ekonomi dan 56 persen peraih hadiah itu di AS. Dua di antaranya yang menonjol di awal abad ke-21 adalah Paul Krugman dan Joseph Stiglitz.

Paul Krugman

Paul Krugman

Paul Krugman, seorang ahli ekonomi mikro asal Amerika Serikat dan berdarah Yahudi, adalah satu-satunya peraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi pada tahun 2008. Karya-karya ilmiahnya yang berkaitan dengan Teori Perdagangan Baru dan Teori Perdagangan Internasional mengantarnya menjadi peraih hadiah bergengsi itu.

Bukan itu saja reputasinya. Dia juga dipandang sebagai salah satu dari 50 ahli ilmu ekonomi paling berpengaruh di dunia masa kini. International Economies Theory and Policy yang ditulisnya bersama Maurice Obstfeld (seorang Yahudi) adalah suatu buku pegangan yang bersifat pengantar tentang ilmu ekonomi internasional. 

Lahir 28 Februari 1953 du Long Island, New York, dari suatu keluarga Yahudi, Paul Krugman menikah dengan Robin Wells, isterinya yang kedua. Wells seorang rekan dosennya di Universitas Princeton, AS; mereka tidak punya anak.

Krugman tidak saja menjadi seorang profesor Ilmu Ekonomi dan Masalah-Masalah Luar Negeri di Princeton. Dia juga mengajar di Universitas New York, Institut Teknologi Massachusetts (MIT di AS), Universitas Berkeley di Kalifornia, Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi di London, dan Universitas Stanford, AS.

Selain itu, dia seorang kolumnis dan cendekiawan. Sebagai seorang kolumnis, dia menulis di harian New York Times. Sebagai seorang cendekiawan, dia dikenal di kalangan akademisi karena karya-karya ilmiahnya tentang ilmu ekonomi internasional, termasuk teori perdagangan, geografi ekonomi, dan keuangan internasional.

Dalam kapasitasnya sebagai seorang pakar ilmu ekonomi, Paul Krugman bekerja pada Kantor Ronald Reagan ketika Reagan menjadi Presiden AS. Krugman adalah seorang anggota staf Dewan Penasehat Ekonomi Reagan.

Joseph Stiglitz

Joseph Stiglitz

Sangat terkenal juga Joseph Eugene Stiglitz. Pakar ilmu ekonomi makro berdarah Yahudi ini adalah juga seorang pemenang Hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi tahun 2001. Sudah lebih dari sekali dia ke Indonesia atas undangan berbagai pihak.

Riset paling terkenal Stiglitz tentang screening. Ini suatu teknik yang dipakai satu orang agen ekonomi untuk mendapatkan informasi pribadi dari agen lain. Teknik ini sekaligus adalah suatu sumbangannya pada teori asimetri informasi, teori yang mengantarnya untuk berbagi Hadiah Nobel 2001 dengan dua orang pakar ilmu ekonomi lainnya, George A. Akerlof (seorang Yahudi) dan A. Michael Spence. Teori ini membentuk landasan teori pasar dengan informasi asimetrik.

Stiglitz seorang cendekiawan AS dengan peranan internasional. Dia seorang profesor Ilmu Ekonomi pada Universitas Kolumbia di AS. Dia juga seorang Wakil Presiden Senior dan Ahli Ekonomi Utama dari Bank Dunia. Pada tahun 2000, dia mendirikan Inisiatif bagi Dialog Kebijakan, suatu lembaga pemikiran (think tank) tentang perkembangan internasional dan berpusat di Universitas Kolumbia.

Dia juga seorang tokoh aktif dalam pemerintahan di AS. Dia berdinas sebagai Ketua Penasehat Dewan Ekonomi (1995-1997) selama masa pemerintahan Presiden AS, Bill Clinton. Dia juga seorang pendukung utama Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim; selain itu, dia menjadi seorang penasehat presiden terpilih AS, Barack H. Obama.

Joseph E. Stiglitz lahir di AS 9 Februari 1943 dari suatu keluarga Yahudi-AS. Dia mendapat gelar S3 dari MIT. Dia lalu menjadi seorang peneliti pada Universitas Cambridge; kemudian, dia menjadi seorang profesor di Universitas Yale, Universitas Stanford, Universitas Oxford (Inggris), dan Universitas Kolumbia.

Pemimpin Bank Dunia

Bank Dunia, suatu lembaga PBB yang didirikan sesudah PD II, dipimpin atau melibatkan juga tokoh-tokoh Yahudi. Bank Dunia yang berpusat di Washington (AS) didirikan 1945, didanai anggota-anggota PBB, memberi pinjaman dana pada anggota-anggotanya, dan pada investasi swasta. Bank ini bertujuan untuk menyediakan investasi, perdagangan luar negeri, dan penghapusan utang-utang internasional. Tokoh-tokoh Yahudi yang pernah menjadi Presiden Bank Dunia mencakup Paul Wolfowitz, James Wolfensohn, dan Eugene Isaac Meyer.

Paul Wolfowitz

Paul Wolfowitz

Dr. Paul Wolfowitz adalah Presiden ke-10 Kelompok Bank Dunia, disingkat Bank Dunia. Sejak didirikan 1945, Bank Dunia sudah dipimpin sebelas presiden dengan Robert Zoelick dari AS sebagai presidennya yang ke-11 (dari tahun 2007 sampai sekarang), menggantikan Wolfowitz.

Penganut agama Yahudi ini lahir di Brooklyn, New York, 22 Desember 1943. Dia bercerai dari isterinya, Clare Selgin Wolfowitz, sesudah mereka berkeluarga selama 32 tahun (1968-2001). Dia lalu berkencan dengan seorang bawahannya di Bank Dunia, Shaha Ali Riza, seorang wanita warga negara Inggris tamatan Universitas Oxford tapi kelahiran Tunisia (Afrika Utara) dan dibesarkan di Saudi Arabia.

Orang tuanya imigran Yahudi ke AS dari Polandia. Ayahnya, Jacob "Jack" Wolfowitz (1910-1981)adalah seorang dosen teori statistik pada Universitas Cornell, Universitas Kalifornia Los Angeles, dan Universitas Illinois di Urbana-Champaign.Tahun 1957, Paul tinggal di Israel sementara ayahnya menjadi seorang dosen tamu di Institut Teknologi Israel di Haifa.

Dr. Wolfowitz mahir dalam lima bahasa asing, di samping bahasa Inggris. Dia bisa berbahasa Arab, Perancis, Jerman, Ibrani, dan Indonesia.

Keahlian Wolfowitz dalam bidang matematika dan kimia dan diraihnya dari Universitas Cornell. Dia kemudian mengambil kuliah tingkat doktoral dalam ilmu politik dan meraih gelar doktor dalam ilmu politik dari Universitas Chicago pada tahun 1972.

Sesudah itu, Dr. Wolfowitz terlibat dalam berbagai kegiatan politik dan pemerintah. Selepas masa kuliahnya, dia menjadi seorang dosen di Jurusan Ilmu Politik pada Universitas Yale antara 1970 dan 1972. Antara 1970 dan 1979, dia terlibat dalam berbagai kegiatan politik dan pemerintah di AS, khususnya di bidang pertahanan negara. Pada tahun 1980, dia menjadi seorang dosen tamu pada Jurusan Kajian Internasional Tingkat Maju Paul H. Nitze di Universitas John Hopkins.

Haluan politik Dr. Paul Wolfowitz bersifat neo-konservatif. Sebagai seorang penganut politik neo-konservatif, dia menentang Presiden Saddam Hussein dari Irak dan menolak membuka upaya dialog dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO); di samping itu, dia salah seorang pendukung kuat Israel selama masa pemerintahan Ronald Reagan. Pada tahun 1982, Wolfowitz menjadi Wakil Sekretaris Negara (AS) Urusan Asia Timur dan Pasifik.

Kariernya sebagai seorang duta besar dialaminya ketika dia menjadi duta besar AS di Indonesia antara 1986 dan 1989. Penempatannya di Indonesia dipandang luar biasa. Dia seorang Yahudi yang mewakili AS di suatu negara Asia Tenggara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Dia juga seorang pendukung demokrasi dalam kediktatoran Suharto. Dia menaruh minat pribadi pada pembangunan di Indonesia, termasuk kesehatan, pertanian, dan perluasan sektor swasta.

Sesudah menjalani suatu karier diplomatik di Indonesia, dia kembali ke AS dan diberi jabatan pemerintahan yang lebih tinggi. Antara 1983 dan 1993, dia menjadi Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan di bawah pemerintahan ayah George W. Bush, yaitu, George H.W. Bush, waktu itu Presiden AS.

Antara 1994 dan 2001, dia kembali lagi aktif dalam dunia pendidikan tinggi. Dia menjadi Profesor dalam mata kuliah Hubungan Internasional dan Dekan Jurusan Kajian Internasional Tingkat Maju Paul H. Nitze pada Universitas John Hopkins.

Sesudah Perang Teluk Persia 1991, Dr. Paul Wolfowitz dan asistennya, Scooter Libby, menulis Doktrin Wolfowitz yang "menetapkan arah bangsa menuju abad berikut". Selama pemerintahan George W. Bush yang dialaminya sebagai seorang tokoh negara antara 2000 dan 2007, Wolfowitz menyaksikan bahwa banyak gagasannya dalam Doktrin Wolfowitz menjadi bagian dari Doktrin Bush.

Ketika dia menjadi Wakil Menteri Pertahanan AS antara tahun 2000 dan 2005, dia dipandang seorang "arsitek utama kebijakan Presiden Bush tentang Irak dan pendukung paling keras dan fanatik" dari kebijakan itu. Doktrin Bush yang sangat dipengaruhi Doktrin Wolfowitz lalu menjadi suatu landasan kebijakan Presiden Bush untuk melakukan serangan ke Irak tahun 2003 dan menumbangkan pemerintahan diktatorial Saddam Hussein.

Kemudian, dia menjadi Presiden ke-10 Bank Dunia antara tahun 2005 dan 2007. Hubungan khusus antara dia sebagai atasan dan Shaha Ali Riza sebagai bawahannya menimbulkan konflik kepentingan dalam Bank Dunia; Wolfowitz, misalnya, menaikkan gaji pacarnya melebihi ketentuan Bank Dunia. Karena kasus hubungan ini, dia mengundurkan diri dari jabatannya pada Bank Dunia tahun 2007. Dialah Presiden Bank Dunia pertama yang diberhentikan dalam 62 tahun sejarah bank itu.

Sekarang, dia menjadi seorang pakar anggota pada Lembaga Usaha Amerika Serikat. Lembaga ini menangani masalah internasional dalam pembangunan ekonomi, masalahtentang Afrika, dan masalah kemitraan antara umum dan swasta.

James D. Wolfensohn

clip_image001

James D. Wolfensohn (2003)

James David Wolfensohn adalah presiden ke-9 Bank Dunia. Dia lahir di Sydney, Australia, 5 Desember 1933 dari orang tua Yahudi yang berimigrasi dari Inggris selama masa Depresi Besar. Dia belajar kesenian dan hukum pada Universitas Sydney, kemudian memperoleh gelar MBA dari Sekolah Tinggi Bisnis Harvard di AS pada tahun 1959. Dia seorang anggota tim hanggar pada Olimpiade Musim Panas di Melbourne tahun 1956 dan seorang perwira Angkatan Udara Kerajaan di Australia.

Sebelum kuliah di Harvard, Wolfensohn adalah seorang pengacara pada perusahaan pengacara Australia Allen, yaitu, Allen & Hemsley di Sidney. Sekarang, perusahaan itu bernama Allens Arthur Robinson.

Sesudah menyelesaikan kuliahnya di Harvard, Wolfenson bekerja sebentar untuk perusahaan semen raksasa Swis, Holderbank (sekarang bernama Holcim). Dia lalu kembali ke Australia, tempat dia bekerja untuk berbagai lembaga perbankan sebelum dia dipekerjakan oleh J. Henry Schroders, suatu bank investasi yang berpusat di London. Dia seorang eksekutif senior pada kantor bank itu di London sebelum menjadi presiden direktur bank itu pada kantornya di New York antara 1970 dan 1976. Dia kemudian menjadi seorang eksekutif senior pada perusahaan Salomon Brothers.

Tahun 1980, dia menjadi seorang warga negara Amerika Serikat. Dia mendirikan perusahaan investasinya sendiri, James D. Wolfensohn, Inc., bersama mitra-mitranya termasuk Paul A. Volcker, seorang Yahudi dan mantan ketua Bank Cadangan Federal AS. Sesudah menjadi presiden Bank Dunia tahun 1995, Wolfensohn melepaskan diri dari kepemilikan usahanya dalam James D. Wolfensohn, Inc. Perusahaan itu kemudian dibeli oleh Bankers Trust.

Kedudukannya sebagai presiden Bank Dunia berkat pengangkatannya oleh Bill Clinton, waktu itu Presiden AS. Dia secara aklamasi didukung oleh dewan direksi eksekutif bank itu untuk menjadi presiden selama masa jabatan kedua yang berlangsung lima tahun (2000-2005). Ini mengakibatkan dia adalah orang ketiga di samping Eugene R. Black dan Robert McNamara yang menjadi presiden Bank Dunia selama dua masa jabatan berturut-turut. Dalam jabatan ini, dia mengunjungi lebih dari 120 negara di dunia. Dia berjasa, antara lain, sebagai presiden Bank Dunia pertama yang menarik perhatian dunia pada masalah korupsi di bidang pembiayaan pembangunan.

Pada tahun 2005, sesudah berhenti sebagai presiden Bank Dunia, dia mendirikan Wolfensohn & Company, LLC. Ini suatu perusahaan swasta yang menanamkan modal dan menyediakan nasehat konsultasi strategis bagi pemerintahan dan perusahaan-perusahaan besar yang melakukan bisnis dalam ekonomi pasar yang muncul.

Sesudah meninggalkan Bank Dunia pada tanggal 31 Mei 2005, Wolfensohn menjadi utusan khusus untuk penyelesaian masalah Gaza bagi Kuartet Timur Tengah. Menteri Luar Negeri AS, Condoleeza Rice, mengangkatnya menjadi utusan khusus untuk menolong mengkoordinasi penarikan mundur yang direncanakan Israel dari Jalur Gaza dan memelopori upaya-upaya rekonstruksi ketika orang-orang Palestina mengambil alih kedaulatan di kawasan itu. Karena kecewa dengan proses rekonstruksi itu, dia mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 30 April 2006.

Sejak tahun 2006, Wolfensohn juga menjadi ketua Dewan Penasehat Internasional Citigroup. Ini suatu kelompok perbankan asal AS dengan 365 ribu karyawan di lebih dari 100 negara di dunia.

Pada tahun 2005, Wolfensohn mendirikan Pusat Wolfensohn bagi Pembangunan di Lembaga Brookings, suatu lembaga pemikiran yang berpusat di Washington, D.C. Pusat ini menyelidiki cara melaksanakan, meningkatkan, dan mempertahankan intervensi pembangunan demi memecahkan tantangan-tantangan pembangunan utama pada suatu tingkat nasional, regional, dan global dan berupaya untuk menjembataqni kesenjangan antara para ahli teori dan praktisi pembangunan. Proyek-proyek masa kini memusatkan perhatian pada masalah pemuda di Timur Tengah, program-program pengentasan kemiskinan skala besar, reformasi pemerintahan ekonomi global, dan kerjasama regional, terutama di Asia Tengah.

Wolfensohn seorang wakil honorer pada Lembaga Brookings dan berperan sebagai seorang pengawas Yayasan Rockefeller. Dia juga seorang pengawas dan mantan ketua dewan pengawas Lembaga Kajian Tingkat Maju di Universitas Princeton. Selain itu, dia juga ketua (sesudah pensiun) Gedung Carnegie di New York dan Pusat John F. Kennedy untuk Seni Pertunjukan di Washington, D.C., dan seorang anggota Dewan Hubungan Internasional. Dia juga berperan dalam dewan berbagai yayasan amal, termasuk Yayasan Keluarga Wolfensohn. Pada tahun 2008, Wolfensohn dipilih sebagai salah seorang anggota Lembaga Australia untuk Urusan Internasional. Dia juga menghadiri pertemuan Kelompok Bilderberg, Lembaga Aspen, dan Forum Ekonomi Sedunia.

Dia sudah menerima banyak penghargaan selama hidupnya. Ini mencakup perwira kehormatan dari Tanda Jasa Australia tahun 1987 dan ksatria kehormatan dari Tanda Jasa Kerajaan Inggris tahun 1995 karena pelayanannya dalam kesenian.Universitas New South Wales di Australia memberinya suatu gelar kehormatan sebagai Doktor Sains pada tahun 2006 dan dia seorang penerima Anugerah Prestasi Luar Biasa dari Pusat Internasional di New York.

Dia menikah dengan Elaine, nee Botwinick. Pasangan ini punya tiga orang anak yang sudah dewasa: Sarah, Naomi, dan Adam. Dua cucu lelakinya bernama Benyamin dan Mika.

Eugene Isaac Meyer

Eugene-Meyer

Eugene Isaac Meyer (1875-1959), seorang Yahudi-AS, adalah Presiden pertama Bank Dunia. Ia menduduki jabatan ini dari Juni 1946 sampai dengan Desember 1946. Dia seorang ahli keuangan, pegawai pemerintah, dan penerbit koran Washington Post. Dia menjabat sebagai Ketua Bank Cadangan Federal dari tahun 1930 sampai dengan 1933. Dia ayah penerbit Washington Post, Katharine Meyer-Graham.

Eugene lahir di Los Angeles, Kalifornia, sebagai putera Marc Eugene dan Harriet (Newmark) Meyer. Dia dibesarkan di San Fransisko, sempat kuliah di Universitas Kalifornia tapi jebol dan melanjutkan kuliahnya sampai tingkat Sarjana Muda di Universitas Yale pada tahun 1895.

Selepas universitas, Eugene Meyer bekerja untuk Lazard Freres, tempat ayahnya punya saham. Tapi Eugene keluar dari perusahaan itu tahun 1901 dan membentuk usahanya sendiri. Dia menjadi seorang investor dan spekulator yang sukses dan punya keanggotaan dalam Bursa Saham New York. Dia lalu menikah dengan Agnes Elizabeth Ernst tahun 1910; mereka punya lima orang anak, termasuk Katharine Meyer-Graham. Menjelang tahun 1915, ketika Eugene berusia 40 tahun, dia sudah punya kekayaan bernilai 40 juta dolar AS.

Pada tahun 1920, Meyer membentuk satu tim dengan William H. Nichols dari perusahaan General Chemical. Bergabungnya dia dengan Nichols menolong mewujudkan visinya tentang suatu perusahaan kimia yang lebih baik dan lebih besar. Meyer dan Nichols lalu menggabungkan lima perusahaan kimia yang lebih kecil untuk mendirikan Allied Chemical & Dye Corporation. Perusahaan ini berubah nama menjadi Allied Chemical Corp., dan akhirnya menjadi bagian dari AlliedSignal, pendahulu bisnis bahan khusus Honeywell. Kedua pengusaha itu punya bangunan yang dinamakan sesuai namanya masing-masing di kantor pusat Honeywell di Morristown, New Jersey.

Selama PD I, Meyer pergi ke Washington, D.C. dan bekerja dalam pemerintahan Presiden Woodrow Wilson. Dia menjabat sebagai kepala Perusahaan Keuangan untuk Perang dan bekerja di sini lama sesudah perang besar itu berakhir. Dia kemudian bekerja dalam masa pemerintahan Presiden Calvin Coolidge; Coolidge mengangkat Meyer sebagai ketua Dewan Pemberian Pinjaman Pertanian Federal pada tahun 1927. Herbert Hoover, Presiden AS berikutnya, mengangkatnya menjadi ketua Dewan Gubernur Sistem Cadangan Federal pada tahun 1930. Dia melaksanakan tugasnya dari 16 September 1930 sampai dengan 10 Mei 1933.

Meyer sangat mendukung bantuan pemerintah untuk memerangi Depresi Besar. Untuk itu, dia menambah suatu jabatan pada dirinya sebagai ketua Perusahaan Rekonstruksi Keuangan. Akan tetapi, upaya Hoover ini tidak berhasil membantu perusahaan-perusahaan di AS dengan menyediakan pinjaman-pinjaman dana bagi usaha-usaha. Ketika Presiden AS yang baru, Franklin D. Roosevelt dilantik tahun 1933, Meyer mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan.

Beberapa bulan kemudian pada tahun 1993, dia membeli harian Washington Post pada suatu pegadaian perusahaan-perusahaan yang bangkrut. Koran itu dihancurkan oleh pemiliknya yang boros, Ned McLean.Selama dua puluh tahun, Meyer membelanjakan jutaan dolar dari kantongnya sendiri untuk tetap menghidupkan korannya yang merugi itu sementara tetap memperbaiki mutunya. Menjelang tahun 1950, koran itu akhirnya mendatangkan keuntungan yang teratur dan makin diakui karena pelaporannya yang baik dan tajuk rencananya yang penting.

Sesudah PD II, Presiden AS, Harry Truman, mengangkat Eugene Isaac Meyer, waktu itu berusia 70 tahun, sebagai kepala pertama Bank Dunia pada tahun 1946. Untuk tetap menjalankan bisnis Washington Post, dia mengangkat menantu lelakinya, Philip Graham, sebagai penerbit. Akan tetapi, Meyer hanya menjadi ketua Bank Dunia selama enam bulan lalu kembali ke korannya. Dia menjabat sebagai Ketua Perusahaan Washington Post sampai wafatnya di Washington pada tahun 1959.

Pakar-Pakar Utama Ekonomi pada Bank Dunia

Para pakar utama ekonomi pada Bank Dunia mencakup empat orang Yahudi. Mereka adalah Stanley Fischer (1988-1990), Lawrence Summers (1991-1993), Michael Bruno (1993-1996), dan Joseph Stiglitz (1997-2000). Riwayat hidup ringkas Fischer akan diringkaskan di bawah topik berikut sementara riwayat hidup ringkas kedua tokoh lain sudah diberikan. Yang perlu Anda tahu lebih jauh adalah riwayat hidup ringkas Michael Bruno.

Michael Bruno menjabat sebagai Gubernur Bank Israel, bank sentral negara itu,  antara tahun 1986 dan 1991. Dia lahir di Jerman tahun 1932 dan beremigrasi ke Palestina tahun 1933. Dia memangku jabatan tadi pada usia 53 tahun.

Dia mendapat gelar doktor dalam Ilmu Ekonomi dari Universitas Stanford, AS. Dia kemudian mengajar sebagai seorang profesor ilmu ekonomi pada Universitas Iberani di Yerusalem. Antara tahun 1993 dan 1996, dia menjadi seorang ahli ekonomi utama pada Bank Dunia.

Pemimpin Dana Moneter Internasional

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund disingkat IMF)yang juga berpusat di Washington dibentuk 1944. Organisasi internasional ini mengawasi sistem keuangan dunia dengan menempuh kebijakan ekonomi makro dari negara-negara anggota. Selain itu, organisasi internasional ini menawarkan juga bantuan keuangan dan teknik pada anggota-anggotanya dalam bentuk pinjaman internasional kalau sangat dibutuhkan anggota-anggotanya. Tokoh-tokoh Yahudi yang menjadi Presiden Direktur Dana Moneter Internasional mencakup Dominique Strauss-Kahn, Stanley Fischer, Camille Guttenstein (Gutt), dan Harry Dexter White.

Dominique Strauss-Kahn

Dominique Strauss-Kahn

Dominique Strauss-Kahn adalah Presiden Direktur ke-10 Dana Moneter Internasional pada tanggal 1 November 2007. Begitu menjadi pemimpin organisasi internasional ini, dia menunjukkan bahwa dia akan tetap melakukan reformasi lembaga yang menaungi 185 negara anggotanya.

Sebelum memegang jabatan ini, Strauss-Kahn adalah seorang anggota Dewan Nasional Perancis dan Profesor Ilmu Ekonomi pada Lembaga d'Etudes Politiques di Paris (2000-2001). Dia juga profesor tamu pada Universitas Stanford di AS. Dari tahun 2001 sampai dengan 2007, dia dipilih kembali tiga kali berturut-turut menjadi anggota Dewab Nasional; pada tahun 2006, dia, seorang anggota Partai Sosialis Perancis, mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Perancis.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri Perancis dari Juni 1997 sampai dengan November 1999. Sebagai menteri, dia berhasil melansir mata uang euro. Dia juga mewakili Perancis pada Dewan Para Gubernur sejumlah lembaga keuangan internasional, termasuk Dana Moneter Internasional.

Antara 1993 dan 1997, dia bekerja di sektor swasta sebagai seorang pengacara perusahaan. Dari 1991 sampai dengan 1993, dia menjadi Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Perancis; selama masa ini, dia ikut serta dalam perundingan perdagangan Putaran Uruguay.

Strauss-Kahn memulai kariernya sebagai asisten profesor. Kemudian, dia menjadi profesor ilmu ekonomi pada Universitas Paris tempat dia diberi kedudukan tetap sebagai profesor pada tahun 1978. Kemudian, dia diangkat menjadi Wakil Komisioner Badan Perencanaan Ekonomi antara 1981 dan 1986. Dia dipilih sebagai Wakil Anggota Parlemen untuk Sidang Nasional (1986), tempat dia mengetuai Komisi Keuangan dari tahun 1988 sampai dengan 1991.

Dominique Strauss-Kahn menyandang gelar doktor dalam ilmu ekonomi dari Universitas Paris. Dia juga tamatan dalam ilmu hukum, administrasi bisnis, kajian politik, dan ilmu statistik. Sebagai seorang cendekiawan, hasil penelitiannya mencakup perilaku menabung dalam rumah tangga, keuangan umum, dan kebijakan sosial.

Dia seorang Yahudi-Perancis yang lahir di Neuilly-sur-Seine, Perancis, pada tanggal 25 April 1949. Orang tuanya Yahudi campuran Ashkenazi dan Sefardik. Strauss-Kahn melewatkan masa kanak-kanaknya di Maroko.

Stanley Fischer

 Stanley Fischer Stanley Fischer adalah Wakil Utama Presiden Direktu Dana Moneter Internasional antara September 1994 dan Agustus 2001. Pada tanggal 1 Mei 2005, dia menjabat sebagai Gubernur Bank Israel lalu menjadi seorang warga negara Israel.

Sebelum bergabung dengan Bank Israel, Fischer adalah Wakil Ketua Citigroup antara Februari 2002 dan April 2005. Citigroup adalah  suatu kelompok bank terbesar kedua di AS dengan jaringan yang menjangkau lebih dari 100 negara dan mempekerjakan 365.000 karyawan di seluruh dunia. Dia juga Kepala Kelompok Sektor Citigroup dari Februai 2004 sampai dengan April 2005, Ketua Panitia Risiko Negara, dan Presiden Citigroup Internasional.

Sebelum bergabung dengan IMF, Fischer adalah Profesor pada Lembaga Killian (AS) dan Kepala Jurusan Ilmu Ekonomi pada Institut Teknologi Massachusetts (MIT). Dari Januari 1988 sampai dengan Agustus 1990, dia menjadi Wakil Presiden lalu Ahli Ekonomi Utama dan Ahli Ilmu Ekonomi Pembangunan pada Bank Dunia.

Stanley Fischer lahir di Rhodesia bagian Utara, sekarang bernama Zambia (Afrika), tahun 1943. Dia tamatan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi London tahun 1966. Dia kemudian meraih gelar doktornya dalam Ilmu Ekonomi pada MIT pada usia 27 tahun (1969). Dia menjadi Asisten Profesor Ilmu Ekonomi pada Universitas Chicago, AS, sampai dengan tahun 1973; pada tahun ini, dia kembali ke Jurusan Ilmu Ekonomi MIT sebagai seorang lektor kepala. Empat tahun kemudian, dia menjadi seorang Profesor Ilmu Ekonomi. Dia lalu menjadi profesor tamu pada Universitas Iberani di Yerusalem dan Lembaga Hoover dari Universitas Stanford.

Profesor Fischer adalah penulis Macroeconomics (bersama Rudi Dornbusch dan Richard Startz, edisi ke-9, 2004). Dia juga penulis Lectures in Macroeconomics (MIT Press, 1989, bersama Olivier Blanchard), Economics (edisi kedua, McGraw Hill, 1988, bersama Rudiger Dornbusch dan Richard Schmalensee), IMF Essays From a Time of Crisis (MIT Press, 2004) dan Indexing, Inflation, and Economic Policy (MIT Press, 1986) dan penyunting buku-buku lain, di antaranya Securing Peace in the Middle East (MIT Press, 1994). Dari tahun 1986 sampai dengan 1994, dia penyunting NBER Macroeconomics Annual; dia juga menjabat sebagai Asisten Penyunting jurnal-jurnal ilmu ekonomi yang lain. Dia sudah menerbitkan sangat banyak karya dalam jurnal-jurnal profesional.

Stanley Fischer adalah seorang Anggota Perhimpunan Ekonometrik dan Akademi Amerika untuk Kesenian dan Sains. Dia juga seorang anggota Dewan Hubungan Luar Negeri, G-30, dan Komisi Trilateral, seorang Anggota Guggenheim, dan seorang Anggota Riset pada Biro Nasional untuk Riset Ekonomi di AS. Dia sudah memberi pelayanannya pada Dewan Lembaga Ilmu Ekonomi Internasional, Perbankan Sedunia untuk Wanita dan Kelompok Krisis Internasional maupun pada Dewan Penasehat Fakultas Ekonomi Baru, Moskow.

Camille Gutt(enstein)

Camille Gutt

Nama marga Camille Guttenstein (1884-1971) biasanya disingkat menjadi Gutt. Lelaki berdarah Yahudi dari Belgia ini adalah Presiden Direktur pertama IMF antara 6 Mei 1946 dan 5 Mei 1951. Sebelumnya, dia adalah Menteri Keuangan Belgia dari tahun 1940 sampai dengan 12 Februari 1945.

 

Harry Dexter White

Sebenarnya Camille Gutt bukanlah Presiden Direktur pertama IMF. Yang pertama kali memegang jabatan ini adalah seorang Yahudi yang lain: Harry Dexter White (1879-1948) dari Amerika Serikat.  Ahli ekonomi ini menjadi direktur pertama IMF antara 1945 dan 1947; akan tetapi, dia dipaksa mengundurkan diri dari jabatan itu sesudah ada indikasi bahwa dia seorang penganut paham Komunisme yang dilarang di AS. Dia lalu digantikan Camille Gutt.

White sebelumnya adalah seorang pegawai Departemen Keuangan AS antara 1934 dan 1944. Pada tahun 1943, dia menjadi Asisten Menteri Keuangan AS. Dia adalah seorang doktor ilmu ekonomi lulusan Universitas Harvard.

Tokoh-Tokoh Yahudi dalam Ekonomi Pemerintahan AS

Tiga pakar ekonomi terkemuka berdarah Yahudi dalam pemerintahan George W. Bush adalah Alan Greenspan, Ben Bernanke, dan Henry Paulson. Yang melayani pemerintah AS paling lama adalah Alan Greenspan.

Secara khusus, ada sekurang-kurangnya empat dari tiga belas Ketua Bank Cadangan AS. Selain Alan Greenspan, mereka mencakup Eugene Meyer (1930-1933),Arthur Burns (1970-1978), dan Paul Volker (1979-1987).  Diduga Eugene R. Black, salah seorang ketua bank ini antara 1933 dan 1934, berdarah Yahudi.

Alan Greenspan

clip_image001[1]

Alan Greenspan (lahir 6 Maret 1926) adalah seorang ahli ekonomi asal Amerika Serikat kelahiran Kota New York. Mantan Ketua Bank Cadangan AS ini (1987-2006) menduduki jabatan ini selama pemerintahan empat presiden AS yang berbeda: Ronald Reagan, H.W. Bush, Bill Clinton, dan George W. Bush.

Kehidupan keluarga, pribadi, dan pendidikannya mengesankan. Orang tuanya adalah imigran Yahudi asal Hungaria. Alan adalah seorang pemain saksofon yang berpengalaman, tamatan Sekolah Musik Juiliard yang bergengsi itu. Dia juga tamatan Universitas New York dalam Ilmu Ekonomi (1950) dan tamat dengan pujian tertinggi (summa cum laude) sebagai Sarjana Muda dari universitas yang sama (1948). Pada tahun 1977, dia mendapat gelar doktor dalam ilmu ekonomi dari Universitas New York; dalam bulan Desember 2005, dia diberi gelar doktor kehormatan dalam ilmu perdagangan oleh universitas yang sama.

Ketajaman pengamatannya tentang gejolak ekonomi di AS dikemukakannya dalam bentuk ramalan-ramalan ilmiah yang kemudian menjadi nyata. Pada tanggal 26 Februari 2007, Greenspan meramalkan bahwa suatu resesi ekonomi bisa terjadi di AS sebelum atau awal 2008. Menurut info, ramalannya didasarkan pada keuntungan yang menstabilkan perusahaan-perusahaan di AS. Sehari sesudah ramalannya, Dow Jones Industrial Average ditutup pada level 12,216.24, jatuh 416 poin dan kehilangan 3.3% dari nilainya, kerugian paling buruk dalam satu hari, pada waktu itu, sejak September 2001. Pada tahun 2007, dia mengingatkan pemerintah AS tentang kemerosotan harga-harga rumah yang dijual di AS. Pemerintah tampaknya mengabaikan peringatannya dan, kemudian, timbulllah krisis kredit pembelian rumah-rumah di AS pada tahun 2007. Industri jual-beli rumah melalui sistem kredit perbankan ambruk Maret 2007 dan banyak peminjam dana kredit rumah mendaftarkan diri pada pemerintah AS demi meminta perlindungan hukum terhadap bahaya mengalami kebangkrutan banknya.

Ambruknya bank yang memberi pinjaman kredit perumahan memicu krisis keuangan tahun 2008. Dalam hubungan ini, Greenspan menulis pada 17 Maret 2008 bahwa krisis keuangan 2008 di AS boleh jadi akan dinilai sebagai yang paling buruk sejak akhir PD II.

Meskipun ramalan Greenspan terjadi, dia dikritik para lawannya sebagai penyebab krisis keuangan ini ketika dia menjadi Ketua Bank Cadangan AS. Dia membela diri terhadap kecaman-kecaman itu. Meskipun demikian, dia mengaku juga bahwa ada perkembangan yang tidak dia sadari sebelumnya yang mengakibatkan timbulnya krisis keuangan di AS.

Karena jasa-jasanya yang menonjol, dia diberi berbagai tanda penghargaan. Medali Kemerdekaan Presiden, anugerah sipil tertinggi di AS, dianugerahkan padanya oleh Presiden George W. Bush di Gedung Putih pada tanggal 9 November 2005.

clip_image001[5]

Gelar kehormatannya mencakup Knight Commander of the British Empire (2005) dari Inggris dan Komandan Legion d'honneur (Legion Kehormatan) dari  Perancis.

 

 Ben Shalom Bernanke

 Ben Bernanke

Pengganti Alan Greenspan sebagai Ketua Bank Cadangan AS sekarang lahir di Augusta, Georgia (AS), 13 Desember 1953. Ben (Shalom) Bernanke menggantikan Greenspan pada tanggal 1 Februari 2006.

Ayah Ben Bernanke seorang ahli farmasi dan manajer teater paruh waktu. Ibunya seorang guru sekolah. Kakek dari pihak ayahnya imigran Yahudi dari Austria sesudah PD I.

Ben Bernanke meraih gelar doktor dalam Ilmu Ekonomi dari MIT pada usia 26 tahun (1979). Dia kemudian menjadi Profesor Jurusan Bisnis Pasca Sarjana di Universitas Stanford (1979-1985), profesor tamu pada Universitas New York, Profesor pada Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Princeton, ketua jurusan itu (1996-2002), dan berhenti dari jabatan itu 1 Juli 2005.

Ben Shalom Bernanke dinilai sebagai salah seorang cendekiawan kelas dunia. Menurut IDEAS/ReP.Ec, dia dinilai salah seorang dari ke-50 ahli ekonomi terbaik sedunia.

Henry M. Paulson, Jr

Henry Paulson

Henry M. Paulson, Jr adalah Menteri Keuangan AS ke-74. Dia dilantik 19 JUni 2006 dan mulai bekerja untuk pemerintahan Presiden George W. Bush 10 Juli 2006. Dia penasehat utama kebijakan Bush tentang masalah-masalah ekonomi AS dan internasional. Sebelum menduduki jabatan ini, dia Ketua dan CEO Goldman Sachs, suatu raksasa perbankan AS dalam bidang investasi dan didirikan pengusaha Yahudi-AS, dan bergabung dengan perusahaan ini tahun 1974. Dia seorang bankir investasi dan ahli ekonomi. Berbeda dengan kebanyakan pakar Yahudi, dia seorang penganut Kristen Sains, suatu sekte Kristen, di AS.

Sebelum bergabung dengan perusahaan tadi, Paulson adalah seorang anggota Dewan Nasional Gedung Putih, dia menjabat sebagai Asisten Staf Presiden (1972-1973). Sebelumnya, dia seorang Asisten Staf untuk Asisten Menteri Pertahanan AS dan berkantor di Pentagon (1970-1972).

Dia tamatan SMU Barrington, Illinois. Semasa sekolahnya, dia seorang atlet terkenal tahun 1964.  Dia seorang pemain football top. (Jenis olahraga tim ini membolehkan seorang pemainnya melemparkan atau menendang sebuah bola berbentuk oval.) Dia juga seorang juara gulat.

Henry Paulson tamat sebagai seorang Sarjana Muda bahasa Inggris dari Perguruan Tinggi Darmouth (1968). Dia seorang anggota Phi Beta Kappa dan Sigma Alpha Epsilon. Dia meraih gelar M.B.A. dari Universitas Harvard (1970).

Henry Paulson lahir di Palm Beach, Florida, 28 Maret 1946. Dia menikah dengan Wendy. Mereka punya dua orang anak: Amanda dan Merritt. Kedua anaknya sudah berkeluarga dan punya anak-anak. Keluarga besar ini tinggal di Washington, D.C. dan Barrington Hills, Illinois.

Tokoh-Tokoh Ekonomi Berdarah Yahudi Lainnya

Jumlah tokoh-tokoh ekonomi berdarah Yahudi lainnya di AS dan di luarnya berjumlah lebih banyak dari yang sudah dijelaskan sejauh ini. Beberapa di antaranya dijelaskan secara ringkas.

  • David Ricardo (1772-1823). Ahli ekonomi berdarah Yahudi-Inggris ini memperoleh keberuntungannya sebagai seorang pialang saham. Dia menulis bukunya yang berpengaruh, Principles of Political Economy and Taxation (1817) yang menjelaskan teori yang berkaitan dengan sewa, keuntungan, upah, dan perpajakan.
  • Karl Marx (1818-1883). Dia seorang filsuf, ahli sosiologi, ahli sejarah, dan ahli ekonomi berdarah Yahudi-Jerman. Manifesto Komunis (1848), karyanya bersama Friedrich Engels (seorang non-Yahudi), adalah yang paling terkenal. Marx pencetus Komunisme Uni Soviet dan pernah punya sekitar satu miliar pengikut Komunisme atau Marxisme di seluruh dunia.
  • Bernard Baruch (1870-1965) dan kawan-kawan. Dia seorang pengusaha Yahudi-AS di bidang keuangan, seorang spekulator pasar saham, seorang negarawan AS, dan seorang penasehat Presiden Woodrow Wilson serta Franklin D. Roosevelet tentan masalah-masalah ekonomi. Ahli-ahli ekonomi (dan keuangan) terkemuka lainnya dan berdarah Yahudi yang menjadi penasehat para presiden AS mencakup Martin Feldstein, Otto Eckstein, Herb Stein, Alan Blinder, Arthur Okun, Walter Rostow, dan Murray Weidenbaum.

clip_image001[1]Bernard Baruch, 1920

  • Alfred Kahn. Dia seorang ahli ekonomi semasa pemerintahan Jimmy Carter. Dia memelopori deregulasi pesawat terbang komersial yang kekurangan ruang untuk kaki penumpang dan yang menunjukkan perlakuan penumpang mirip ternak di bandara atau di pesawat terbang. Deregulasi yang diterapkannya mengakibatkan harga tiket pesawat terbang menjadi lebih murah.
  • Robert Heilbroner. Dia penulis buku klasik The Worldly Philosophers. Selama bertahun-tahun, buku ini dipakai sebagai suatu bacaan wajib tentang sejarah ekonomi di perguruan tinggi di AS.
  • David Landes. Profesor Universitas Harvard ini menulis bukunya yang terkenal, The Wealth and Poverty of Nations. Buku ini antara lain mengajar tentang pentingnya kebudayaan dalam membentuk ekonomi politik dunia yang berhasil dibanding dengan yang gagal.
  • John von Neumann. Meskipun dia seorang matematikawan, ahli kimia, ilmuwan komputer, dan ahli meteorologi, dia menulis bersama Oskar Morgenstern (seorang non-Yahudi)karyanya yang terkenal tentang teori permainan, Theory of Game and Economic Theory of Behavior.
  • Ludwig von Mises. Ahli ekonomi asal Austria ini terkenal karena bukunya, Planned Chaos and the Anti-Capitalistic Mentality. Buku ini tentang sifat elitis dan totalitarian dari ideologi sosialis.
  • Jeffrey Sachs. Profesor pada Universitas Columbia, AS, ini adalah seorang ahli ekonomi terkemuka dalam reformasi di Bolivia, Polandia, dan Rusia.
  • Paul Warburg. Lelaki berdarah Yahudi-Jerman ini seorang tokoh di balik pendirian Bank Cadangan Federal di AS.
  • John Corzine. Dia gubernur New Jersey, seorang mantan senator AS, dan ketua Goldman, Sachs & Co.
  • Ricardo Hausman. Profesor di Universitas Harvard ini adalah juga seorang mantan menteri dalam pemerintahan Venezuela, suatu republik di Laut Karibia, di Amerika Selatan bagian Utara.

01 November 2008

11. Biografi Ringkas Beberapa Fisikawan Yahudi

Empat dari tujuh ilmuwan yang tergolong pada tokoh-tokoh utama yang mengembangkan ilmu fisika kuantum berdarah Yahudi. Mereka mencakup Niels Bohr, Wolgang Pauli, Lise Meitner, dan Paul Erhenfest.

Dari keempat tokoh utama ini, Paul Erhenfest dan puteranya mengalami nasib yang tragis. Dia menembak mati dirinya sendiri dan puteranya di Amsterdam, Belanda, tahun 1933. Putera Erhenfest menderita sejenis penyakit bernama sindrom Down.

Selain mereka berempat, beberapa fisikawan Yahudi lain ikut mengembangkan ilmu fisika kuantum. Mereka mencakup Brian Greene, David Gross, Alan Guth, David Bohm, Frederick Reines, Julian Schwinger, Eugene Wigner, Georg Zweig, dan Murray Gell-Mann. Karena ilmuwan-ilmuwan Yahudi yang lain sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, bab ini dibatasi pada Brian Greene, David Gross, Alan Guth, dan Julian Schwinger.

Niels Bohr

Niels Hendrik David Bohr lahir di Kopenhagen, Denmark, 7 Oktober 1885. Dia putera Christian Bohr, Profesor Fisiologi pada Universitas Kopenhagen, dan isterinya, Ellen nee Adler yang berasal dari suatu keluarga yang terpandang dalam bidang pendidikan.

Niels, karena itu, menjadi besar dalam suatu lingkungan keluarga yang sangat menunjang perkembangan kejeniusannya. Ayahnya sangat memengaruhi munculnya minat dia pada ilmu fisika di sekolah; ibunya memberi dia pengaruh dalam bidang pendidikan.

Niels tamatan Universitas Kopenhagen. Dia meraih gelar doktor dalam ilmu fisika pada usia 26 tahun (1911).

Dia seorang pengembang teori-teori ilmu fisika. Pemikirannya dipengaruhi implikasi teori kuantum Planck tentang radiasi.

Antara 1913-1914, Niels Bohr menjadi dosen Ilmu Fisika pada Universitas Kopenhagen. Antara 1914-1916, dia menjadi dosen pada Universitas Victoria di Manchester, Inggris. Pada tahun 1916, dia menjadi Profesor Ilmu Fisika Teoritis pada Universitas Kopenhagen. Sejak 1920 sampai dengan wafatnya pada tahun 1962, dia menjadi Kepala Lembaga Ilmu Fisika Teoritis yang didirikan baginya di universitas tersebut.

Niels Bohr seorang pemenang Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika pada tahun 1922. Ganjaran paling bergengsi ini adalah suatu tanda penghargaan internasional atas karyanya yang penting tentang susunan atom.

Kegiatan Bohr pada lembaga tadi makin diarahkan pada penelitian tentang berbagai segi inti atom. Dia juga menyumbang pada penjelasan tentang masalah yang ditemukan dalam ilmu fisika kuantum dengan mengembangkan secara khusus konsep komplementaritas.

Ketika Denmark diduduki Jerman Nazi dalam PD II, Bohr melarikan diri ke Swedia. Dia kemudian melewatkan dua tahun terakhir perang besar itu di Inggris dan Amerika Serikat. Di AS, dia terlibat dalam Proyek Energi Atom.

Di tahun-tahun terakhir hidupnya, Niels Bohr mengabdikan karyanya bagi penerapan ilmu fisika atom untuk tujuan-tujuan damai. Selain itu, dia mengabdikan karyanya untuk masalah-masalah politik yang timbul dari pengembangan senjata-senjata atom. Secara khusus, dia mendukung suatu pengembangan menuju keterbukaan di antara bangsa-bangsa. Dia mengajukan pandangannya dalam Open Letters to the United Nations, 9 Juni 1950.

Tidak itu saja pengabdian Bohr. Dia juga punya banyak jabatan di banyak negara dan kota. Dia adalah Presiden Direktur Akademi Sains Kerajaan Denmark, Panitia Kanker Denmark, dan Ketua Energi Atom Denmark. Selain itu, dia seorang anggota Perhimpunan Kerajaan (London), Lembaga Kerajaan, dan Akademi Sains di Amsterdam, Berlin, Bologne, Boston, Gottingen, Helsingfors, Budapest, Munchen, Oslo, Paris, Roma, Stockholm, Uppsala, Wina, Washington, Harlem, Moskow, Trondhjem, Halle, Dublin, Liege, dan Krakow.

Masih ada lagi penghormatan akademik baginya. Prof. Dr. Niels Bohr mendapat gelar doktor kehormatan (honoris causa) antara 1923 dan 1939 dari berbagai perguruan tinggi, universitas, dan lembaga: Cambridge, Liverpool, Manchester, Oxford, Kopenhagen, Edinburgh, Kiel, Providence, Kalifornia, Oslo, Birmingham, London, Atena, Lund, New York, Basel, Aarhus, Makalester (St. Paul), Minnesota, Roosevelt (Chicago, Illinois), Zagreb, Technion (Haifa), Kalkuta (India), Warsawa, Brussels, Harvard, Cambridge (di AS), dan Rockefeller (New York).

Profesor Bohr menikah 1912 dengan Margrethe Norlund. Pasangan ini punya enam putera, dua di antaranya meninggal dunia. Keempat puteranya punya karier yang menonjol. Dr. Aage Bohr, salah seorang puteranya, adalah seorang ahli ilmu fisika teoritis, seperti ayahnya. Mengiktui ayahnya juga, dia menjabat Direktur Lembaga Ilmu Fisika Teoritis di Denmark. Masih seperti ayahnya juga, dia seorang peraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1975.

Wolfgang Pauli

Wolfgang Ernest Pauli (1900-1958) adalah seorang ahli ilmu fisika nuklir asal Austria. Dia lahir di Wina dari orang tua yang berdarah Yahudi. Dia terkenal dalam ilmu ini untuk kajiannya tentang teori spin dan penemuannya akan asas eksklusi.

Karena Austria dicaplok Jerman Nazi dalam PD II, Pauli pindah ke AS tahun 1940. Di negara barunya, dia menjadi Profesor Ilmu Fisika Teoritis pada Universitas Princeton.

Sesudah perang itu, Pauli menjadi warga negara AS. Kemudian, dia kembali ke Zurich, Swis, dan menetap di sana sampai dengan akhir hayatnya.

Tahun 1945, Wolfang Ernest Pauli meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika untuk jasanya dalam mengembangkan asas eksklusi atau asas Pauli. Tahun 1958, dia dianugerahi medali Max Planck.

Lise Meitner

Lise Meitner Lise Meitner

Lise Meitner (1878 –1968) adalah seorang fisikawan wanita kelahiran Austria. Dia kemudian pindah ke Swedia menjadi fisikawan di sana. Dia pakar radioaktivitas dan ilmu fisika nuklir.

Dia menjadi anggota tim yang menemukan pembelahan nuklir. Meskipun ini suatu prestasinya yang layak dihargai dengan Hadiah Nobel, dia tidak menerimanya. Yang menerimanya adalah Otto Hahn, rekan kerjanya, seorang Jerman.

Meitner sering disebut sebagai suatu contoh yang mencolok dari prestasi ilmiah yang diabaikan panitia Nobel. Pengabaian ini dipandang sebagai suatu contoh yang langka dari pendapat pribadi yang negatif yang tampaknya meniadakan suatu Hadiah Nobel yang seharusnya dia terima sebagai seorang ilmuwan.

Elise Meitner lahir sebagai anak ketiga dari suatu keluarga Yahudi di Wina 7 November 1878. Ayahnya, Philipp Meitner, salah seorang pengacara Yahudi pertama di Austria. Kemudian, Elise menyingkatkan namanya menjadi Lise untuk alasan yang tidak diketahui. Meitner adalah wanita kedua yang meraih suatu gelar doktor dalam ilmu fisika di Universitas Wina tahun 1905.

Karier ilmiah Lise Meitner dimulai ketika dia pergi ke Berlin, Jerman. Di sini, dia mula-mula mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan Max Planck. Sesudah satu tahun, dia menjadi asisten Planck. Selama tahun-tahun pertama, Lise bekerja sama dengan Otto Hahn, seorang ahli kimia asal Jerman; mereka berdua menemukan beberapa isotop baru. Tahun 1909, Meitner menyajikan dua makalah tentang radiasi-beta.

Tahun 1912, kelompok riset Hahn-Meitner pindah ke Lembaga Kaisar Wilhelm yang baru didirikan di Berlin-Dahlem, sebelah barat kota Berlin. Lise bekerja sebagai seorang "tamu", tanpa digaji pada departemen Hahn untuk Radiokimia. Nanti pada tahun 1913, ketika dia berusia 35 tahun, dia mendapat suatu posisi permanen pada lembaga itu.

Tahun 1917, Lise Meitner dan Otto Hahn menemukan isotop pertama yang berusia panjang dan berasal dari unsur protaktinium.Tahun itu juga, dia diberi seksi ilmu fisikanya sendiri pada Lembaga Kaisar Wilhelm untuk Ilmu Kimia. Enam tahun kemudian, dia menemukan penyebab emisi dari permukaan elektron-elektron, penyebab yang disebut efek Auger. "Auger" mengacu pada Pierre Victor Auger, seorang ilmuwan Perancis yang secara terpisah menemukan efek itu pada tahun 1925. Pada tahun 1930, Lise Meitner mengajar suatu seminar tentang ilmu fisika nuklir dan ilmu kimia bersama Leo Szilard.

Ketika Adolf Hitler memegang tampuk kekuasaan di Jerman tahun 1933, Lise Meitner dan ilmuwan-ilmuwan utama Yahudi lainnya dipecat atau dipaksa berhenti dari pekerjaannya. Mereka mencakup tiga keponakannya: Otto Frisch, Fritz Haber (peraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika 1918), dan Leo Szilard. Kebanyakan dari mereka beremigrasi, kecuali Meitner: dia tetap sibuk dengan pekerjaannya. Baru pada tahun 1938, dia melarikan diri ke Belanda karena keadaan politik tidak memberi jaminan bagi pekerjaannya.

Dari Belanda, dia pindah ke Swedia dan bekerja pada laboratorium Manne Siegbahn di Stockholm.Di sini, dia menjalin suatu hubungan kerja dengan Niels Bohr, yang secara teratur bepergian antara Kopenhagen dan Stockholm. Dia tetap surat-menyurat dengan Hahn dan ilmuwan-ilmuwan Jerman yang lain.

Lise Meitner dan Otto Frisch adalah ilmuwan pertama yang mengajukan suatu teori tentang cara inti suatu atom bisa dibelah untuk membentuk barium dan kripton. Pembelahan ini diikuti pelepasan beberapa neutron dan sejumlah besar energi. Selain itu, Meitner adalah fisikawan pertama yang menyadari bahwa persamaan matematik terkenal Einstein itu, e=mc2, menjelaskan sumber pelepasan yang dahsyat dari energi yang dilihat dalam rerasan atomik.

Karena kendala politik, Lise Meitner yang dalam pengasingan di Swedia tidak mungkin menerbitkan hasil penelitiannya bersama Hahn pada tahun 1939. Sebaga gantinya, Otto Hahn dan Fritz Strassman mengirimkan naskah makalah mereka ke suatu majalah ilmiah Jerman pada Desember 1938. Di dalam naskah itu, mereka melaporkan sudah menemukan unsur barium sesudah mereka membombardir uranium dengan neutron. Hasil percobaan itu mereka kirimkan juga dalam sepucuk surat kepada Meitner. Meitner dan keponakannya, Otto Robert Frisch, secara tepat menafsirkan hasil perobaan Hahn dan Strassman sebagai pembelahan nuklir. Frisch kemudian mengukuhkan hasil mereka melalui suatu eksperimen pada 13 Januari 1939.

Meitner menyadari kemungkinan timbulnya suatu reaksi berantai dengan potensi ledakan yang dahsyat. Laporan ini lalu punya akibat yang menggetarkan pada komunitas ilmiah. Ini berarti reaksi berantai itu bisa dipakai sebagai suatu senjata.

Tapi pengetahuan tentang reaksi berantai itu ada di tangan Jerman. Segera Leo Szilard, Edward Teller, dan Eugene Wigner - semuanya fisikawan Yahudi AS - mengambil tindakan yang cepat. Mereka membujuk Albert Einstein yang sudah terkenal itu - sudah tinggal di AS juga - untuk menulis sepucuk surat peringatan kepada Presiden AS selama sebagian masa PD II, Franklin D. Roosevelt. Surat Einstein - sudah dimuat dalam suatu bab sebelumnya - mengarah secara langsung pada pendirian Proyek Manhattan. Akan tetapi, Lise Meitner menolak bekerja di proyek itu karena itu akan mengarah pada pembuatan bom atom.

Einstein sendiri menunjukkan rasa hormat pada Lise Meitner. Dia menyebutnya, "Marie Curie kita".

Pada tahun 1944, Otto Hahn menerima Hadiah Nobel untuk Ilmu Kimia karena penemuannya akan pembelahan nuklir. Beberapa orang sejarahwan yang mencatat sejarah penemuan pembelahan nuklir percaya Lise Meitner seharusnya menerima hadiah bergengsi itu bersama Hahn. Pada tahun 1966, Hahn, Fritz Strassman, dan Lise Meitner bersama-sama menerima Hadiah Enrico Fermi. Di AS, dia dihormati sebagai "Tokoh Wanita Tahun Ini" oleh Klub Pers Wanita Nasional AS pada tahun 1946. Dia juga menerima Medali Max Planck dari Perhimpunan ilmu Fisika Jerman pada tahun 1949. Pada tahun 1997, dia dihormati juga dengan penyebutan unsur kimia 109 sebagai meitnerium.

Lise Meitner menjadi seorang warga negara Swedia tahun 1949. Tapi dia kemudian pindah ke Inggris tahun 1960 dan wafat di Cambridge pada tahun 1968, sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Sesuai permohonannya, dia dimakamkan di desa Bramley di Hampshire, dekat dengan adik lelakinya yang meninggal dunia 1964.

Brian Greene

Brian Greene Brian Greene

Brian Greene dipandang salah seorang fisikawan top di Amerika Serikat. Dia seorang pakar terkemuka dalam bidang teori adidawai (superstring theory), teori yang menyatakan bahwa semua materi dibuat dari ikalan-ikalan bergetar yang sangat kecil dari energi. Dia juga sangat terkenal ke seluruh dunia karena bukunya yang paling laku tahun 1999, The Elegant Universe. Ini suatu pengantar pada teori dawai untuk pembaca awam. Pada tahun 2004, Greene meluncurkan The Fabric of the Cosmos, suatu buku yang menjelajahi ruang dan waktu. Dia terkenal juga karena keahliannya dalam memperkenalkan sains dalam bahasa yang sederhana untuk pembaca awam dan mendorong mereka menghiraukan sains.

Brian Greene lahir di Kota New York 9 Februari 1963. Sejak kecil, dia menunjukkan bakatnya dalam matematika.

Ketika di SD, kepintarannya dalam matematika demikian maju sehingga membuat frustrasi guru matematikanya di kelas enam. Gurunya menyarankan kepadanya supaya dia mencari seorang guru pribadi pada Universitas Columbia yang berdekatan dengan sekolahnya. Neill Bellinson, seorang mahasiswa tingkat doktoral pada universitas itu, mengajarkan Brian setiap minggu sampai dia tamat SMU Stuyvesant tahun 1980. Sesudah tamat, dia kuliah pada Universitas Harvard di Cambridge, Massachussets, dan mengambil jurusan ilmu fisika.

Brian Greene tamat Harvard tahun 1984 dan menjadi seorang Sarjana Rhodes. Dalam kapasitas ini, dia pergi ke Inggris dan kuliah di Universitas Oxford.

Di universitas inilah rasa ingin tahu Greene tentang teori dawai (string theory) tergugah pertama kali. Suatu hari dia berjalan menuju kelas dan menemukan suatu poster yang mengumumkan suatu ceramah tentang suatu "teori segala sesuatu" yang baru ditemukan. Dia sangat bersemangat mengetahui tentang teori baru ini, suatu cara yang sama sekali baru untuk memecahkan teka-teki gravitasi dan mekanika kuantum. Sesudah menghadiri ceramah itu, dia dan teman-temannya membentuk suatu kelompok studi dan menyerap informasi apapun tentang bidang kajian yang baru itu.

Sesudah meraih gelar doktor dalam ilmu fisika di Universitas Oxford pada usia 24 tahun (1987), Greene kembali ke Universitas Harvard. Pada tahun 1990, dia menjadi seorang dosen pada Universitas Cornell di Ithaca, New York, tempat dia mengajar penuh tahun 1995. Tahun berikutnya, Universitas Columbia mempekerjakannya untuk mengajar ilmu fisika dan matematika. Brian Greene tetap menjadi seorang dosen di sana sampai sekarang, dan menjadi wakil direktur Lembaga Ilmu Fisika tentang Dawai, Kosmologi, dan Astropartikel dari universitas itu.

'Mengapa dawai sebagai sesuatu yang begitu kecil sehingga ia tidak bisa melihat menjadi begitu penting untuk diperhatikan? Menurut Greene dan fisikawan-fisikawan lain, teori dawai memegang kunci untuk membuka segala sesuatu, termasuk bagaimana alam semesta diciptakan dan bagaimana cara kerjanya. Para ahli matematika teori dawai menduga juga tentang gagasan-gagasan yang lebih fantastik, termasuk kepercayaan bahwa ada sebelas dimensi, atau tujuh dimensi di luar tiga dimensi yang kita alami sehari-hari. Mereka juga percaya ada alam semesta paralel dengan alam semesta kita. Greene terkenal dalam komunitas ilmiah karena dia memelopori teori-teori ini. Pada tahun 1992, dua orang rekannya pada Universitas Duke di AS membuat suatu penemuan yang menakjubkan. Dengan mengandalkan matematika tingkat maju, mereka mampu membuktikan bahwa jalinan ruang di alam bisa dirobek lalu ruang itu memperbaiki dirinya sendiri dengan suatu cara yang baru. Menanggapi penemuan ini, Greene mengatakan, "Untuk suatu saat yang singkat, Anda merasa seakan-akan Anda sudah melihat alam semesta dengan suatu cara yang tidak seorang pun pernah lihat sebelumnya."

David Gross

clip_image001David Gross

David Gross lahir di Washington D.C. pada tanggal 19 Februari 1941. Dia putera sulung dan punya empat adik lelaki. Ayahnya, Bertram Meyer kelahiran Philadelphia (AS) adalah putera dari orang tua Yahudi asal Cekoslowakia-Hungaria yang kemudian beremigrasi ke AS. Ayahnya tamatan Jurusan Bahasa Inggris dari Universitas Pennsylvania. Ibu David Gross, Nora (Faine), kelahiran Ukraina. Kakek dari pihak ibunya pindah ke AS tahun 1914 disusul neneknya dan kedua anaknya sesudah PD I.Kedua anaknya, paman dan ibu David Gross, menyelesaikan kuliahnya di AS. Pamannya tamatan Fakultas Hukum Universitas Harvard dan ibunya tamatan Universitas Barnard dengan keahlian dalam ilmu kimia. Tapi ibunya tidak pernah memakai keahlian itu karena Depresi ekonomi yang melanda AS tidak memungkinkan wanita karier seperti dia bekerja waktu itu.

Pada tahun 1955, ayah David Gross menjadi dosen pada Universitas Iberani di Yerusalem, Israel. Dia membentuk Jurusan Administrasi Bisnis universitas itu. Karena ayahnya menjadi dosen di universitas itu, David yang kecil dan gemar membaca itu serta saudara lelakinya, Larry, diizinkan membaca dan meminjam buku dari perpustakaan universitas itu. Sejak berusia 13, Gross menjadi tertarik pada ilmu fisika dan matematika. Minatnya pada kedua cabang ilmu ini berasal dari buku-buku sains populer yang dia gemar baca. Sejak usia itu, dia terpukau oleh ilmu fisika teoritis dan bertekad untuk menjadi seorang ahli teori ilmu fisika.Dia lalu seorang diri memelajari matematika dan segera melampaui pengetahuan para gurunya. Karena itu, dia tidak diwajibkan mengikuti pelajaran matematika di kelasnya. Pendidikan SMU Gross istimewa karena banyak gurunya sangat bermutu.

Setamatnya dari SMU, David Gross kuliah di Universitas Iberani di Yerusalem dan mengambil jurusan ilmu fisika dan matematika. Sesudah mendapat gelar Sarjana Muda, dia melamar ke pendidikan doktoral di AS dan diterima di Universitas Kalifornia di Berkeley. Pada waktu itu, Berkeley adalah pusat ilmu fisika partikel elementer.

Sesudah menamatkan kuliahnya pada Universitas Kalifornia, Gross diangkat menjadi seorang Anggota Perhimpunan Harvard. Ini suatu lembaga yang luar biasa yang setiap tahun mengangkat delapan orang anggota dalam bidang keahlian yang berbeda-beda . Di lembaga inilah David Gross mulai menempuh jalan yang menuntunnya pada penemuan kebebasan asimptotik dan QCD.

Tahun 1969, Gross pindah ke Universitas Princeton, tempat dia mengajar sebagai asisten dosen selama 27 tahun..Di sini, dia bebas melakukan riset. Di antaranya, dia melakukan riset bersama beberapa koleganya tentang teori gauge.

Sesudah penemuannya akan kebebasan asimtomik dan munculnya QCD, David Gross melakukan penelitian selama bertahun-tahun tentang teori gauge demi memecahkan QCD. Cukup banyak kemajuan yang dicapai. Dia lalu mengalihkan perhatiannya pada awal 1980-an pada ilmu fisika spekulatif, yaitu, tantangan untuk menyatukan semua forsa alam dan menantang gravitasi kuantum. Awal 1980-an, dia mulai meneliti teori dawai lagi; tahun 1984, dia bersama beberapa orang koleganya, menemukan dawai heterotik. Pada waktu itu, dawai heterotik membuka kemungkinan untuk menjelaskan Model Baku dari teori dawai. Sejak itu, dia memusatkan perhatiannya pada penelitian tentang teori dawai.

Tahun 1996, David Gross menjadi direktur Lembaga Ilmu Fisika Teoritis di Universitas Santa Barbara. Dia melanjutkan penelitiannya tentang teori dawai di sana.

Ada beberapa penghargaan yang diterima Gross atas sumbangannya yang nyata dalam ilmu fisika:

  • 1970-1974: Anggota Lembaga Alfred P. Sloan
  • 1974: Dipilih menjadi Anggota Perhimpunan Ilmu Fisika Amerika
  • 1985: Dipilih menjadi Anggota Akademi Amerika untuk Kesenian dan Sains
  • 1986: Dipilih menjadi Anggota Akademi Nasional untuk Sains
  • 1987: Dipilih menjadi Anggota Perserikatan Amerika bagi Kemajuan Sains
  • 1986: Penerima Hadiah J.J. Sakurai dari Perhimpunan Ilmu Fisika Amerika
  • 1987: Penerima Hadiah Keanggotaan Lembaga MacArthur
  • 1988: Penerima Medali Dirac
  • 2000: Pemberian gelar Doktor Filsafat secara Honoris Causa oleh Universitas Montpellier
  • 2000: Penerima Medali Oskar Klein, Universitas Stockholm
  • 2000: Penerima Hadiah Harvey, Institut Teknologi Technion, Israel
  • 2001: Pemberian gelar Doktor Filsafat Honoris Causa oleh Universitas Iberani, Yerusalem
  • 2003: Penerima Hadiah Perhimpunan Ilmu Fisika Eropa dalam Ilmu Fisika Elementer
  • 2004: Penerima Medali Agung D'Or dari Akademi Sains Perancis
  • 2004: Penerima Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika

Alan Harvey Guth

Alan Guth Alan Harvey Guth

Alan Harvey Guth adalah seorang fisikawan dan ahli kosmologi asal Amerika Serikat. Dia lahir tahun 1947 di New Brunswick, New Jersey, tamat darii Institut Teknologi Massachusetts (MIT), tempat dia meraih gelar doktor pada usia 22 tahun (1969). Sesudah menduduki beberapa jabatan pasca sarjana di Universitas Princeton, Columbia, Cornell, dan Standford, Guth kembali ke MIT pada tahun 1980 dan menjadi dosen ilmu fisika pada tahun 1986.

Awalnya, Guth bekerja sebagai seorang ahli teori dalam ilmu fisika partikel elementer. Tapi karena dirangsang oleh karya Steven Weinberg, dia mulai mempertimbangkan beberapa masalah menonjol dari kosmologi.

Pada tahun 1980, dia mengajukan teorinya tentang model alam semesta yang mengembang (inflationary universe model). Teorinya mendukung model baku sesudah detik 10 pangkat minus 30 pertama. Di dalam jangka waktu awal yang begitu singkat, dia mengajukan gagasan bahwa alam semesta mengalami suatu pengembangan yang sangat cepat.

Karena karyanya yang menonjol dalam ilmu fisika, Alan Guth mendapat beberapa pengargaan:

  • Hadiah Jurusan Sains untuk Pengajaran Mahasiswa Non-Doktoral dari MIT
  • Medali Franklin untuk Ilmu Fisika dari Lembaga Franklin
  • Hadiah Dirac dari Pusat Internasional untuk Ilmu Fisika Teoritis di Trieste
  • Hadiah Kosmologi dari Yayasan Peter Gruber (2004)

Julian Schwinger

t029893aJulian Schwinger

Julian Schwinger (1918-1994) adalah seorang ahli ilmu fisika asal Amerika Serikat. Dia paling terkenal untuk teorinya tentang elektrodinamika kuantum dan diakui sebagai salah seorang fisikawan terbesar abad ke-20. Dia berjasa bagi kebanyakan teori medan terpadu modern. Dia meraih Hadiah Nobel untuk ilmu Fisika pada tahun 1965 untuk karyanya tentang elektrodinamika kuantum, bersama Richard Feynman, dan Shinichiwa Tomonaga dari Jepang.

20 Oktober 2008

10. Fisikawan Yahudi di Balik Ilmu Fisika Kuantum

Siapa pun yang tidak terguncang akal budinya oleh teori kuantum tidak memahaminya (Niels Bohr)

Dari 28 fisikawan yang meneliti ilmu fisika kuantum dan disebut dalam bab ini, 12 di antaranya berdarah Yahudi. Mereka mencakup Albert Einstein, Niels Bohr, Enrico Fermi, Murray Gell-Mann, Jerome I. Friedman, Leon M. Lederman, Martin L. Perl, Frederik Reines, Wolfgang Pauli, Steven Weinberg, Sheldon Glashow, David Bohm, dan Richard Feynman. Kecuali Enrico Fermi dan David Bohm, ke-10 fisikawan berdarah Yahudi lainnya adalah peraih atau ikut meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika.

Richard Feynman Richard Feynman

Ilmu Fisika Kuantum

Ilmu fisika kuantum, disebut juga mekanika kuantum, adalah sains tentang materi atau benda-benda yang begitu kecil sehingga sifat kuantum dari realitas punya suatu akibat. Kuantum berarti "jumlah dengan ciri tersendiri atau berlainan"; ia bisa diartikan secara longgar sebagai "porsi". Max Planck (1858-1917), seorang fisikawan Jerman dan peraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika 1918, dipandang pendiri teori kuantum modern. Dia menemukan pada tahun 1900 bahwa benda apa pun, seperti secarik kertas, yang Anda bagi-bagi menjadi makin kecil akhirnya tidak bisa dibagi lagi. Dengan kata lain, ada suatu batas minimum yang tidak bisa Anda lewati ketika Anda ingin membagi-bagi benda itu menjadi lebih kecil lagi. Batas minimum ini sekarang disebut unit Planck.

David Bohm David Bohm

Atom dan Partikel Subatomik

Semua benda di sekitar kita - orang, hewan, tanaman, mobil, pesawat terbang, rumah, pohon, gelas, senduk, air, awan, gas - dibentuk oleh potongan-potongan sangat kecil dari materi. Lalu, apakah materi paling kecil itu?

Di masa awal penelitian tentang materi paling kecil, para ilmuwan mengatakan atomlah materi yang paling kecil, tidak bisa dibagi lagi menjadi lebih kecil. Istilah ilmu fisika modern untuk materi paling kecil ini adalah partikel atau zarah. Suatu partikel adalah suatu potongan sangat kecil dari materi yang menjadi suatu bagian dari atom. Ukuran sangat kecil ini bisa kita bayangkan melalui sebutir pasir atau debu - kecil sekali, bukan? Tapi partikel sebagai bagian dari atom lebih kecil dari butir pasir atau debu.

Suatu cabang Ilmu Fisika yang memelajari partikel-partikel disebut Ilmu Fisika Partikel. Ilmu ini menemukan kemudian hari bahwa atom ternyata bukanlah potongan materi paling kecil dalam alam semesta. Ketika atom dibagi-bagi atau dibelah, ilmuwan menemukan bahwa ia terdiri dari partikel-partikel. Ada di dalamnya partikel bernama elektron dan inti atom; elektron mengitari inti atom. Sesudah diteliti lebih dalam, ternyata inti atom masih bisa dibagi menjadi lebih kecil: proton dan neutron. Ternyata proton dan neutron dibentuk oleh zarah-zarah yang lebih kecil, disebut kuark-kuark.

Bagian-bagian atau belahan-belahan yang lebih kecil dari atom tadi dipandang berada subatom, di bawah atom. Partikel-partikel yang sifatnya adalah di bawah atom lalu disebut partikel-partikel atau zarah-zarah subatomik.

Para fisikawan yang meneliti partikel-partikel percaya kuark, suatu partikel subatomik, bersifat mendasar. Artinya, zarah subatomik ini tidak bisa dibagi lagi menjadi lebih kecil.

Partikel Elementer atau Fundamental

t978594a

Struktur materi: Materi dibentuk oleh partikel-partikel sangat kecil bernama atom-atom. Selanjutnya, atom dibentuk oleh inti sangat kecil yang dikitari suatu awan partikel bernama elektron. Inti atom terdiri dari proton dan neutron, masing-masing dibentuk oleh partikel-partikel lebih kecil yang disebut kuark. Kuark dipercaya bersifat fundamental, tidak bisa lagi dibelah menjadi partikel yang lebih kecil

Zarah-zarah subatomik yang oleh ilmuwan dipercaya tidak bisa dibelah lagi menjadi lebih kecil disebut partikel-partikel elementer atau partikel-partikel fundamental. Partikel-partikel fundamental menyediakan satuan-satuan dasar yang membentuk semua materi dan energi di alam semesta.

Materi = energi

Frasa "materi dan energi" menyiratkan suatu gagasan besar dari Albert Einstein. Suatu persamaan matematiknya yang anggun adalah: E=mc2. Melalui persamaan ini, dia meramalkan bahwa energi bisa diubah menjadi materi.

Fermion atau boson

Apakah kuark satu-satunya partikel fundamental yang tidak bisa dibelah lagi? Ternyata tidak. Di samping kuark, ada tiga partikel fundamental lain: lepton, boson yang menyalurkan forsa, dan boson Higgs.

Penelitian lebih mendalam dari partikel-partikel elementer menunjukkan bahwa materi - seperti planet, orang, rumah, hewan, tanaman, dan atom - ternyata bisa dikelompokkan ke dalam salah satu dari dua kategori partikel subatomik: fermion atau boson. Yang menetapkan apakah berbagai jenis materi tergolong pada fermion atau boson adalah perilaku suatu partikel atau kelompok partikel di dalamnya. Beda antara kedua kategori ini tidak tampak pada skala besar, seperti pada rumah atau orang, tapi ia punya implikasi yang jauh dalam dunia atom dan zarah-zarah elementer. Partikel-partikel elementer dikelompokkan entah sebagai fermion atau boson. Fermion-fermion fundamental bergabung membentuk atom dan partikel-partikel lain yang lebih khas. Sementara itu, boson-boson fundamental menyalurkan keempat forsa fundamental alam semesta antara partikel-partikel dan memberi massa atau bobot pada partikel-partikel. Secara khusus, zarah-zarah yang menyalurkan keempat forsa fundamental berpengaruh pada materi dan lawannya, antimateri; zarah-zarah dengan peranan ini adalah boson-boson yang disebut penyalur forsa-forsa (force carriers).

Kedua istilah tadi berasal dari nama dua orang fisikawan tenar abad ke-20. Fermion dinamakan sesuai sebagian nama Enrico Fermi, fisikawan berdarah Yahudi yang sudah kita kenal dari suatu tulisan sebelumnya. Boson mengacu pada Bose, nama marga atau kedua seorang matematikawan India bernama Satyendra Bose.

Fermion-fermion fundamental yang membentuk materi tergolong pada dua kategori: lepton dan kuark. Setiap lepton dan kuark punya pasangan antipartikelnya; antipartikel ini punya massa yang sama dengan pasangannya - lepton dan kuark - tapi muatan listriknya berbeda.

Penggagas teori tentang kuark adalah Murray Gell-Man, seorang fisikawan AS. Dia membuat riset tentang interaksi zarah-zarah elementer. Melalui riset ini, dia mengajukan teorinya tentang kuark. Teori ini mengantarnya untuk meraih Hadiah Nobel dalam Ilmu Fisika pada tahun 1969.

Meskipun demikian, teori kuark Murray Gell-Mann belum dibuktikan melalui eksperimen ilmiah. Ini baru dilakukan tahun 1969 oleh tiga orang fisikawan: Jerome Friedman dan Henry Kendall dari Amerika Serikat serta Richard Taylor dari Kanada. Eksperimen mereka menunjukkan bahwa proton punya struktur internal. Eksperimen tersebut mengantar mereka untuk meraih Hadiah Nobel Ilmu Fisika tahun 1990.

Leon Lederman dari AS dan koleganya menemukan suatu generasi ketiga kuark pada tahun 1977. Partikel fundamental ini mereka namakan kuark bottom.

Para fisikawan percaya masih ada lagi sejenis boson fundamental lain yang mereka namakan boson Higgs. Boson Higgs memberi massa pada materi dan antimateri. Tapi mereka sejauh ini belum menemukan boson Higgs.

Kata "Higgs" mengacu pada nama keluarga seorang fisikawan asal Inggris: Peter Higgs. Dialah yang mengajukan teori tentang adanya boson itu pada tahun 1964, kemudian boson Higgs dijadikan suatu istilah ilmu fisika kuantum sebagai suatu tanda penghormatan baginya.

Tahun 1983, suatu partikel penyalur forsa nuklir lemah ditemukan oleh Carlo Rubbia, seorang fisikawan asal Italia, dan koleganya. Partikel ini dinamakan boson W dan Z. Rubbia dan Simon Van der Meer, seorang fisikawan dari Belanda, meraih bersama-sama Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1984 karena karya mereka tentang penemuan boson W dan Z.

Neutrino, muon, dan tau

Penelitian-penelitian makin jauh menemukan lagi bahwa lepton masih ada berbagai jenisnya. Jenis-jenis ini diberi nama-nama khas dan generasinya.

Bagaimanakah lepton generasi pertama dibentuk? Melalui rerasan (decay) atomik. Ketika mereras, atom-atom secara radioaktif terkadang memancarkan suatu elektron dalam suatu proses yang disebut rerasan beta.

Rerasan beta dikaji dan para ilmuwan menemukan suatu partikel fundamental baru yang mereka namakan neutrino elektron. Ia ternyata suatu jenis lepton tanpa muatan listrik. Jenis neutrino ini adalah juga generasi pertama lepton. Atom melepaskan neutrino bersama elektron ketika melepaskan rerasan beta.

Para fisikawan lalu menemukan lagi suatu partikel yang mirip elektron dan proton. Tapi ia lebih berat dari elektron dan lebih ringan dari suatu proton. Partikel ini disebut muon, generasi kedua lepton yang bermuatan listrik.

Penemu muon pada tahun 1947 adalah Carl Anderson dan Seth Neddermeyer, dua orang fisikawan. Ini indikasi pertama suatu jenis lepton yang baru.

Penemuan muon mengantar para fisikawan pada penemuan sejenis lepton yang baru yang disebut neutrino muon pada tahun 1962. Ternyata, muon punya mitra yang secara listrik netral terhadapnya. Itulah neutrino muon. Jenis neutrino ini punya massa yang sangat kecil atau tanpa massa. Muon neutrino dilepaskan ketika suatu muon mereras. Muon dan neutrinonya dipandang generasi kedua lepton.

Dua orang fisikawan AS yang lain, Martin Perl dan Frederick Reines, bersama koleganya menemukan tau, suatu lepton generasi ketiga yang bermuatan listrik. Seperti neutrino muon, tau punya suatu mitra netral secara listrik bernama neutrino tau. Neutrino tau punya massa yang sangat kecil. Karena penemuannya, Perl dan Reines kemudian meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1995.

Fermion, asas ekslusi, dan neutrino elektron

Wolfang Pauli, seorang fisikawan AS berdarah Yahudi kelahiran Austria, berjasa dalam merumuskan suatu aturan ilmu fisika. Ilmu ini lalu menolong merumuskan fermion-fermion.

Dia juga menunjukkan bahwa setiap elektron unik. Unik dalam arti tidak satupun dari dua elektron bisa punya sifat dan lokasi yang sama.

Wolfgang Pauli terkenal juga karena suatu gagasan besarnya dalam ilmu fisika kuantum. Itulah asas ekslusi. Asas ini menjelaskan mengapa semua elektron dalam atom-atom punya jumlah energi yang agak berbeda. Asas ini belum dikukuhkan secara matematik.

Pembuktiannya kemudian dilakukan oleh Enrico Fermi dan Paul Dirac, seorang fisikawan Inggris. Mereka berdua mengembangkan persamaan matematik yang memerikan perilaku elektron. Persamaan mereka menyediakan bukti matematik dari asas ekslusi. Karena berjasa dalam menemukan asas ekslusi, Wolfgang Pauli meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1945.

Para fisikawan lalu menyebut partikel-partikel yang mematuhi asas ekslusi sebagai fermion-fermion. Contoh-contoh fermion mencakup proton, neutron, dan kuark.

Awal abad ke-20, para ilmuwan memelajari rerasan beta. Mereka memerhatikan bahwa jumlah massa dan energi sebelum rerasan itu lebih besar dari jumlah massa dan energi yang ada sesudah rerasan itu. Untuk menghitung energi yang hilang itu, Wolfgang Pauli mengusulkan tahun 1928 bahwa ada suatu partikel baru.

Hipotetisnya terbukti betul. Partikel itu sekarang dikenal dengan sebutan neutrino listrik.Ia tanpa muatan listrik dan tanpa muatan warna.

Hampir 30 tahun sesudah Pauli pertama kali mengusulkan adanya partikel tadi, dua orang fisikawan AS menemukan neutrino itu pertama kali tahun 1956. Mereka adalah Frederick Reines dan Clyde Cowen. Reines berbagi Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1995 dengan seorang fisikawan lain untuk eksperimennya.

Partikel yang tidak mematuhi asas ekslusi

Foton atau partikel cahaya tergolong pada beberapa partikel yang tidak mematuhi asas eksklusi. Dua foton atau lebih bisa punya ciri yang persis sama.

Ciri tadi dinyatakan Albert Einstein dan Satyendra Bose. Mereka berdua mengembangkan seperangkat persamaan matematik yang memerikan perilaku partikel yang tidak mematuhi asas ekslusi.

Zarah antimateri

Dalam alam semesta, ada materi dan lawannya, antimateri. Akan tetapi, materi masa kini lebih banyak dari antimateri. Mengapa ada kepincangan ini, para ilmuwan belum menemukan jawaban yang tuntas. Ada materi dan antimateri berarti ada partikel dan antipartikel.

Paul Dirac meramalkan pada tahun 1928 bahwa ada antipartikel, yang bergabung membentuk antimateri. Antipartikel punya massa yang sama dengan pasangan partikel normalnya, tapi punya beberapa jumlah yang berlawanan, seperti muatan listrik dan muatan warna.

Semua fermion punya antipartikel-antipartikel. Partikel anti dari suatu elektron disebut positron dan partikel anti dari proton disebut antiproton. Antiproton terdiri dari antikuark.

Penemu positron adalah Carl Anderson. Dia mengukuhkan teori Paul Dirac tentang pasangan antipartikel dan antimateri, yaitu partikel dan materi. Karena penemuannya, Anderson berbagi Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1936.

Penyatuan dua forsa dan model baku

Berbeda dengan fisikawan-fisikawan tadi, Steven Weinberg dan Sheldon Glashow dari AS serta Abdus Salam dari Pakistan berhasil menyatukan forsa elektromagnetik dan nuklir lemah pada tahun 1967. Karena hasil risetnya, ketiga fisikawan ini berbagi Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1979.

Mereka bertiga pun terkenal dalam ilmu fisika modern karena teori mereka yang dikenal sebagai model baku (standard model) ilmu fisika tentang zarah-zarah. Teori ini adalah hasil pengembangannya secara matematik tentang hakekat dan perilaku partikel-partikel elementer. Teori mereka sangat memajukan pemahaman tentang partikel-partikel fundamental dan forsa-forsa di alam semesta.

Realitas Kuantum yang Aneh

Niels Bohr, salah seorang ilmuwan kunci di balik ilmu fisika kuantum modern, mengatakan, "Siapa pun yang tidak terguncang akal budinya oleh teori kuantum tidak memahaminya." Pernyataannya menyiratkan realitas aneh dunia kuantum, realitas yang sering menantang logika sehari-hari kita.

Bagaimanakah kita memahami keanehan dunia kuantum? Bisa melalui tiga eksperimen yang disebut eksperimen melalui celah ganda, eksperimen dengan bola lampu listrik, dan eksperimen dengan kucing Schroedinger.

Eksperimen celah ganda

Ini yang paling mudah dari ketiga-tiganya. Percobaan ini melibatkan penyinaran seberkas cahaya melalui dua celah yang sama ukurannya dan sejajar. Di belakang kedua celah itu terbentang layar. Kemudian, suatu foton tunggal atau partikel cahaya ditembak melalui salah satu celah. Anehnya, foton tunggal itu menyela dirinya sendiri pada layar, seakan-akan ia bergerak melewati kedua celah itu secara serentak.

Untuk memahami secara mendasar eksperimen ini, ada visualisasinya ditambah suara dalam bahasa Inggris di Internet. Ketiklah http://www.youtube.com/, lalu ketiklah pada kotak dialog untuk video dr quantum - double slit experiment. Anda akan melihat videonya, berisi gambar seorang lelaki berjubah kuning dan biru mirip Superman, separuh kepalanya berambut uban dan berkaca mata tebal. Dia secara menawan menjelaskan dalam bahasa Inggris yang sederhana keanehan dunia kuantum melalui eksperimen celah ganda.

Eksperimen dengan bola lampu listrik

Bayangkan kawat pijar sebuah bola lampu listrik yang memancarkan suatu foton. Pancaran foton tampaknya mengikuti suatu arah yang acak. Bagaimana bisa ada peluang untuk menemukan foton itu pada suatu titik tertentu? Akan tampak sejenis gelombang. Gelombang ini mirip suatu riak yang ditimbulkan sebuah batu kerikil yang dijatuhkan ke dalam suatu kolam air; mirip riak ini, pancaran foton tadi akan menjalar ke luar dari kawat pijar itu.

Keanehan kuantum terjadi ketika Anda membuat pengamatan. Begitu Anda melihat ke arah foton-foton, fungsi gelombang-gelombangnya ambruk menjadi suatu titik tunggal. Titik tunggal itulah realitas sesungguhnya dari foton-foton itu!

Eksperimen dengan kucing Schroedinger

t026013a


Erwin Schrödinger

Erwin Schroedinger (1887-1961) adalah seorang fisikawan Austria. Dia terkenal dalam ilmu fisika modern karena suatu eksperimen pikiran (thought experiment) yang disebut eksperimen dengan kucing Schroedinger. Eksperimen ini menunjukkan sekali lagi keanehan dunia kuantum yang menantang logika sehari-hari kita. Dia ikut meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika pada tahun 1933.


Percobaan ilmiah ini berasal dari teorinya. Dalam percobaan ini, seekor kucing piaraan dimasukkan ke dalam sebuah kotak yang berisi sebotol racun sianida. Kotak ini berisi juga perlengkapan lain yang memampukan suatu detektor mengamati suatu elektron yang terpisah. Selain itu, detektor ini bisa menetapkan apakah elektron itu spin up (berpusing-pusing ke atas) atau spin down (berpusing-pusing ke bawah). (Elektron tersebut bisa punya salah satu ciri ini, ciri yang tampaknya "dipilih" secara acak.) Kalau elektron itu spin up, botol sianida itu terbuka dan kucing memperolehnya. Sepuluh menit kemudian, kotak itu dibuka untuk melihat apakah kucing itu mati karena racun sianida atau hidup. Pertanyaannya ialah: kucing berada dalam keadaan mana antara detektor yang tengah aktif dan Anda yang tengah membuka kotak itu?

Mekanika kuantum menunjukkan bahwa sesudah suatu waktu kucing itu mati dan hidup sekaligus. Tapi begitu kita melihat ke dalam kotak itu, kita melihat bahwa kucing itu entah hidup atau entah mati.

Eksperimen pikiran Schroedinger bertujuan untuk membahas keanehan superposisi kuantum. Ini suatu keadaan yang di dalamnya suatu benda kuantum seperti sebuah atom berada dalam lebih dari satu keadaan pada suatu waktu. Atom ini, misalnya, bisa berada dalam banyak tempat sekaligus. Interferens atau interaksi antara keadaan-keadaan individual dalam superposisi membentuk keanehan kuantum. Dekoherens, kebalikan interferens, mencegah interaksi seperti itu dan, karena itu, menghancurkan perilaku kuantum.

Kucing Schroedinger: mati atau hidup?

Sepertinya, belum ada yang melakukan eksperimen ini. Tapi ia memang menunjukkan suatu paradoks (seseorang, sesuatu atau keadaan yang punya dua ciri yang berlawanan dan karena itu tampak aneh) yang muncul dalam beberapa interpretasi tentang dunia kuantum.


Enam Penafsiran tentang Keanehan Kuantum

Anda sebenarnya tidak perlu berpikir tentang keanehan dunia kuantum yang ditunjukkan ketiga eksperimen tadi. Tapi kalau Anda penasaran untuk memikirkannya, Anda harus percaya pada salah satu dari beberapa penafsiran berikut:

  • Kesadaranmu memengaruhi perilaku zarah-zarah subatomik.

  • Kalau penafsiran pertama Anda tolak, ada penafsiran lain: partikel-partikel bergerak ke belakang dan ke depan dalam waktu dan tampak dalam semua tempat yang mungkin ada secara serentak.

  • Tidak sepakat dengan kedua penafsiran tadi? Ada penafsiran ketiga: alam semesta terpecah-belah dalam sepersekian dari sepersekian dari sepersekian dari sepersekian dari sepersekian dari sepersekian dari satu detik - ini disebut waktu Planck - menjadi miliaran alam semesta paralel.

  • Masih ada penafsiran lain lagi kalau Anda tidak setuju dengan ketiga penafsiran tadi: alam semesta saling terkait dengan pengirim informasi yang lebih cepat dari cahaya.

Semua penafsiran yang berbeda-beda tentang ilmu fisika kuantum tadi saling bersaing. Yang dicari adalah arti atau makna semua gejala kuantum tadi. Meskipun berbeda penafsirannya, semuanya sama dalam menjelaskan semua fakta dan menjelaskan hasil setiap eksperimen secara tepat.

Di antara sekian penafsiran, kita akan menyoroti lebih jauh enam penafsiran yang berbeda. Pertama, penafsiran Kopenhagen; kedua, penafsiran tentang banyak dunia; ketiga, penafsiran tentang gelombang pemandu, variabel tersembunyi, dan ketertiban yang melibatkan; keempat, penafsiran tentang sejarah yang berganti-ganti; kelima, penafsiran tentang pembalikan waktu; dan, keenam, penafsiran transaksional.

Penafsiran Kopenhagen

Tokoh berpengaruh di balik penafsiran ini adalah Niels Bohr dari Universitas Kopenhagen di Denmark. Penafsiran ini tiba pada suatu kesimpulan: kesadaran dan ilmu fisika tentang partikel saling bertautan.

Penafsiran tentang banyak dunia

Penafsiran ini menghasilkan suatu konsep yang disebut dekoherens. Menurut konsep ini, berbagai alam semesta bisa bercabang-cabang ke luar secara cepat sehingga ada sedikit sekali hubungan antara cabang-cabang itu dalam suatu pecahan yang sangat kecil dari satu detik.

Penafsiran tentang banyak dunia termasuk salah satu yang paling populer tentang keanehan dunia kuantum. Ini berarti miliaran dari diri Anda terbelah-belah setiap sepersekian detik menjadi banyak alam semesta yang terpisah. Ini berarti juga setiap jenis materi apa pun ada dalam salah satu alam semesta ini. Timbullah suatu konsep yang sulit dicerna: suatu belahan Anda yang berusia 500 tahun ada dalam alam semesta yang lain sementara belahan lain mati sejak lahir dalam alam semesta lain lagi.

Penggagas interpretasi tentang banyak dunia adalah Max Tegmark dari Universitas Princeton, Amerika Serikat. Pada tahun 1997, dia mengajukan suatu eksperimen untuk membuktikan bahwa interpretasinya betul. Percobaan ini melibatkan suatu senapan yang berisi peluru, diarahkan pada kepalamu, dan pemicunya ditarik. Anda tewas seketika, bukan? Tapi, Tegmark akan bertanya balik: dalam alam semesta yang manakah Anda tewas? Lalu dia akan mengatakan Anda bisa tewas dan hidup sekaligus: tewas dalam satu alam semesta tapi hidup dalam alam semesta yang lain! Anda tentu akan hidup dalam alam semesta tempat senapan, untuk alasan apapun, gagal dipicu. Kalau tembakan senapan gagal setiap kali, Anda boleh menarik napas lega dan percaya penafsiran tentang banyak dunia benar. Jadi, dalam satu alam semesta, keluargamu akan meratap pada pemakamanmu tapi dalam alam semesta yang lain, mereka barangkali menggeleng-gelengkan kepala sambil menggerutu karena eksperimen dengan senapan yang berisi peluru gagal ketika pemicunya ditarik.

Penafsiran tentang gelombang pemandu, variabel tersembunyi, dan ketertiban yang melibatkan

Penafsiran ini berasal dari David Bohm (1917-1992), seorang fisikawan berotak sangat cemerlang. Teorinya tentang banyak dunia anggun tapi rumit.
Teori Bohm mengikuti beberapa wawasan asli Louis de Broglie (1892-1987). Fisikawan inilah yang pertama kali meneliti pada tahun 1924 sifat-sifat mirip gelombang dari perilaku zarah-zarah. De Broglie mengakui fungsigelombang (wavefunction) penafsiran Kopenhagen; fungsigelombang ini normal. Tapi dia menyatakan ada suatu gelombang kedua, jenis gelombang yang dia temukan. Menurut Bohm, gelombang kedua menetapkan suatu posisi yang tepat bagi suatu partikel pada waktu khusus apapun. Menurut teorinya, ada beberapa variabel tersembunyi yang menetapkan posisi yang tepat dari foton.

Selanjutnya, teori Bohm tentang gelombang kedua memang lebih cepat dari cahaya. Semakin jauh rambatannya, ia bukannya melemah melainkan menembus seluruh alam semesta secara cepat. Gelombang cahaya ini sekaligus berperan sebagai suatu penuntun bagi gerakan foton. Itulah sebabnya gelombang kedua Bohm disebut suatu "gelombang pemandu".

Teori David Bohm menjelaskan secara sempurna paradoks-paradoks ilmu fisika kuantum. Tapi teori ini memperkenalkan suatu gelombang yang lebih cepat dari cahaya. Konsep ilmiah ini memperkenalkan juga beberapa mekanisme yang tersembunyi untuk menetapkan arah tujuan gelombang itu, yaitu, untuk menciptakan suatu "ketertiban yang melibatkan (implicate order)". Gagasan Bohm tentang gelombang yang melebihi kecepatan cahaya mengganggu pikiran banyak fisikawan yang berpegang pada teori relativitas Einstein bahwa unsur paling cepat dalam alam semesta adalah cahaya.

Penafsiran tentang sejarah yang berganti-ganti

Meski sangat berbeda, penafsiran ini mirip penafsiran tentang banyak dunia. Penafsiran tentang sejarah yang berganti-ganti bersikukuh bahwa hanya hasil terakhir itulah dunia sesungguhnya; realitas-realitas lain yang di dalamnya kita ada sebenarnya tidak ada. Ini menyiratkan bahwa realitas-realitas itu "ambruk".

Penafsiran tentang pembalikan waktu

Penafsiran ini memberi penjelasan rasional tentang hasil percobaan melalui celah ganda. Mengapa satu partikel yang ditembakkan melalui satu celah saja bisa muncul pada dua tempat di layar monitor?

Penafsiran yang menjawab pertanyaan tadi berasal dari Richard Feynman (1918-1988). Dia seorang jenius yang mengembangkan suatu pendekatan baru terhadap mekanika kuantum. Prestasi puncak yang diresmikannya adalah suatu cabang ilmu fisika kuantum bernama Elektrodinamika Kuantum, teori ilmiah paling cermat yang pernah digagaskan. Dia juga mengembangkan Diagram Feynman, yang menandakan interaksi dua partikel sebagai pertukaran suatu zarah ketiga. Diagram ini menunjukkan waktu pada satu sumbu dan ruang pada sumbu lain; interaksi kedua partikel tadi bisa dipandang sebagai terjadi baik ke arah depan maupun ke arah belakang dalam waktu.

Suatu contoh yang memakai sebuah elektron bisa menjelaskan Diagram Feynman. Dalam perjalannya dari titik A ke titik B, sebuah elektron bisa bertabrakan dengan sebuah foton. Dalam diagramnya, tabrakan ini bisa digambarkan sebagai mengirimkan elektron itu ke arah belakang tidak hanya dalam ruang tapi juga dalam waktu. Kemudian, elektron itu bertabrakan dengan foton yang lain, yang menggerakkannya ke arah depan sekali lagi dalam waktu, tapi mengikuti suatu arah yang berbeda dalam ruang. Dengan cara ini, elektron itu bisa ada dalam dua tempat sekaligus.

Tidak diragukan lagi bahwa suatu diagram Feynman menawarkan cara yang paling gampang untuk meramalkan hasil suatu percobaan subatomik. Banyak fisikawan sudah melihat kehebatan alat ini dan mengambil langkah berikut: mereka mengajukan argumen bahwa perjalanan menembus waktu (time travel) ke arah belakang - ke masa lampau - adalah apa yang sesungguhnya terjadi dalam realitas. Sulit bagi orang awam dalam ilmu fisika modern tentang kuantum untuk memahami mengapa suatu foton mental ke sana kemari begitu rupa sehingga tampak muncul pada dua tempat sekaligus.

Penafsiran transaksional

Penafsiran ini dikemukakan John Cramer dengan mengandalkan simetri-waktu yang mendasar dari alam semesta. Dia berargumen bahwa zarah-zarah melakukan semacam "jabat tangan" sementara saling berinteraksi. Yang satu menimbulkan rambatan suatu gelombang ke arah depan dalam waktu, dan yang lain menimbulkan rambatan gelombang yang lain ke arah belakang dalam waktu.