Seorang animator tengah memakai sebuah komputer untuk membuat animasi.
Sebuah komputer sangat kecil yang bisa dipegang di tangan pemakainya, terkadang disebut PDA (personal digital assistant).
Barangkali, sedikit pembaca yang tahu bahwa ilmuwan-ilmuwan Yahudi Diaspora tertentu, sebagian adalah pemenang Hadiah Nobel dalam Ilmu Fisika modern, ikut menentukan secara signifikan arah sejarah komputer dan teknologi informasi abad ke-20 dan abad ke-21. Ada sebanyak 194 ilmuwan Yahudi yang menjadi penemu, pengembang, atau ikut menemukan dan mengembangkan komputer dan teknologi informasi. Jumlah total ini membentuk sekitar 40% sumbangan mereka pada bidang komputer dan informasi di Amerika Serikat, demikian statistik Akademi Sains Nasional Amerika Serikat.
Mereka memberi dampaknya secara khusus dalam iptek informasi pada tingkatnya yang logis, bukan pada tingkat perangkat kerasnya. Pengembangannya akan iptek informasi pada tingkatnya yang logis mencakup teori komputasi, kecerdasan buatan, teori statistik tentang informasi, kontrol sistem, kriptografi (seni menulis atau memecahkan sandi-sandi), riset pengoperasian, aristektur komputer dan jejaring (network), rancangan algoritma (seperangkat aturan - terutama dalam komputasi - yang harus dipatuhi ketika memecahkan suatu masalah khusus), dan perangkat lunak.
Dari hampir 195 tokoh itu, empat puluh empat di antaranya mendapat penghargaan khusus atau istimewa karena jasanya yang berdampak dalam bidang komputer dan informasi teknologi. Dari jumlah ini, empat belas ilmuwan Yahudi adalah Penerima Anugerah A.C.M. A.M. Turing antara 1996 dan 2004. Ini membentuk 26% dari jumlah total penerima anugerah ini. Antara 1974 dan 2002, sebelas ilmuwan Yahudi lain - 37% dari jumlah total - adalah Penerima Anugerah IEEE C.E. Shannon untuk Teori Informasi. Antara 1975 dan 2005, sembilan belas pakar Yahudi lain lagi atau 44% dari jumlah total adalah Penerima Hadiah Teori John von Neumann dalam Riset Pengoperasian.
Pendiri dan Kepala Intel
Andrew Grove adalah pendiri dan kepala Intel. Perusahaan ini memproduksi mikroprosesor yang dipasang dalam hampir 90 persen komputer pribadi (PC) sedunia. Mikroprosesor yang diproduksi Intel bahkan ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat setinggi 30 persen.
Lelaki berdarah Yahudi ini lahir di Budapest, Hungaria. Untuk menghindari komunisme dan Jerman Nazi, dia melarikan diri ke Amerika Serikat. Dia lalu menetap di negara itu sejak 1957.
Dr. Andrew Grove lulusan Universitas Kalifornia. Sebagai seorang ahli dinamika cairan dan kimia, dia kemudian memasuki Lembah Silikon yang memulai revolusi dijital sedunia. Bersama dua orang rekannya, Grove memproduksi apa yang kemudian kita kenal sebagai mikroprosesor.
Keberhasilannya memimpin Intel memungkinkan perusahaan itu memiliki keuntungan bersih yang melampaui keuntungan bersih IBM. Untuk jasanya yang luar biasa di bidang teknologi informasi, Dr. Andrew Grove dinobatkan mingguan Time terbitan 1997 sebagai Man of the Year, Tokoh Tahun 1997.
Penemu Internet dan Google
Barangkali, tidak ada yang menyangka otak-otak Yahudi Diaspora ada juga di balik Internet dan Google. Tiga ilmuwan Yahudi Diaspora ikut menemukan Internet. Mereka adalah Leonard Kleinrock, Paul Baran, dan Robert Kahn. Baran dan Kahn adalah dua dari enam penemu utama Internet. Sementara itu, penemu Google adalah Sergey Brin dan Larry Page.
Pembangun Landasan Sains dan Teknologi Informasi
Beberapa ilmuwan Yahudi ikut mengukir namanya dalam sejarah pembangunan landasan iptek informasi masa kini. Mereka mencakup John von Neumann, Georg Cantor, Leo Szilard, dan Rolf Landauer.
Meskipun John von Neumann sudah kita kenal dalam bab sebelumnya, dia layak disebutkan lagi. Dampaknya pada iptek informasi masih bertahan. Dialah yang merancang arsitektur logis dalam hampir semua komputer modern.
Rancangan ini bermula tahun 1946. Pada waktu itu, dia menyajikan makalahnya yang berdampak, "Pembahasan Tahap Awal Rancangan Logis Suatu Alat Komputasi Elektronik". Makalahnya lalu diperikan sebagai "makalah paling berpengaruh dalam sejarah sains komputer". Gagasan yang terkandung di dalamnya secara kolektif disebut mesin von Neumann dan membentuk landasan untuk semua pengembangan komputer sejak 1946.
Georg Cantor yang juga sudah kita kenal dari bab sebelumnya adalah ilmuwan Yahudi Diaspora lain dalam iptek informasi abad ke-20 dan ke-21. Dia ikut membentuk landasan sains komputer teoritis.
Leo Szilard pun sudah kita kenal. Dia salah seorang pemikir tentang teori informasi tahun 1950-an dan 1960-an.
Rolf Landauer ikut membentuk landasan komputer kuantum. Landasan ini ikut dibentuknya berdasarkan penemuannya akan teori komputasi yang bisa dibalik (reversible).
Pakar-Pakar Kriptografi dan Kriptologi
Kata "kriptografi" dan "kriptologi" saling berkaitan. Awalan "kripto" berarti "rahasia". Akhiran "-grafi" dan "-ologi" masing-masing berarti "sejenis seni atau sains" dan "suatu pokok kajian". Seperti yang sudah dijelaskan, kriptografi adalah seni menulis atau memecahkan sandi-sandi (karena berisi informasi rahasia). Kriptologi adalah ilmu tentang sandi-sandi. Sandi-sandi ini diuraikan melalui suatu ilmu khusus yang disebut "analisis kript (cryptanalysis)".
Kriptografi, kriptologi, dan analisis kript dilibatkan dalam pemecahan sandi-sandi musuh suatu negara. Selain itu, kriptografi diterapkan dalam teknologi informasi untuk merahasiakan informasi sangat penting, seperti rahasia negara dan tabungan di bank yang ditransfer melalui Intermet. Beberapa ilmuwan Yahudi bukan saja pakar melainkan juga penemu kriptografi dan kriptologi. Mereka mencakup Max Newman, William Friedman, Solomon Kullback, Leo Rosen, Abraham Sinkov, L.J. Good, Leo Marks, dan Stephen Wiener.
Max Newman adalah perancang Colossus, komputer pertama di dunia yang bisa diprogram secara dijital dan dioperasikan seluruhnya secara elektronik. Newman, seorang profesor matematika pada Universitas Cambridge di Inggris, mengepalai "Newmanry", suatu unit pemecah sandi khusus di Inggris selama PD II. Colossus dirancang dan dibuat untuk memecahkan sandi-sandi Lorenz Jerman, yang dipakai pimpinan teras Jerman Nazi untuk mengirimkan secara rahasia komunikasi dengan prioritas paling tinggi. Dua kriptologis (ahli ilmu tentang penulisan atau pemecahan sandi-sandi) Yahudi Diaspora asal Inggris lain selama perang besar itu mencakup L.J. Good dan Leo Marks.
Untuk kepentingan menjaring info rahasia musuh juga selama PD II, William Friedman dari Amerika Serikat mengembangkan analisis kript statistik dan matematik. Inovasinya dipandang sebagai yang terbesar dalam sejarah kriptologi. Friedman mengepalai tim pemecahan sandi-sandi diplomatik Jepang dengan nama rahasia "PURPLE" dan mengepalai juga kriptanalisis Amerika Serikat selama PD II. Kriptologis penting berdarah Yahudi lain dari AS selama PD II adalah Solomon Kullback, Leo Rosen, dan Abraham Sinkov.
Berbeda dengan kriptologis Yahudi tadi, Stephen Wiener terkenal sebagai pakar kriptografi dalam teknologi informasi. Dia adalah penemu kriptografi kuantum sekitar tahun 1970. Penemuannnya penting untuk teknologi informasi karena menetapkan asas-asas dasar dari pemakaian mekanika kuantum untuk memperoleh keamanan informasi yang, misalnya, disimpan di komputer dan dikirim melalui Internet.
Penemu Bahasa, Sistem, dan Spreadsheet Komputer
BASIC, FORTRAN, MINIX, SIMPLEX, program spreadsheet - semua pakar komputer di Indonesia mengenal istilah-istilah teknis teknologi informasi ini. Barangkali, mereka tidak menyangka otak di balik bahasa pemrograman dan sistem pengoperasian komputer tadi adalah ilmuwan Yahudi Diaspora: John Kemeny, Andrew Tanenbaum, Dan Bricklin, Robert Frankston, Jonathan Sachs, Mitchell Kapor, George B. Dantzig, dan Leonid Kantorovich.
Mereka yang memakai komputer 1980-an di Indonesia tentu ingat akan BASiC dan FORTRAN. Kedua-duanya adalah bahasa pemograman populer komputer yang dipakai juga di luar Indonesia. BASIC ikut ditemukan oleh John Kemeny; sekurang-kurangnya, tiga dari sembilan ilmuwan yang mengembangkan FORTRAN di IBM adalah ilmuwan-ilmuwan Yahudi Diaspora.
Andrew Tanenbaum menemukan MINIX. Sistem pengoperasian komputer ini pendahulu, dan sumber ilham, bagi sistem pengoperasian Linux yang digunakan secara luas.
Berbeda dengan pakar-pakar Yahudi tadi, Dan Bricklin dan Robert Frankston menemukan spreadsheet komputer. Selain mereka, Jonathan Sachs dan Mitchell Kapor mengembangkan program spreadsheet Lotus 1-2-3, produk perangkat lunak paling sukses pada zamannya.
Suatu jenis bahasa pemograman komputer lain adalah SIMPLEX. SIMPLEX, nama suatu algoritma pemograman linear, ditemukan George B. Dantzig. Pemograman linear ditemukan secara terpisah oleh Dantzig dan Leonid Kantorovich. Pemograman linear ini adalah suatu teknik optimisasi yang hebat yang dipakai secara luas dalam ilmu ekonomi dan berbagai jenis teknik rekayasa.
Penemu Komputasi dan Kode Koreksi
Otak Yahudi Diaspora ada juga di belakang komputasi kuantum dan komputasi DNA. Komputasi kuantum ditemukan oleh Paul Benioff, Richard P. Feynman, dan David Deutsch. (Dari mereka bertiga, Feynman dan Julian Schwinger, kedua-duanya fisikawan Yahudi-AS, bersama dengan Sin-Itiro Tomonaga, seorang non-Yahudi asal Jepang, berbagi Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika tahun 1965.) Seorang ilmuwan Yahudi yang lain, Leonard Adleman, menemukan komputasi DNA.
Kode koreksi kesalahan Reed-Solomon ditemukan oleh Gustave Solomon. Barangkali, teknik koreksi kesalahan pada komputer ini dipakai paling luas masa kini.
Penemu Tombol Telepon Otomatik dan Komunikasi Nirkabel
Amos Joel mengembangkan sistem tombol telepon elektronik dan otomatik. Ini suatu revolusi dalam teknologi informasi. Untuk jasanya, Amos Joel menerima Hadiah Kyoto (Hadiah Nobel Jepang) dan Medali Teknologi Nasional AS (1993).
Hedy Lamar ikut menemukan komunikasi spektrum penyebaran dijital. Penemuannya dipakai secara luas dalam komunikasi seluler (CDMA) yang diproduksi Qualcomm. Perusahaan ini didirikan Irwin Jacobs dan Andrew Viterbi. Kedua ilmuwan dan pengusaha Yahudi ini diakui karena inovasi kepeloporannya dalam komunikasi nirkabel dijital. Seorang ilmuwan iptek informasi berdarah Yahudi lain, Joe Engel, dipandang sebagai salah seorang "bapa telepon seluler".