28 November 2008

12. Tokoh-Tokoh Yahudi di Bidang Ekonomi, Perbankan, dan Keuangan AS dan Internasional

Ternyata bidang ekonomi, perbankan, dan keuangan baik di Amerika Serikat maupun dalam skala internasional mencatat berbagai tokoh Yahudi. Mereka pemenang Hadiah Nobel di bidang Ilmu Ekonomi, profesor di perguruan tinggi, tokoh-tokoh pemerintah AS dan organisasi internasional, pemimpin perusahaan, dan tokoh-tokoh dalam bidang ekonomi, perbankan, dan keuangan lainnya.

Tiga Tokoh Utama Yahudi dalam Tim Ekonomi Obama

Dari tim ekonomi presiden terpilih Barack H. Obama yang diumumkan media massa hari ini (25, 26/11/2008), tiga tokoh kuncinya adalah pakar-pakar ekonomi berdarah Yahudi-AS. Mereka adalah Timothy F. Geithner, Lawrence Summers, dan Paul Volcker.

Timothy F. Geithner

Geithner, Presiden ke-9 Bank Cadangan Federal New York, akan memangku jabatannya sebagai Menteri Keuangan AS yang baru 20 Januari 2009. Dia akan menggantikan Henry Paulson, Menteri Keuangan sekarang, yang juga berdarah Yahudi.

Timothy Geithner lahir di Brooklyn, New York, 18 Agustus 1961. Ayahnya, Peter F. Geithner, adalah direktur program Asia pada Yayasan Ford di New York. Ibunya, Deborah M. Geithner, adalah seorang pianis dan guru piano di Larchmont, New York, tempat tinggal orang tuanya sekarang.

Sebagian besar masa kanak-kanaknya dilewatkan di luar AS, termasuk di Zimbabwe masa kini, India, dan Thailand. Di Thailand, dia menamatkan sekolah setingkat SMP dan SMU di Sekolah Internasional Bangkok. Kemudian, dia kuliah pada Perguruan Tinggi Dartmouth di AS dan tamat sebagai Sarjana Muda dalam pemerintahan dan kajian Asia pada tahun 1983. Dia kemudian melanjutkan studinya dan mendapat gelar M.A. dalam Ilmu Ekonomi Internasional dan Kajian Asia Timur dari Fakultas Kajian Internasional Tingkat Maju Universitas John Hopkins pada tahun 1985. Dia juga sudah memelajari bahasa China dan Jepang.

Dia menikah dengan Carole M. Sonnenfeld, teman kelasnya di Dartmouth pada tahun 1985. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, Elise dan Benyamin.

Selepas kuliahnya. Timothy F. Geithner bekerja untuk Lembaga Kissinger di Washington, D.C. selama tiga tahun. (Dr. Henry Kissinger, seorang profesor, politikus, dan negarawan AS berdarah Yahudi,  adalah Menteri Luar Negeri semasa pemerintahan Presiden Richard Nixon.) Kemudian, dia bergabung dengan divisi Urusan Internasional dari Departemen Keuangan AS pada tahun 1988. Dia menjabat sebagai wakil asisten menteri untuk kebijakan keuangan dan moneter internasional (1995-199), wakil senior asisten menteri untuk urusan internasional (1996-1997), dan asisten menteri untuk urusan internasional (1997-1978).

Kemudian, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional (1998-2001). Dalam kapasitas ini, dia menolong mengelola banyak krisis internasional dasawarsa 1990-an di Brazil, Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand.

Dia bertanggung jawab terhadap Robert Rubin dan kemudian Lawrence Summers, kedua-duanya Menteri Keuangan AS pada waktu yang berbeda dan berdarah Yahudi. Summers adalah penasehatnya tapi dia diperkirakan adalah anak didik Rubin.

Pada tahun 2002, Timothy Greithner keluar dari Departemen Keuangan dan bergabung dengan Dewan Hubungan Internasional. Dia menjabat sebagai seorang Anggota Senior pada Departemen Ilmu Ekonomi Internasional. Dia lalu menjadi direktur Departemen Peninjauan dan Pengembangan Kebijakan Dana Moneter Internasional antara 2001 dan 2003.

Dalam bulan Oktober 2003, dia diangkat menjadi presiden Bank Cadangan Federal New York. Di sini, dia menjadi Wakil Ketua komponen Panitia Pasar Terbuka Federal. Pada tahun 2006, dia juga menjadi seorang anggota lembaga penasehat keuangan yang berpusat di Washington, yaitu, Kelompok Tiga Puluh.

Bersama Henry Paulson, Geithner percaya Departemen Keuangan membutuhkan kewenangan yang baru untuk bereksperimen dengan tanggapan terhadap krisis keuangan tahun 2008. Paulson memerikan Geithner sebagai "seorang lelaki muda yang secara luar biasa sangat berbakat ... [yang] memahami pemerintahan dan memahami pasar."

Lawrence "Larry" Summers

Mantan Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Bill Clinton ini diangkat Obama menjadi ketua penasehat ekonomi yang baru di Gedung Putih.Dia seorang ahli ekonomi dan pemerintahan di AS. Dia akan bekerja sama dengan Timothy Geithner untuk memulihkan ekonomi AS. Lawrence Summers

Larry Summers 

Dr. Lawrence "Larry" Summers (lahir 1954) adalah juga mantan Presiden Universitas Harvard antara tahun 2001 dan pertengahan 2005. Gelar doktor diraihnya dari universitas ini dan menjadi profesor di sini pada usia 28 tahun (tahun 1982), profesor termuda dalam sejarah universitas tersebut saat itu. Selain di Harvard, dia mengajar juga di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) di Boston.

Pada tahun 1991, dia menjadi kepala para ahli ekonomi di Bank Dunia. Waktu itu, Bank Dunia dipimpin Lewis T. Preston (1991-1995).

Dua tahun kemudian, Dr. Summers bergabung dengan Departemen Keuangan AS. Jabatannya: Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional.

Pada tahun 1999, Presiden Bill Clinton melantiknya sebagai Menteri Keuangan AS. Dia menggantikan Robert Rubin, atasannya.

Paul Volcker

Dia diangkat Obama menjadi Ketua Kelompok Penasehat Khusus bidang ekonomi. Volcker bukan orang baru dalam pemerintahan dan bisnis. Sebelumnya, dia Ketua Bank Cadangan Federal antara 1979 dan 1987. Sebelumnya, dia seorang pemimpin Chase Manhattan, suatu raksasa perbankan AS.

Peraih Hadiah Nobel bidang Ekonomi

Ada 27 pakar ilmu ekonomi berdarah Yahudi yang meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi. Pakar ilmu ekonomi berdarah Yahudi yang menerima hadiah ini untuk pertama kali pada tahun 1970 adalah Paul Samuelson. Sesudah itu, 26 pakar Yahudi lainnya dalam ilmu ekonomi dianugerahi hadiah itu dalam daswarsa 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2000-an. Mereka membentuk 42 persen peraih Hadiah Nobel bidang Ekonomi dan 56 persen peraih hadiah itu di AS. Dua di antaranya yang menonjol di awal abad ke-21 adalah Paul Krugman dan Joseph Stiglitz.

Paul Krugman

Paul Krugman

Paul Krugman, seorang ahli ekonomi mikro asal Amerika Serikat dan berdarah Yahudi, adalah satu-satunya peraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi pada tahun 2008. Karya-karya ilmiahnya yang berkaitan dengan Teori Perdagangan Baru dan Teori Perdagangan Internasional mengantarnya menjadi peraih hadiah bergengsi itu.

Bukan itu saja reputasinya. Dia juga dipandang sebagai salah satu dari 50 ahli ilmu ekonomi paling berpengaruh di dunia masa kini. International Economies Theory and Policy yang ditulisnya bersama Maurice Obstfeld (seorang Yahudi) adalah suatu buku pegangan yang bersifat pengantar tentang ilmu ekonomi internasional. 

Lahir 28 Februari 1953 du Long Island, New York, dari suatu keluarga Yahudi, Paul Krugman menikah dengan Robin Wells, isterinya yang kedua. Wells seorang rekan dosennya di Universitas Princeton, AS; mereka tidak punya anak.

Krugman tidak saja menjadi seorang profesor Ilmu Ekonomi dan Masalah-Masalah Luar Negeri di Princeton. Dia juga mengajar di Universitas New York, Institut Teknologi Massachusetts (MIT di AS), Universitas Berkeley di Kalifornia, Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi di London, dan Universitas Stanford, AS.

Selain itu, dia seorang kolumnis dan cendekiawan. Sebagai seorang kolumnis, dia menulis di harian New York Times. Sebagai seorang cendekiawan, dia dikenal di kalangan akademisi karena karya-karya ilmiahnya tentang ilmu ekonomi internasional, termasuk teori perdagangan, geografi ekonomi, dan keuangan internasional.

Dalam kapasitasnya sebagai seorang pakar ilmu ekonomi, Paul Krugman bekerja pada Kantor Ronald Reagan ketika Reagan menjadi Presiden AS. Krugman adalah seorang anggota staf Dewan Penasehat Ekonomi Reagan.

Joseph Stiglitz

Joseph Stiglitz

Sangat terkenal juga Joseph Eugene Stiglitz. Pakar ilmu ekonomi makro berdarah Yahudi ini adalah juga seorang pemenang Hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi tahun 2001. Sudah lebih dari sekali dia ke Indonesia atas undangan berbagai pihak.

Riset paling terkenal Stiglitz tentang screening. Ini suatu teknik yang dipakai satu orang agen ekonomi untuk mendapatkan informasi pribadi dari agen lain. Teknik ini sekaligus adalah suatu sumbangannya pada teori asimetri informasi, teori yang mengantarnya untuk berbagi Hadiah Nobel 2001 dengan dua orang pakar ilmu ekonomi lainnya, George A. Akerlof (seorang Yahudi) dan A. Michael Spence. Teori ini membentuk landasan teori pasar dengan informasi asimetrik.

Stiglitz seorang cendekiawan AS dengan peranan internasional. Dia seorang profesor Ilmu Ekonomi pada Universitas Kolumbia di AS. Dia juga seorang Wakil Presiden Senior dan Ahli Ekonomi Utama dari Bank Dunia. Pada tahun 2000, dia mendirikan Inisiatif bagi Dialog Kebijakan, suatu lembaga pemikiran (think tank) tentang perkembangan internasional dan berpusat di Universitas Kolumbia.

Dia juga seorang tokoh aktif dalam pemerintahan di AS. Dia berdinas sebagai Ketua Penasehat Dewan Ekonomi (1995-1997) selama masa pemerintahan Presiden AS, Bill Clinton. Dia juga seorang pendukung utama Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim; selain itu, dia menjadi seorang penasehat presiden terpilih AS, Barack H. Obama.

Joseph E. Stiglitz lahir di AS 9 Februari 1943 dari suatu keluarga Yahudi-AS. Dia mendapat gelar S3 dari MIT. Dia lalu menjadi seorang peneliti pada Universitas Cambridge; kemudian, dia menjadi seorang profesor di Universitas Yale, Universitas Stanford, Universitas Oxford (Inggris), dan Universitas Kolumbia.

Pemimpin Bank Dunia

Bank Dunia, suatu lembaga PBB yang didirikan sesudah PD II, dipimpin atau melibatkan juga tokoh-tokoh Yahudi. Bank Dunia yang berpusat di Washington (AS) didirikan 1945, didanai anggota-anggota PBB, memberi pinjaman dana pada anggota-anggotanya, dan pada investasi swasta. Bank ini bertujuan untuk menyediakan investasi, perdagangan luar negeri, dan penghapusan utang-utang internasional. Tokoh-tokoh Yahudi yang pernah menjadi Presiden Bank Dunia mencakup Paul Wolfowitz, James Wolfensohn, dan Eugene Isaac Meyer.

Paul Wolfowitz

Paul Wolfowitz

Dr. Paul Wolfowitz adalah Presiden ke-10 Kelompok Bank Dunia, disingkat Bank Dunia. Sejak didirikan 1945, Bank Dunia sudah dipimpin sebelas presiden dengan Robert Zoelick dari AS sebagai presidennya yang ke-11 (dari tahun 2007 sampai sekarang), menggantikan Wolfowitz.

Penganut agama Yahudi ini lahir di Brooklyn, New York, 22 Desember 1943. Dia bercerai dari isterinya, Clare Selgin Wolfowitz, sesudah mereka berkeluarga selama 32 tahun (1968-2001). Dia lalu berkencan dengan seorang bawahannya di Bank Dunia, Shaha Ali Riza, seorang wanita warga negara Inggris tamatan Universitas Oxford tapi kelahiran Tunisia (Afrika Utara) dan dibesarkan di Saudi Arabia.

Orang tuanya imigran Yahudi ke AS dari Polandia. Ayahnya, Jacob "Jack" Wolfowitz (1910-1981)adalah seorang dosen teori statistik pada Universitas Cornell, Universitas Kalifornia Los Angeles, dan Universitas Illinois di Urbana-Champaign.Tahun 1957, Paul tinggal di Israel sementara ayahnya menjadi seorang dosen tamu di Institut Teknologi Israel di Haifa.

Dr. Wolfowitz mahir dalam lima bahasa asing, di samping bahasa Inggris. Dia bisa berbahasa Arab, Perancis, Jerman, Ibrani, dan Indonesia.

Keahlian Wolfowitz dalam bidang matematika dan kimia dan diraihnya dari Universitas Cornell. Dia kemudian mengambil kuliah tingkat doktoral dalam ilmu politik dan meraih gelar doktor dalam ilmu politik dari Universitas Chicago pada tahun 1972.

Sesudah itu, Dr. Wolfowitz terlibat dalam berbagai kegiatan politik dan pemerintah. Selepas masa kuliahnya, dia menjadi seorang dosen di Jurusan Ilmu Politik pada Universitas Yale antara 1970 dan 1972. Antara 1970 dan 1979, dia terlibat dalam berbagai kegiatan politik dan pemerintah di AS, khususnya di bidang pertahanan negara. Pada tahun 1980, dia menjadi seorang dosen tamu pada Jurusan Kajian Internasional Tingkat Maju Paul H. Nitze di Universitas John Hopkins.

Haluan politik Dr. Paul Wolfowitz bersifat neo-konservatif. Sebagai seorang penganut politik neo-konservatif, dia menentang Presiden Saddam Hussein dari Irak dan menolak membuka upaya dialog dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO); di samping itu, dia salah seorang pendukung kuat Israel selama masa pemerintahan Ronald Reagan. Pada tahun 1982, Wolfowitz menjadi Wakil Sekretaris Negara (AS) Urusan Asia Timur dan Pasifik.

Kariernya sebagai seorang duta besar dialaminya ketika dia menjadi duta besar AS di Indonesia antara 1986 dan 1989. Penempatannya di Indonesia dipandang luar biasa. Dia seorang Yahudi yang mewakili AS di suatu negara Asia Tenggara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Dia juga seorang pendukung demokrasi dalam kediktatoran Suharto. Dia menaruh minat pribadi pada pembangunan di Indonesia, termasuk kesehatan, pertanian, dan perluasan sektor swasta.

Sesudah menjalani suatu karier diplomatik di Indonesia, dia kembali ke AS dan diberi jabatan pemerintahan yang lebih tinggi. Antara 1983 dan 1993, dia menjadi Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan di bawah pemerintahan ayah George W. Bush, yaitu, George H.W. Bush, waktu itu Presiden AS.

Antara 1994 dan 2001, dia kembali lagi aktif dalam dunia pendidikan tinggi. Dia menjadi Profesor dalam mata kuliah Hubungan Internasional dan Dekan Jurusan Kajian Internasional Tingkat Maju Paul H. Nitze pada Universitas John Hopkins.

Sesudah Perang Teluk Persia 1991, Dr. Paul Wolfowitz dan asistennya, Scooter Libby, menulis Doktrin Wolfowitz yang "menetapkan arah bangsa menuju abad berikut". Selama pemerintahan George W. Bush yang dialaminya sebagai seorang tokoh negara antara 2000 dan 2007, Wolfowitz menyaksikan bahwa banyak gagasannya dalam Doktrin Wolfowitz menjadi bagian dari Doktrin Bush.

Ketika dia menjadi Wakil Menteri Pertahanan AS antara tahun 2000 dan 2005, dia dipandang seorang "arsitek utama kebijakan Presiden Bush tentang Irak dan pendukung paling keras dan fanatik" dari kebijakan itu. Doktrin Bush yang sangat dipengaruhi Doktrin Wolfowitz lalu menjadi suatu landasan kebijakan Presiden Bush untuk melakukan serangan ke Irak tahun 2003 dan menumbangkan pemerintahan diktatorial Saddam Hussein.

Kemudian, dia menjadi Presiden ke-10 Bank Dunia antara tahun 2005 dan 2007. Hubungan khusus antara dia sebagai atasan dan Shaha Ali Riza sebagai bawahannya menimbulkan konflik kepentingan dalam Bank Dunia; Wolfowitz, misalnya, menaikkan gaji pacarnya melebihi ketentuan Bank Dunia. Karena kasus hubungan ini, dia mengundurkan diri dari jabatannya pada Bank Dunia tahun 2007. Dialah Presiden Bank Dunia pertama yang diberhentikan dalam 62 tahun sejarah bank itu.

Sekarang, dia menjadi seorang pakar anggota pada Lembaga Usaha Amerika Serikat. Lembaga ini menangani masalah internasional dalam pembangunan ekonomi, masalahtentang Afrika, dan masalah kemitraan antara umum dan swasta.

James D. Wolfensohn

clip_image001

James D. Wolfensohn (2003)

James David Wolfensohn adalah presiden ke-9 Bank Dunia. Dia lahir di Sydney, Australia, 5 Desember 1933 dari orang tua Yahudi yang berimigrasi dari Inggris selama masa Depresi Besar. Dia belajar kesenian dan hukum pada Universitas Sydney, kemudian memperoleh gelar MBA dari Sekolah Tinggi Bisnis Harvard di AS pada tahun 1959. Dia seorang anggota tim hanggar pada Olimpiade Musim Panas di Melbourne tahun 1956 dan seorang perwira Angkatan Udara Kerajaan di Australia.

Sebelum kuliah di Harvard, Wolfensohn adalah seorang pengacara pada perusahaan pengacara Australia Allen, yaitu, Allen & Hemsley di Sidney. Sekarang, perusahaan itu bernama Allens Arthur Robinson.

Sesudah menyelesaikan kuliahnya di Harvard, Wolfenson bekerja sebentar untuk perusahaan semen raksasa Swis, Holderbank (sekarang bernama Holcim). Dia lalu kembali ke Australia, tempat dia bekerja untuk berbagai lembaga perbankan sebelum dia dipekerjakan oleh J. Henry Schroders, suatu bank investasi yang berpusat di London. Dia seorang eksekutif senior pada kantor bank itu di London sebelum menjadi presiden direktur bank itu pada kantornya di New York antara 1970 dan 1976. Dia kemudian menjadi seorang eksekutif senior pada perusahaan Salomon Brothers.

Tahun 1980, dia menjadi seorang warga negara Amerika Serikat. Dia mendirikan perusahaan investasinya sendiri, James D. Wolfensohn, Inc., bersama mitra-mitranya termasuk Paul A. Volcker, seorang Yahudi dan mantan ketua Bank Cadangan Federal AS. Sesudah menjadi presiden Bank Dunia tahun 1995, Wolfensohn melepaskan diri dari kepemilikan usahanya dalam James D. Wolfensohn, Inc. Perusahaan itu kemudian dibeli oleh Bankers Trust.

Kedudukannya sebagai presiden Bank Dunia berkat pengangkatannya oleh Bill Clinton, waktu itu Presiden AS. Dia secara aklamasi didukung oleh dewan direksi eksekutif bank itu untuk menjadi presiden selama masa jabatan kedua yang berlangsung lima tahun (2000-2005). Ini mengakibatkan dia adalah orang ketiga di samping Eugene R. Black dan Robert McNamara yang menjadi presiden Bank Dunia selama dua masa jabatan berturut-turut. Dalam jabatan ini, dia mengunjungi lebih dari 120 negara di dunia. Dia berjasa, antara lain, sebagai presiden Bank Dunia pertama yang menarik perhatian dunia pada masalah korupsi di bidang pembiayaan pembangunan.

Pada tahun 2005, sesudah berhenti sebagai presiden Bank Dunia, dia mendirikan Wolfensohn & Company, LLC. Ini suatu perusahaan swasta yang menanamkan modal dan menyediakan nasehat konsultasi strategis bagi pemerintahan dan perusahaan-perusahaan besar yang melakukan bisnis dalam ekonomi pasar yang muncul.

Sesudah meninggalkan Bank Dunia pada tanggal 31 Mei 2005, Wolfensohn menjadi utusan khusus untuk penyelesaian masalah Gaza bagi Kuartet Timur Tengah. Menteri Luar Negeri AS, Condoleeza Rice, mengangkatnya menjadi utusan khusus untuk menolong mengkoordinasi penarikan mundur yang direncanakan Israel dari Jalur Gaza dan memelopori upaya-upaya rekonstruksi ketika orang-orang Palestina mengambil alih kedaulatan di kawasan itu. Karena kecewa dengan proses rekonstruksi itu, dia mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 30 April 2006.

Sejak tahun 2006, Wolfensohn juga menjadi ketua Dewan Penasehat Internasional Citigroup. Ini suatu kelompok perbankan asal AS dengan 365 ribu karyawan di lebih dari 100 negara di dunia.

Pada tahun 2005, Wolfensohn mendirikan Pusat Wolfensohn bagi Pembangunan di Lembaga Brookings, suatu lembaga pemikiran yang berpusat di Washington, D.C. Pusat ini menyelidiki cara melaksanakan, meningkatkan, dan mempertahankan intervensi pembangunan demi memecahkan tantangan-tantangan pembangunan utama pada suatu tingkat nasional, regional, dan global dan berupaya untuk menjembataqni kesenjangan antara para ahli teori dan praktisi pembangunan. Proyek-proyek masa kini memusatkan perhatian pada masalah pemuda di Timur Tengah, program-program pengentasan kemiskinan skala besar, reformasi pemerintahan ekonomi global, dan kerjasama regional, terutama di Asia Tengah.

Wolfensohn seorang wakil honorer pada Lembaga Brookings dan berperan sebagai seorang pengawas Yayasan Rockefeller. Dia juga seorang pengawas dan mantan ketua dewan pengawas Lembaga Kajian Tingkat Maju di Universitas Princeton. Selain itu, dia juga ketua (sesudah pensiun) Gedung Carnegie di New York dan Pusat John F. Kennedy untuk Seni Pertunjukan di Washington, D.C., dan seorang anggota Dewan Hubungan Internasional. Dia juga berperan dalam dewan berbagai yayasan amal, termasuk Yayasan Keluarga Wolfensohn. Pada tahun 2008, Wolfensohn dipilih sebagai salah seorang anggota Lembaga Australia untuk Urusan Internasional. Dia juga menghadiri pertemuan Kelompok Bilderberg, Lembaga Aspen, dan Forum Ekonomi Sedunia.

Dia sudah menerima banyak penghargaan selama hidupnya. Ini mencakup perwira kehormatan dari Tanda Jasa Australia tahun 1987 dan ksatria kehormatan dari Tanda Jasa Kerajaan Inggris tahun 1995 karena pelayanannya dalam kesenian.Universitas New South Wales di Australia memberinya suatu gelar kehormatan sebagai Doktor Sains pada tahun 2006 dan dia seorang penerima Anugerah Prestasi Luar Biasa dari Pusat Internasional di New York.

Dia menikah dengan Elaine, nee Botwinick. Pasangan ini punya tiga orang anak yang sudah dewasa: Sarah, Naomi, dan Adam. Dua cucu lelakinya bernama Benyamin dan Mika.

Eugene Isaac Meyer

Eugene-Meyer

Eugene Isaac Meyer (1875-1959), seorang Yahudi-AS, adalah Presiden pertama Bank Dunia. Ia menduduki jabatan ini dari Juni 1946 sampai dengan Desember 1946. Dia seorang ahli keuangan, pegawai pemerintah, dan penerbit koran Washington Post. Dia menjabat sebagai Ketua Bank Cadangan Federal dari tahun 1930 sampai dengan 1933. Dia ayah penerbit Washington Post, Katharine Meyer-Graham.

Eugene lahir di Los Angeles, Kalifornia, sebagai putera Marc Eugene dan Harriet (Newmark) Meyer. Dia dibesarkan di San Fransisko, sempat kuliah di Universitas Kalifornia tapi jebol dan melanjutkan kuliahnya sampai tingkat Sarjana Muda di Universitas Yale pada tahun 1895.

Selepas universitas, Eugene Meyer bekerja untuk Lazard Freres, tempat ayahnya punya saham. Tapi Eugene keluar dari perusahaan itu tahun 1901 dan membentuk usahanya sendiri. Dia menjadi seorang investor dan spekulator yang sukses dan punya keanggotaan dalam Bursa Saham New York. Dia lalu menikah dengan Agnes Elizabeth Ernst tahun 1910; mereka punya lima orang anak, termasuk Katharine Meyer-Graham. Menjelang tahun 1915, ketika Eugene berusia 40 tahun, dia sudah punya kekayaan bernilai 40 juta dolar AS.

Pada tahun 1920, Meyer membentuk satu tim dengan William H. Nichols dari perusahaan General Chemical. Bergabungnya dia dengan Nichols menolong mewujudkan visinya tentang suatu perusahaan kimia yang lebih baik dan lebih besar. Meyer dan Nichols lalu menggabungkan lima perusahaan kimia yang lebih kecil untuk mendirikan Allied Chemical & Dye Corporation. Perusahaan ini berubah nama menjadi Allied Chemical Corp., dan akhirnya menjadi bagian dari AlliedSignal, pendahulu bisnis bahan khusus Honeywell. Kedua pengusaha itu punya bangunan yang dinamakan sesuai namanya masing-masing di kantor pusat Honeywell di Morristown, New Jersey.

Selama PD I, Meyer pergi ke Washington, D.C. dan bekerja dalam pemerintahan Presiden Woodrow Wilson. Dia menjabat sebagai kepala Perusahaan Keuangan untuk Perang dan bekerja di sini lama sesudah perang besar itu berakhir. Dia kemudian bekerja dalam masa pemerintahan Presiden Calvin Coolidge; Coolidge mengangkat Meyer sebagai ketua Dewan Pemberian Pinjaman Pertanian Federal pada tahun 1927. Herbert Hoover, Presiden AS berikutnya, mengangkatnya menjadi ketua Dewan Gubernur Sistem Cadangan Federal pada tahun 1930. Dia melaksanakan tugasnya dari 16 September 1930 sampai dengan 10 Mei 1933.

Meyer sangat mendukung bantuan pemerintah untuk memerangi Depresi Besar. Untuk itu, dia menambah suatu jabatan pada dirinya sebagai ketua Perusahaan Rekonstruksi Keuangan. Akan tetapi, upaya Hoover ini tidak berhasil membantu perusahaan-perusahaan di AS dengan menyediakan pinjaman-pinjaman dana bagi usaha-usaha. Ketika Presiden AS yang baru, Franklin D. Roosevelt dilantik tahun 1933, Meyer mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan.

Beberapa bulan kemudian pada tahun 1993, dia membeli harian Washington Post pada suatu pegadaian perusahaan-perusahaan yang bangkrut. Koran itu dihancurkan oleh pemiliknya yang boros, Ned McLean.Selama dua puluh tahun, Meyer membelanjakan jutaan dolar dari kantongnya sendiri untuk tetap menghidupkan korannya yang merugi itu sementara tetap memperbaiki mutunya. Menjelang tahun 1950, koran itu akhirnya mendatangkan keuntungan yang teratur dan makin diakui karena pelaporannya yang baik dan tajuk rencananya yang penting.

Sesudah PD II, Presiden AS, Harry Truman, mengangkat Eugene Isaac Meyer, waktu itu berusia 70 tahun, sebagai kepala pertama Bank Dunia pada tahun 1946. Untuk tetap menjalankan bisnis Washington Post, dia mengangkat menantu lelakinya, Philip Graham, sebagai penerbit. Akan tetapi, Meyer hanya menjadi ketua Bank Dunia selama enam bulan lalu kembali ke korannya. Dia menjabat sebagai Ketua Perusahaan Washington Post sampai wafatnya di Washington pada tahun 1959.

Pakar-Pakar Utama Ekonomi pada Bank Dunia

Para pakar utama ekonomi pada Bank Dunia mencakup empat orang Yahudi. Mereka adalah Stanley Fischer (1988-1990), Lawrence Summers (1991-1993), Michael Bruno (1993-1996), dan Joseph Stiglitz (1997-2000). Riwayat hidup ringkas Fischer akan diringkaskan di bawah topik berikut sementara riwayat hidup ringkas kedua tokoh lain sudah diberikan. Yang perlu Anda tahu lebih jauh adalah riwayat hidup ringkas Michael Bruno.

Michael Bruno menjabat sebagai Gubernur Bank Israel, bank sentral negara itu,  antara tahun 1986 dan 1991. Dia lahir di Jerman tahun 1932 dan beremigrasi ke Palestina tahun 1933. Dia memangku jabatan tadi pada usia 53 tahun.

Dia mendapat gelar doktor dalam Ilmu Ekonomi dari Universitas Stanford, AS. Dia kemudian mengajar sebagai seorang profesor ilmu ekonomi pada Universitas Iberani di Yerusalem. Antara tahun 1993 dan 1996, dia menjadi seorang ahli ekonomi utama pada Bank Dunia.

Pemimpin Dana Moneter Internasional

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund disingkat IMF)yang juga berpusat di Washington dibentuk 1944. Organisasi internasional ini mengawasi sistem keuangan dunia dengan menempuh kebijakan ekonomi makro dari negara-negara anggota. Selain itu, organisasi internasional ini menawarkan juga bantuan keuangan dan teknik pada anggota-anggotanya dalam bentuk pinjaman internasional kalau sangat dibutuhkan anggota-anggotanya. Tokoh-tokoh Yahudi yang menjadi Presiden Direktur Dana Moneter Internasional mencakup Dominique Strauss-Kahn, Stanley Fischer, Camille Guttenstein (Gutt), dan Harry Dexter White.

Dominique Strauss-Kahn

Dominique Strauss-Kahn

Dominique Strauss-Kahn adalah Presiden Direktur ke-10 Dana Moneter Internasional pada tanggal 1 November 2007. Begitu menjadi pemimpin organisasi internasional ini, dia menunjukkan bahwa dia akan tetap melakukan reformasi lembaga yang menaungi 185 negara anggotanya.

Sebelum memegang jabatan ini, Strauss-Kahn adalah seorang anggota Dewan Nasional Perancis dan Profesor Ilmu Ekonomi pada Lembaga d'Etudes Politiques di Paris (2000-2001). Dia juga profesor tamu pada Universitas Stanford di AS. Dari tahun 2001 sampai dengan 2007, dia dipilih kembali tiga kali berturut-turut menjadi anggota Dewab Nasional; pada tahun 2006, dia, seorang anggota Partai Sosialis Perancis, mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Perancis.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri Perancis dari Juni 1997 sampai dengan November 1999. Sebagai menteri, dia berhasil melansir mata uang euro. Dia juga mewakili Perancis pada Dewan Para Gubernur sejumlah lembaga keuangan internasional, termasuk Dana Moneter Internasional.

Antara 1993 dan 1997, dia bekerja di sektor swasta sebagai seorang pengacara perusahaan. Dari 1991 sampai dengan 1993, dia menjadi Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Perancis; selama masa ini, dia ikut serta dalam perundingan perdagangan Putaran Uruguay.

Strauss-Kahn memulai kariernya sebagai asisten profesor. Kemudian, dia menjadi profesor ilmu ekonomi pada Universitas Paris tempat dia diberi kedudukan tetap sebagai profesor pada tahun 1978. Kemudian, dia diangkat menjadi Wakil Komisioner Badan Perencanaan Ekonomi antara 1981 dan 1986. Dia dipilih sebagai Wakil Anggota Parlemen untuk Sidang Nasional (1986), tempat dia mengetuai Komisi Keuangan dari tahun 1988 sampai dengan 1991.

Dominique Strauss-Kahn menyandang gelar doktor dalam ilmu ekonomi dari Universitas Paris. Dia juga tamatan dalam ilmu hukum, administrasi bisnis, kajian politik, dan ilmu statistik. Sebagai seorang cendekiawan, hasil penelitiannya mencakup perilaku menabung dalam rumah tangga, keuangan umum, dan kebijakan sosial.

Dia seorang Yahudi-Perancis yang lahir di Neuilly-sur-Seine, Perancis, pada tanggal 25 April 1949. Orang tuanya Yahudi campuran Ashkenazi dan Sefardik. Strauss-Kahn melewatkan masa kanak-kanaknya di Maroko.

Stanley Fischer

 Stanley Fischer Stanley Fischer adalah Wakil Utama Presiden Direktu Dana Moneter Internasional antara September 1994 dan Agustus 2001. Pada tanggal 1 Mei 2005, dia menjabat sebagai Gubernur Bank Israel lalu menjadi seorang warga negara Israel.

Sebelum bergabung dengan Bank Israel, Fischer adalah Wakil Ketua Citigroup antara Februari 2002 dan April 2005. Citigroup adalah  suatu kelompok bank terbesar kedua di AS dengan jaringan yang menjangkau lebih dari 100 negara dan mempekerjakan 365.000 karyawan di seluruh dunia. Dia juga Kepala Kelompok Sektor Citigroup dari Februai 2004 sampai dengan April 2005, Ketua Panitia Risiko Negara, dan Presiden Citigroup Internasional.

Sebelum bergabung dengan IMF, Fischer adalah Profesor pada Lembaga Killian (AS) dan Kepala Jurusan Ilmu Ekonomi pada Institut Teknologi Massachusetts (MIT). Dari Januari 1988 sampai dengan Agustus 1990, dia menjadi Wakil Presiden lalu Ahli Ekonomi Utama dan Ahli Ilmu Ekonomi Pembangunan pada Bank Dunia.

Stanley Fischer lahir di Rhodesia bagian Utara, sekarang bernama Zambia (Afrika), tahun 1943. Dia tamatan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi London tahun 1966. Dia kemudian meraih gelar doktornya dalam Ilmu Ekonomi pada MIT pada usia 27 tahun (1969). Dia menjadi Asisten Profesor Ilmu Ekonomi pada Universitas Chicago, AS, sampai dengan tahun 1973; pada tahun ini, dia kembali ke Jurusan Ilmu Ekonomi MIT sebagai seorang lektor kepala. Empat tahun kemudian, dia menjadi seorang Profesor Ilmu Ekonomi. Dia lalu menjadi profesor tamu pada Universitas Iberani di Yerusalem dan Lembaga Hoover dari Universitas Stanford.

Profesor Fischer adalah penulis Macroeconomics (bersama Rudi Dornbusch dan Richard Startz, edisi ke-9, 2004). Dia juga penulis Lectures in Macroeconomics (MIT Press, 1989, bersama Olivier Blanchard), Economics (edisi kedua, McGraw Hill, 1988, bersama Rudiger Dornbusch dan Richard Schmalensee), IMF Essays From a Time of Crisis (MIT Press, 2004) dan Indexing, Inflation, and Economic Policy (MIT Press, 1986) dan penyunting buku-buku lain, di antaranya Securing Peace in the Middle East (MIT Press, 1994). Dari tahun 1986 sampai dengan 1994, dia penyunting NBER Macroeconomics Annual; dia juga menjabat sebagai Asisten Penyunting jurnal-jurnal ilmu ekonomi yang lain. Dia sudah menerbitkan sangat banyak karya dalam jurnal-jurnal profesional.

Stanley Fischer adalah seorang Anggota Perhimpunan Ekonometrik dan Akademi Amerika untuk Kesenian dan Sains. Dia juga seorang anggota Dewan Hubungan Luar Negeri, G-30, dan Komisi Trilateral, seorang Anggota Guggenheim, dan seorang Anggota Riset pada Biro Nasional untuk Riset Ekonomi di AS. Dia sudah memberi pelayanannya pada Dewan Lembaga Ilmu Ekonomi Internasional, Perbankan Sedunia untuk Wanita dan Kelompok Krisis Internasional maupun pada Dewan Penasehat Fakultas Ekonomi Baru, Moskow.

Camille Gutt(enstein)

Camille Gutt

Nama marga Camille Guttenstein (1884-1971) biasanya disingkat menjadi Gutt. Lelaki berdarah Yahudi dari Belgia ini adalah Presiden Direktur pertama IMF antara 6 Mei 1946 dan 5 Mei 1951. Sebelumnya, dia adalah Menteri Keuangan Belgia dari tahun 1940 sampai dengan 12 Februari 1945.

 

Harry Dexter White

Sebenarnya Camille Gutt bukanlah Presiden Direktur pertama IMF. Yang pertama kali memegang jabatan ini adalah seorang Yahudi yang lain: Harry Dexter White (1879-1948) dari Amerika Serikat.  Ahli ekonomi ini menjadi direktur pertama IMF antara 1945 dan 1947; akan tetapi, dia dipaksa mengundurkan diri dari jabatan itu sesudah ada indikasi bahwa dia seorang penganut paham Komunisme yang dilarang di AS. Dia lalu digantikan Camille Gutt.

White sebelumnya adalah seorang pegawai Departemen Keuangan AS antara 1934 dan 1944. Pada tahun 1943, dia menjadi Asisten Menteri Keuangan AS. Dia adalah seorang doktor ilmu ekonomi lulusan Universitas Harvard.

Tokoh-Tokoh Yahudi dalam Ekonomi Pemerintahan AS

Tiga pakar ekonomi terkemuka berdarah Yahudi dalam pemerintahan George W. Bush adalah Alan Greenspan, Ben Bernanke, dan Henry Paulson. Yang melayani pemerintah AS paling lama adalah Alan Greenspan.

Secara khusus, ada sekurang-kurangnya empat dari tiga belas Ketua Bank Cadangan AS. Selain Alan Greenspan, mereka mencakup Eugene Meyer (1930-1933),Arthur Burns (1970-1978), dan Paul Volker (1979-1987).  Diduga Eugene R. Black, salah seorang ketua bank ini antara 1933 dan 1934, berdarah Yahudi.

Alan Greenspan

clip_image001[1]

Alan Greenspan (lahir 6 Maret 1926) adalah seorang ahli ekonomi asal Amerika Serikat kelahiran Kota New York. Mantan Ketua Bank Cadangan AS ini (1987-2006) menduduki jabatan ini selama pemerintahan empat presiden AS yang berbeda: Ronald Reagan, H.W. Bush, Bill Clinton, dan George W. Bush.

Kehidupan keluarga, pribadi, dan pendidikannya mengesankan. Orang tuanya adalah imigran Yahudi asal Hungaria. Alan adalah seorang pemain saksofon yang berpengalaman, tamatan Sekolah Musik Juiliard yang bergengsi itu. Dia juga tamatan Universitas New York dalam Ilmu Ekonomi (1950) dan tamat dengan pujian tertinggi (summa cum laude) sebagai Sarjana Muda dari universitas yang sama (1948). Pada tahun 1977, dia mendapat gelar doktor dalam ilmu ekonomi dari Universitas New York; dalam bulan Desember 2005, dia diberi gelar doktor kehormatan dalam ilmu perdagangan oleh universitas yang sama.

Ketajaman pengamatannya tentang gejolak ekonomi di AS dikemukakannya dalam bentuk ramalan-ramalan ilmiah yang kemudian menjadi nyata. Pada tanggal 26 Februari 2007, Greenspan meramalkan bahwa suatu resesi ekonomi bisa terjadi di AS sebelum atau awal 2008. Menurut info, ramalannya didasarkan pada keuntungan yang menstabilkan perusahaan-perusahaan di AS. Sehari sesudah ramalannya, Dow Jones Industrial Average ditutup pada level 12,216.24, jatuh 416 poin dan kehilangan 3.3% dari nilainya, kerugian paling buruk dalam satu hari, pada waktu itu, sejak September 2001. Pada tahun 2007, dia mengingatkan pemerintah AS tentang kemerosotan harga-harga rumah yang dijual di AS. Pemerintah tampaknya mengabaikan peringatannya dan, kemudian, timbulllah krisis kredit pembelian rumah-rumah di AS pada tahun 2007. Industri jual-beli rumah melalui sistem kredit perbankan ambruk Maret 2007 dan banyak peminjam dana kredit rumah mendaftarkan diri pada pemerintah AS demi meminta perlindungan hukum terhadap bahaya mengalami kebangkrutan banknya.

Ambruknya bank yang memberi pinjaman kredit perumahan memicu krisis keuangan tahun 2008. Dalam hubungan ini, Greenspan menulis pada 17 Maret 2008 bahwa krisis keuangan 2008 di AS boleh jadi akan dinilai sebagai yang paling buruk sejak akhir PD II.

Meskipun ramalan Greenspan terjadi, dia dikritik para lawannya sebagai penyebab krisis keuangan ini ketika dia menjadi Ketua Bank Cadangan AS. Dia membela diri terhadap kecaman-kecaman itu. Meskipun demikian, dia mengaku juga bahwa ada perkembangan yang tidak dia sadari sebelumnya yang mengakibatkan timbulnya krisis keuangan di AS.

Karena jasa-jasanya yang menonjol, dia diberi berbagai tanda penghargaan. Medali Kemerdekaan Presiden, anugerah sipil tertinggi di AS, dianugerahkan padanya oleh Presiden George W. Bush di Gedung Putih pada tanggal 9 November 2005.

clip_image001[5]

Gelar kehormatannya mencakup Knight Commander of the British Empire (2005) dari Inggris dan Komandan Legion d'honneur (Legion Kehormatan) dari  Perancis.

 

 Ben Shalom Bernanke

 Ben Bernanke

Pengganti Alan Greenspan sebagai Ketua Bank Cadangan AS sekarang lahir di Augusta, Georgia (AS), 13 Desember 1953. Ben (Shalom) Bernanke menggantikan Greenspan pada tanggal 1 Februari 2006.

Ayah Ben Bernanke seorang ahli farmasi dan manajer teater paruh waktu. Ibunya seorang guru sekolah. Kakek dari pihak ayahnya imigran Yahudi dari Austria sesudah PD I.

Ben Bernanke meraih gelar doktor dalam Ilmu Ekonomi dari MIT pada usia 26 tahun (1979). Dia kemudian menjadi Profesor Jurusan Bisnis Pasca Sarjana di Universitas Stanford (1979-1985), profesor tamu pada Universitas New York, Profesor pada Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Princeton, ketua jurusan itu (1996-2002), dan berhenti dari jabatan itu 1 Juli 2005.

Ben Shalom Bernanke dinilai sebagai salah seorang cendekiawan kelas dunia. Menurut IDEAS/ReP.Ec, dia dinilai salah seorang dari ke-50 ahli ekonomi terbaik sedunia.

Henry M. Paulson, Jr

Henry Paulson

Henry M. Paulson, Jr adalah Menteri Keuangan AS ke-74. Dia dilantik 19 JUni 2006 dan mulai bekerja untuk pemerintahan Presiden George W. Bush 10 Juli 2006. Dia penasehat utama kebijakan Bush tentang masalah-masalah ekonomi AS dan internasional. Sebelum menduduki jabatan ini, dia Ketua dan CEO Goldman Sachs, suatu raksasa perbankan AS dalam bidang investasi dan didirikan pengusaha Yahudi-AS, dan bergabung dengan perusahaan ini tahun 1974. Dia seorang bankir investasi dan ahli ekonomi. Berbeda dengan kebanyakan pakar Yahudi, dia seorang penganut Kristen Sains, suatu sekte Kristen, di AS.

Sebelum bergabung dengan perusahaan tadi, Paulson adalah seorang anggota Dewan Nasional Gedung Putih, dia menjabat sebagai Asisten Staf Presiden (1972-1973). Sebelumnya, dia seorang Asisten Staf untuk Asisten Menteri Pertahanan AS dan berkantor di Pentagon (1970-1972).

Dia tamatan SMU Barrington, Illinois. Semasa sekolahnya, dia seorang atlet terkenal tahun 1964.  Dia seorang pemain football top. (Jenis olahraga tim ini membolehkan seorang pemainnya melemparkan atau menendang sebuah bola berbentuk oval.) Dia juga seorang juara gulat.

Henry Paulson tamat sebagai seorang Sarjana Muda bahasa Inggris dari Perguruan Tinggi Darmouth (1968). Dia seorang anggota Phi Beta Kappa dan Sigma Alpha Epsilon. Dia meraih gelar M.B.A. dari Universitas Harvard (1970).

Henry Paulson lahir di Palm Beach, Florida, 28 Maret 1946. Dia menikah dengan Wendy. Mereka punya dua orang anak: Amanda dan Merritt. Kedua anaknya sudah berkeluarga dan punya anak-anak. Keluarga besar ini tinggal di Washington, D.C. dan Barrington Hills, Illinois.

Tokoh-Tokoh Ekonomi Berdarah Yahudi Lainnya

Jumlah tokoh-tokoh ekonomi berdarah Yahudi lainnya di AS dan di luarnya berjumlah lebih banyak dari yang sudah dijelaskan sejauh ini. Beberapa di antaranya dijelaskan secara ringkas.

  • David Ricardo (1772-1823). Ahli ekonomi berdarah Yahudi-Inggris ini memperoleh keberuntungannya sebagai seorang pialang saham. Dia menulis bukunya yang berpengaruh, Principles of Political Economy and Taxation (1817) yang menjelaskan teori yang berkaitan dengan sewa, keuntungan, upah, dan perpajakan.
  • Karl Marx (1818-1883). Dia seorang filsuf, ahli sosiologi, ahli sejarah, dan ahli ekonomi berdarah Yahudi-Jerman. Manifesto Komunis (1848), karyanya bersama Friedrich Engels (seorang non-Yahudi), adalah yang paling terkenal. Marx pencetus Komunisme Uni Soviet dan pernah punya sekitar satu miliar pengikut Komunisme atau Marxisme di seluruh dunia.
  • Bernard Baruch (1870-1965) dan kawan-kawan. Dia seorang pengusaha Yahudi-AS di bidang keuangan, seorang spekulator pasar saham, seorang negarawan AS, dan seorang penasehat Presiden Woodrow Wilson serta Franklin D. Roosevelet tentan masalah-masalah ekonomi. Ahli-ahli ekonomi (dan keuangan) terkemuka lainnya dan berdarah Yahudi yang menjadi penasehat para presiden AS mencakup Martin Feldstein, Otto Eckstein, Herb Stein, Alan Blinder, Arthur Okun, Walter Rostow, dan Murray Weidenbaum.

clip_image001[1]Bernard Baruch, 1920

  • Alfred Kahn. Dia seorang ahli ekonomi semasa pemerintahan Jimmy Carter. Dia memelopori deregulasi pesawat terbang komersial yang kekurangan ruang untuk kaki penumpang dan yang menunjukkan perlakuan penumpang mirip ternak di bandara atau di pesawat terbang. Deregulasi yang diterapkannya mengakibatkan harga tiket pesawat terbang menjadi lebih murah.
  • Robert Heilbroner. Dia penulis buku klasik The Worldly Philosophers. Selama bertahun-tahun, buku ini dipakai sebagai suatu bacaan wajib tentang sejarah ekonomi di perguruan tinggi di AS.
  • David Landes. Profesor Universitas Harvard ini menulis bukunya yang terkenal, The Wealth and Poverty of Nations. Buku ini antara lain mengajar tentang pentingnya kebudayaan dalam membentuk ekonomi politik dunia yang berhasil dibanding dengan yang gagal.
  • John von Neumann. Meskipun dia seorang matematikawan, ahli kimia, ilmuwan komputer, dan ahli meteorologi, dia menulis bersama Oskar Morgenstern (seorang non-Yahudi)karyanya yang terkenal tentang teori permainan, Theory of Game and Economic Theory of Behavior.
  • Ludwig von Mises. Ahli ekonomi asal Austria ini terkenal karena bukunya, Planned Chaos and the Anti-Capitalistic Mentality. Buku ini tentang sifat elitis dan totalitarian dari ideologi sosialis.
  • Jeffrey Sachs. Profesor pada Universitas Columbia, AS, ini adalah seorang ahli ekonomi terkemuka dalam reformasi di Bolivia, Polandia, dan Rusia.
  • Paul Warburg. Lelaki berdarah Yahudi-Jerman ini seorang tokoh di balik pendirian Bank Cadangan Federal di AS.
  • John Corzine. Dia gubernur New Jersey, seorang mantan senator AS, dan ketua Goldman, Sachs & Co.
  • Ricardo Hausman. Profesor di Universitas Harvard ini adalah juga seorang mantan menteri dalam pemerintahan Venezuela, suatu republik di Laut Karibia, di Amerika Selatan bagian Utara.

3 komentar:

ALKAHFI mengatakan...

kemajuan apapun yang mereka capai. itu akan mempercepat kehancuran mereka sendiri karena mereka sudah melampaui batas.

ALKAHFI mengatakan...

faaina tadhabun = mau pergi kemana kamu ?

ddeba mengatakan...

Terima kasih, ALKAHFI, untuk komentar Anda. Akan ada pembahasan khusus, suatu bagian dari rangkaian tulisan ini, yang akan menanggapi komentar Anda. Ddeba 74